[10] Otak gesrek.

4K 405 32
                                    

--Chapter 10--
"Cemburu? g. Bukan siapa-siapa juga."

"IQBAAAAAAAAL!!!" entah ini keberapa kalinya (Namakamu) selalu berteriak nama Iqbaal, dan membuahkan tatapan heran dari para murid yang lain.

Iqbaal berlarian berusaha menjauhi (Namakamu), (Namakamu) saking begonya pun gangejar Iqbaal dari arah berlawanan, malah ngejar dari belakangnya. "GUE TANGKEP LU BAAL!!" pekik (Namakamu) yang hanya dihadiahi cengiran polos berdosa dari Iqbaal.

Iqbaal menatap (Namakamu) yang berlarian mengejarnya, jadi u know la posisi Iqbaal kek gimana. Iqbaal memeletkan lidahnya, menjengkelkan!

(Namakamu) berhenti lari, cape bos. Ia saat ini tengah mengatur nafasnya yang terburu-buru. Siap-siap mati lu, Iqbaal!-,-

Iqbaal yang melihat (Namakamu) berhenti lari pun jadi ikut-ikut berhenti lari. Iqbaal pun berlari mendekat ke arah (Namakamu), "Cape (Nam)?" tangan Iqbaal mulai bergerak mengelus area wajah (Namakamu), menghapus bulir keringatnya.

(Namakamu) masih saja mengatur nafasnya, lalu dengan lambat ia menganggukkan kepalanya. "Ho..oh" lirihnya. Iqbaal berjalan meninggalkan (Namakamu), yang tengah mengatur nafas sembari cengo akibat Iqbaal.

"WEY! GUE LAGI KECAPEAN! LU GITU AMAT SAMA GUE!" pekik (Namakamu), ia tak tau bahwa Iqbaal tersenyum seraya melangkahkan kakinya menjauhi (Namakamu).

***

Iqbaal melempar botol minum AQUA ((promosi)) kearah kepala (Namakamu),
bodo amat mau kena apa kagak. peduli apa gue? hew.

"Anjir.." ujar (Namakamu) seraya mengelus kepalanya yang dilempar oleh botol minum, lalu matanya beralih pada subjek dibelakangnya. Iqbaal.

"IQBAAL SETAN COKLAT DASAR!" pekik (Namakamu) keras sembari mencak-mencak gajelas, lalu meminum botol itu dengan senantiasa enanya.

bodo amat (2) itu buat gue apa bukan. yang penting minum.

HauZzzzZz.

"Weh! langaung diminum ae lu." ucap Iqbaal yang datang mendadak kaya tahu bulat digoreng dadakan.

Iqbaal menatap (Namakamu) yang tengah meminum air putih darinya, demi lovato cara minumnya ucul. bibirnya keliatan lebih aw aw menggoda. "Si tikus kalo minum pelan-pelan bego. keselek, gue mampusin lu." ujar Iqbaal sadiezzzZzz buanjet. Untung sayang, Baal.

(Namakamu) mulai menaruh kembali botol yang hanya tersisa setengahnya. gila, perut gentong isinya aer semua. Iqbaal berbicara dalam hati. "Makasih-in, jangan?" ujar (Namakamu).

"Makasih-in doong."

"Sama-sama, Baal." ucap (Namakamu). Iqbaal menatap datar (Namakamu) yang tengah menatap luasnya lapangan hijau. u inget waktu Iqbaal kesasar disini?

Intan yang sedang berjalan dengan Vika segera memberhentikan langkahnya. "Shuuut" ucap Intan seraya menaruh jari telunjuknya di bibirnya.

Vika membentuk tangan seperti 👌. oke piks, Intan dan Vika mulai menyelusup ke belakang kursi Iqbaal dengan (Namakamu). Intan yang berada di belakang Iqbaal segera menoel bahu kiri, kebetulan Iqbaal duduknya di sebelah kiri. Iqbaal pun menatap (Namakamu) dengan tatapan menggoda. "Kalo suka bilang atuh neng, jangan colek-colek. Abang bukan sambalado."

(Namakamu) membulatkan matanya, siape yang nyolek-nyolek anjur?! perasaan tangan manisnya anteng dah di kanan kiri sisi badannya. Vika yang dibelakang (Namakamu) mulai mencolek bahu kanan (Namakamu). (Namakamu) menatap Iqbaal dengan kesal. "Gausah colek-colek kali gue bukan sabun colek!"

[1] Aileen Dan Aline✨IDROnde as histórias ganham vida. Descobre agora