[12] 1st day syuting!

2.9K 333 6
                                    

Pengulangan publikasi. entah kenapa tadi error:'v

Selamat membaca📖📖🎉 (2)

😅😆😇😈😉😯😐

Chapter 12
"Nyesuain sikap asli sama di film itu susah. Harus cuek segala lagi."

"(Nam), lu beneran bisa?" tanya Salwa seraya menatap (Namakamu) yang tengah mengatur kameranya serta bolak-balik antara kamera dengan kabel. Masalahnya, kalo jari (Namakamu) asal mengutak-mengutik kabel, ia akan kesetrum. Dan Salwa takut itu. Kenapa (Namakamu) ribet-ribet ngatur kamera dan kabel, jawabannya kata si ketua kelas, sekolah akan mengadakan pembuatan film, jadi setiap kelas harus membuat naskah serta diperagakan melalui pembuatan film tersebut. Dan nanti akan dicari yang lebih baik, lalu dijadikan film asli, film sungguhan. Benar-benar akan di tayangkan di seluruh bioskop Indonesia. Dan, sebagai penutup bacotan Nessa, sebenernya udah dikasih tau sejak 3 minggu yang lalu, tapi ketua kelasnya malah lupa buat ngasih tau. Untung masih punya waktu sebulan lebih seminggu.

(Namakamu) menganggukan kepalanya menjawab pertanyaan Salwa, "Iyalah, lagian ya kasian gue liat muka lu. Muka lu nunjukin banget kalo lu takut kesetrum." Salwa menggaruk tengkuknya saat mendengar jawaban (Namakamu).

Aslinya, saat ini (Namakamu) harus menyiapkan mental serta ber- make up untuk ber-acting di depan kamera, e malah ngebantuin nyolokin kabel ke stop kontak sama ngatur kamera. Jari (Namakamu) yang terus mengutik kabel tanpa sengaja menyentuh ujung kabel bekas sengatan listrik pada stop kontak. "Awsss.. Gila kesetrum." Salwa melongo saat tau ringisan (Namakamu), (Namakamu) kesetrum, jadi ia harus kemana?!

Dari kejauhan, edan Iqbaal melangkahkan menuju tempat (Namakamu) dan Salwa berada, namun saat ia tau (Namakamu) yang tengah mengibas-ngibaskan tangannya, mendadak Iqbaal jadi lari. Fahri yang juga melihat itupun, ia ikut lari ke arah (Namakamu). Namun akibat jarak siapa yang paling dekat, itu Fahri. Jadi, mau gak mau Iqbaal mundur untuk nyembuhin (Namakamu) sekalian ngebantuin. Iqbaal mulai melangkah mundur saat melihat Fahri tengah menciumi jari doi nya. Lalu, pikirannya mengingatkan bahwa (Namakamu) juga termasuk cast pada film ini.

Tanpa penundaan yang lebih lama, Iqbaal berlari mendekat ke arah (Namakamu), dan berjongkok tepat disamping Fahri yang masih menciumi jarinya. "(Nam), lu kan cast film, ngapain disini? Harusnya kan lu di ruang make up sekarang." ujar Iqbaal seraya tangannya membantu (Namakamu) yang ingin berdiri. Iqbaal gantian memegang tangan (Namakamu) yang dipegang oleh Fahri, dan membawa (Namakamu) ke ruang make up.

***

"OKE? SIAAAP?" ujar produser; si wakil ketua kelas. Sedangkan si ketua kelas sedang membuat alur untuk bagian kedepannya.

---

"PRIILL!!" pekik Pelangi seraya berlari bersama Vika mendekat ke arah (Namakamu) yang berperan sebagai Prily. Inget, Prily Lunadya bukan Prilly Latuconsina;(

(Namakamu) hanya merespon dengan jalan yang pelan, saat Vika dan Pelangi dapat sejajar dengan (Namakamu). "Hari ini ada murid baru, Pril. Cogan astagaa!" ucap Vika heboh sendiri.

Tapi, respon yang diberikan oleh (Namakamu) hanya menautkan alisnya. Sebenernya, watak (Namakamu) di Film itu Cuek bebek. "Yailah, lu jan cuek cuek amat nape, kagak ada yang demen mampus lu." ucap Pelangi.

"Terus gue harus ngapain, Sar?" tanya (Namakamu) seraya menatap tajam Pelangi yang berperan sebagai Sarah. Sarah Nuvella bukan Sarah Gibson.

Vika tersenyum penuh kesinisan. "Gimana kalo kita taruhan? Yang bisa dapet tuh cowok anak baru, gue bakal kasih lu bebas mau belanja apa aja, gue--" ucapan Vika mendadak terpotong karna yaa, itu.

[1] Aileen Dan Aline✨IDRWhere stories live. Discover now