[9] Semesta

3.2K 393 32
                                    

HEYHO WASSUP?!!!
Khusus untuk chapt ini, kalian harus bersabar. karna, disini ada yang spesial yaitu Nessa canci tanggal 10 ultah, sebenernya mau ngenext tapi ya u know la. gue malah disuruh bikin cerpen sama bubu guru😢. bem! tapiiiiiii we o we buat kalian. mantep amat lu pada ngebuat gue semangka ngetik;( si sayang kalian itu😍😍😍. nanti terakhirnya akan gue tutup dengan curhatan panjang kali gede kali kecil kali lebar kali tinggi kali yang ada kecebongnya.

***

🙅Chapter 9🙅
"Udahlah bro, kalimat 'Jodoh Gak akan Kemana' itu harus diingetin di kepala lu."

Ok, itu kalimat maybe bakalan ngebuat kalian langsung tau jawabannya serta scene empat l empat y di dalam sini.


Kali ini, (Namakamu) beserta Mama Lastri, dan Cilla serta Papa Budi berada di Ruang Keluarga. Ya, kali ini acara Sidang Keluarga. Sewaktu, si adek curut ((Namakamu) curutnya) itu berteriak, mama (Namakamu) langsung buru-buru gaspol menelpon Papa (Namakamu) yang tengah ber-istri-rahat di kantornya. Bukannya kerja malah istirahat.

"Jadi, (Namakamu) Aline Angela..." suara berat papa Budi mulai mengema ke seluruh ruangan dalam rumah tersebut. Degupan dalam jantung (Namakamu) mulai terdengar.

"Kamu ingat kan? bahwa kamu dilarang pacaran sebelum kamu kelas 3 SMA? terus, kenapa kamu mengelak? mau ngelawan mama sama papa, kamu?" ujar Papa Budi dengan suara beratnya, bukan diberat-beratin ko😌.

"Pah, (Namakamu) baru ditembak belom pacaran. Cilla ae noh yang fitnah." (Namakamu) melirik sinis ke arah Cilla yang tengah menatap dirinya tajam.

Cilla mengibaskan tangannya mengelak. "Lah, Cilla mana tau kalo kak (Namakamu) baru ditembak mati, orang Cilla cuma tau dari kata-kata 'Jadi pacar, mau?' gitu doang!"

Seketika hening.. ting ting..

Mama Lastri menggelengkan kepalanya. "Jam empat enol enol. Om Fadli sama Tante Mia dateng, usahain kalian udah mandi biar nanti gak ribet! kalian nanti ngurusin Rendy." ujarnya memecah keheningan, dan itu berarti (Namakamu) akan terbebas dari sidang keluarga. Yash!

"Tapi, (Namakamu) mau ketemuan sama Iqbaal, maa.."

"Yaudah kalo mau ketemuan, inget ketemuan hanya sebatas cuma nolak. Berarti Cilla yang ngurusin Rendy, ya?" ucap Papa Budi tegas.

"Yailah pa, Cilla mau main sama temen juga."

"Gak. Waktu itu kan (Namakamu) yang ngejagain Rendy, sekarang Cilla. Ganti-gantian." ujar Papa Budi menolak mentah-mentah alasan basi Cilla. yekali, basi masih diterima sukarela.

***

Iqbaal tersenyum ke arah (Namakamu). Biarpun cinta ditolak, tetap harus berteman bukan?
Ya, (Namakamu) menolak Iqbaal karna alasan... sidang keluarganya kemarin. Untung belum sampe sidang keluarga besar, kalo udah sampe sidang keluarga besar mah siap-siap aja bakal kesebar kemana-mana😢

"Eh (Nam), waktu gue ngirim itu sekalian gue ngebuat lagu. Mau denger gak? Gue tau ini gak bagus amat sih lagunya, b aja malah kalo menurut gue." cerita Iqbaal dengan penawarannya yang Iqbaal harap (Namakamu) mau mendengarkannya, untuk pertama kali.

"Bentar, gue kesana dulu. Mau ngambil gitar" lanjut Iqbaal saat Iqbaal melihat (Namakamu) mengangkat kedua alisnya, lalu ia mengangguk.

Iqbaal tersenyum sekilas lalu berlari mendekat ke arah tempat yang ia tunjuk. Lalu, kembali ke (Namakamu) seraya dengan gitar di genggamannya.

[[Play video atas kakz]]

Semua yang bernafas perlu menemukan cahayanya
Semua yang bernafas perlu temukan arti hidup dan lengkapi jiwanya

Iqbaal menatap (Namakamu) dalam, lalu kembali menatap gitarnya itu.

Uuuu.. Akhirnya ku tlah temukan kamuu
Uuuu Dan semestaku tercipta

(Namakamu) tersenyum saat Iqbaal menatapnya lagi dengan tatapan penuh kekaguman. Ya, (Namakamu) tau bahwa Iqbaal menyayangi (Namakamu) tulus.

Dan aku takkan pergi dan melepaskanmu
Dengan sadarku ku masih mau tuk menuju tujuku
Dan ku berjanji tuk selalu ada
Sampai waktunya karna semesta ku ada pada kamu

Tatapan mu bagai bintang
Tak terbilang dan cermelang
Senyuman mu bagai bulan
Menemani sang malam hingga siangku datang

Iqbaal berhenti sebentar, tangannya ia eluskan pada pipi (Namakamu). Lalu, ia mengibas-ibaskan tangannya. "Capeeee, hueee" Sambil berucap itu, Iqbaal manyun. OH GOD! Ucullll mamakeeeee

Tangan Iqbaal mulai memegang gitarnya dan melanjutkan yang tadi terpotong karna tangannya kecapekan.

Semesta
Akan slalu ku jaga
Semesta
Abadi selamanya uooooo

Dan aku takkan pergi dan melepasmu
Dengan sadarku ku masih mau tuk menuju tujuku
Dan ku berjanji tuk selalu ada
Sampai waktunya uoooo

Dan aku takkan pergi dan melepasmu
Dengan sadarku ku masih mau tuk menuju tujuku
Dan ku berjanji tuk selalu ada
Sampai waktunya uooo

Sampai waktunya
Karna semesta ku ada pada kamuuuu wooo

Karna
Semesta
Ku ada
Pada kamu

(Namakamu) tersenyum saat melihat Iqbaal yang mengakhiri permainan gitarnya. "Makasih lagunyaa.." Iqbaal membalas senyuman (Namakamu) dan mendekatkan jarak mereka.

"Iya sama-sama. Lu semesta gue, jadi apapun yang buat lu bakal gue lakuin."

"AW BAPEEER!"

"Jadian kuy?"

"Kan udah dibilang kalo papa gue ganerima Iqbaaaal!"

"Kan gue nembaknya elu, bukan papa lu."

"Ya tapi ga dibolehin sama papa guee."

"Love you." Iqbaal mengakhiri adu bacot itu dengan bisikan lembut, ga menggoda inget😌

"Iyein."

GAHSHGSHSHJXJSJSNDBSGWKOAKAISHQLPDDUJEGUEBUTUHGASOHGODJSJWJSJSKIZHZTTRCRVRGRKWPPAXUCYDR

Maapin gue ngebales singkat ya Baal, gue gatau kalo gue bakal baper cuma gegara tuh kata.































KEY PIKS
IDE ABIS, TUNGGU PANKAPAN BUAT LIAT CHAPT 10 OKEEE.

Salam, jantung
-Nessa maniez♡

[1] Aileen Dan Aline✨IDRWhere stories live. Discover now