[48] Vika dan Angela. Ziko?

1.6K 208 10
                                    

Selamat membacaa📖📖🎉 (38)

📏📐📍📌📎✂💺

Chapter 48
"Aku hanya tak mau kamu direbut kembali untuk kedua kalinya."

***

(Namakamu) saat ini sedang di kelas, melamun sendirian. Di kelas hanya ada Anna, si anak paling alim di kelas, catat; BUKAN ADEKNYA ELSA PROJEN. Dan juga Aldi, atau Rafael itu. Iqbaal? Dia ditinggalin. Sebenarnya, alasan (Namakamu) masuk pagi, tanpa Iqbaal disebelahnya itu karena dia pengen ngelamunin masa-masa kecilnya bersama Fahri. Biasanya kan, kalo sama Iqbaal. Mau gak mau ia harus merhatiin Iqbaal juga.

'(NAMAKAMU)!!!' Pekik anak lelaki yang diketahui namanya adalah Fahri, sahabat dari bocah kecil perempuan yang sedang menghabiskan isi dari kemasan susu Ultramilk. Ia menatap sahabat perempuannya dengan tatapan yang ditajam-tajamkan.

'HAHAHAHAHA, FAH.. MUKA KAMU LUCU IIIHH!!" Ujar (Namakamu) kecil dan langsung membuat Fahri kecil menjauh darinya. Fahri kecil mungkin berfikiran 'Dia kecil, tapi kenapa ketawanya raksasa?'.

Tangan (Namakamu) mulai terulur untuk menyerang Fahri dengan cubitannya yang terkesan ganas. "Adaw adaw" Pekik Fahri kecil saat ia dicubiti oleh (Namakamu) yang sama-sama kecil

"Kampret! Kamu tuh dicariin juga di rumah, malah berangkat pagi-pagi banget lagi. Mau ngapain sih kamu di sekolah sepagi ini?" Ujar seseorang yang nyata di dengarnya, suara Iqbaal.

"Fahri pindah, masa Baal." Ucap (Namakamu) seraya menidurkan dirinya di atas meja, Iqbaal mendengus. Sedikit ada rasa cemburu, namun buat apa rasa cemburu itu? Fahri telah meninggalkan sekolah ini, bahkan bisa saja negara ini.

"Pindah kemana?"

"Katanya sih di Amerika, ah gak rela Baal.." Iqbaal merangkul (Namakamu) dari samping, lalu menciumi rambut (Namakamu) yang tergerai itu. "Yang sabar ya, masih ada aku kok." Ujar Iqbaal.

Susah ya kalo udah terlanjur mencintai. Mau cemburu, gak bisa. Mau marah, takut dia kebawa emosi. Cuma bisa diem, nikmatin waktu yang kayak air. Bisa naik,datar,dan turun. Naik jika kita mendapatkan sesatu yang juga diinginkan oleh orang lain atau orang banyak, datar ketika kita merasakan bimbang, bisa sedih dan senang yang melanda. Turun ketika kita dijatuhkan begitu saja, kita dihempaskan begitu saja, dan kita dibuang begitu saja.

(Namakamu) mengangguk dalam tidurannya di dalam rangkulan Iqbaal. Iqbaalpun semakin mengeratkan dekapannya ke tubuh (Namakamu). Aldi yang melihat itu hanya dapat berdecak kesal, dan beranjak keluar kelas. Kelasnya saat ini panas, dikarenakan dua insan yang bermesraan itu. Lagian juga, ia bosen karena hanya menatap punggung Anna yang naik-turun, karena mengerjakan soal di buku paket yang sama sekali tak disuruh. Saking kutu bukunya. "(Nam), daripada kamu sedih-sedih kayak gini. Kamu udah ngerjain PR Bu Winy belom? Kalo belum, kerjain gih. Nih buku aku."

(Namakamu) tersentak lalu sesegera mungkin mengganti air mukanya menjadi biasa saja. "Paling juga, nanti Bu Winy lupa. Tau lah, Bu Winy cantik-cantik pikun." Jawabnya polos. Iqbaal menghela nafas kasarnya.

"Iya-iya, tapi kan demi namamu tetep baik di sini. Ngerjain gih." Iqbaal membalikkan badannya menghadap tasnya, lalu mengambil sebuah buku latihan. "Nih, cepetan salin. Terus, nanti kita romantis-romantisan lagi."

[1] Aileen Dan Aline✨IDROù les histoires vivent. Découvrez maintenant