[6] 25²

6.5K 532 14
                                    

Buat vote+comment kemaren rada rada gaenak si😂😂 tapi gapapa lah, dan usahain yang ini lebih ngeboom daripada yang kemarin-kemarin oke oke;)

keep love aileen dan aline!!

Gatau cara vote?comment? ↓
vote : Kalian tinggal pencet '☆' sekali aja, sampe jadi kayak gini '★'
comment : Kalian pencet tanda '💬' disamping '☆', nah kalian ketik deh saran+kritikan maupun yang lain, yang kalian mau nyampein buat aku ataupun yang lain:)))

-Theofany Renessa DNP♥

📍Chapter 6📍
"Gue gak cemburu! Tapi, gue ngerasa panas."

'Mungkinkah kau juga sama rasa, rasakan yang ku rasa. Haruskah ku ungkap yang ku rasa, bahwa sesungguhnya ku cinta dan ku sayang. Oh malam, sampaikan sayangku untuk dia.'

Lantunan lagu Sampaikan sayangku untuk dia mulai mengalun yang bertanda bahwa ada seseorang yang menelepon (Namakamu).

IQBULUQ
📞

« Angkat  |  Tolak »

ANGKAT!

"Apa kata-katanya?" ujar seseorang di seberang sana. Iqbaal.

(Namakamu) membalikan bungkus permen kiss dan mulai membacanya.

"Taken yuk?"

Damn! Dengan bodohnya, (Namakamu) yang polos los los tapi boong mengatakan itu.

"Ayok. Dan sekarang, kita jadian!" Iqbaal mengucapkan kata-kata itu tanpa ada rasa lemas. Semangat dan selalu semangat.

"Ha?" (Namakamu) menaikan alisnya bingung, walaupun pasti tak akan ketahuan oleh Iqbaal.

"Kan kamu tadi nanya 'Taken yuk!' nah ayok kita taken. Love you bebepp!"

"Najis" ujar (Namakamu) yang baru tersadar, dan berarti ia sekarang jadian dengan Iqbaal gitu? WEGAH!

Tutt

(Namakamu) cepat cepat menutup teleponnya, dan menetralkan detak jantungnya yang berdetak sangatlah keras. Seakan-akan menyuruh telinga (Namakamu) untuk mendengarkan detak jantungnya.

***

Pagi yang cerah ini, dengan matahari yang masih belum muncul dari arah ufuk timur tetapi masih berhasil mengganggu tidur nyenyak Iqbaal. Iqbaal segera menendang-nendang selimut boboiboy-nya yang menutupi badan serta kakinya, menghangatkan dirinya dari sepoian angin malam kemarin dan juga mengucek-ucekan matanya dengan kasar. Dengan sangat terpaksa, Iqbaal menggerakan badannya ke kanan, ke kiri memenuhi kasur. "Anjer jam berapa sih ini? Tumben udah mau muncul ae tuh matanya hari."

Tangan Iqbaal mulai merayap mencari iPhone Silver miliknya, "enol tiga satu tiga." ucapnya membaca satu persatu angka pada jam iPhonenya.

"Tumben amat gue bangun pagi?" tanyanya heran saat matanya menangkap cahaya radiasi iPhonenya ke matanya yang terbuka sedikit. Dan, mendadak ia ingat sesuatu

[1] Aileen Dan Aline✨IDROnde histórias criam vida. Descubra agora