[55] Flashback dan flashback.

1.2K 206 3
                                    

Selamat membacaa📖📖🎉 (45)

🎶🎼🎻🎹🎷🎺🎸

Chapter 55
"Dan, pada akhirnya saya menemukan anda, dan saya menyayangi anda mulai dari sekarang"

***

(Namakamu) menundukkan kepalanya, otak cantiknya mulai membayangkan masa-masa persahabatan dirinya dan Vika. Mereka telah kenal lama, dan itu tandanya sudah lebih dari setahun mereka bersahabat.

Vika terkekeh menatap (Namakamu), "Gue bakal jadi sahabat yang baik buat lu. Gue janji,"

(Namakamu) mengangguk cepat, "Gue harap gitu, gue sayang lu sahabat terbaik, selamanya." Sembari memeluk Vika erat. Vika pun membalas pelukan (Namakamu) dengan tak kalah erat.

"Gue lebih sayang lu, sahabat terbaikku."

Yakin? Vika masih megang perkataannya sendiri? Yang katanya, ia masih menyayangi (Namakamu) selamanya? Rasanya tidak.

(Namakamu) terdiam, ia kesal dengan Vika dikarenakan Vika menceng-cengkan dirinya dengan--- Rafael. Iya, mereka waktu itu belom menjadi mantan dan juga belom berpacaran.

Vika terkekeh dan memeluk (Namakamu) dari samping, "Gue gak bakal kayak gitu lagi, janji deh.. Hehehe" Ucapnya tulus.

"Apaan? Gue gak mau maafin lu pokoknya." Vika mendengus dan memukul bahu (Namakamu) dengan pelan.

"Gue janji ih, udah ah jangan marah-marah terus, nanti tua loh"

"Bodo"

"Gue bakal beliin apapun deh demi lu, lu mau apaa?"

"Emang gue bisa ya marah lama sama lu?"

"Kagak sih, kayaknya"

Vika pun memeluk (Namakamu) lebih erat dari pelukan yang tadi.

Iqbaal menatap (Namakamu) dan mendongakkan kepala (Namakamu) agar menatapnya, tangannya mulai menangkup pipi tembem (Namakamu). "Siap buat cerita sama gue?" Tanya nya,

(Namakamu) mengangguk, tepat pada itu Iqbaal memanggil sahabatnya agar ikut mendengar cerita (Namakamu). Tujuannya; Supaya mereka semua tak menanyakan padanya, (Namakamu) kenapa?

"Gue kangen aja masa Vika masih baik sama gue, masa Vika masih polos meskipun lama-kelamaan otaknya jadi error. Gue kangen Vika yang terus nyemangatin walaupun gue gak lagi ikut lomba ataupun sedih, gue kangen Vika yang dulu, gue kangen Vika yang punya usaha demi ngebahagiain gue, gue kangen semuanya, gue kangen Vika yang selalu ada buat gue dan berusaha jadi bestfriend goals buat gue. Gue kangen Vika yang selalu coba buat ngasih saran waktu gue curhat walopun sarannya kebanyakan yang gila. Gue kangen itu.." (Namakamu) menepis tangan Iqbaal yang menangkup pipinya, dan menunduk. Air matanya semakin membuat sungai buatan yang arusnya deras di pipinya,

"Gue tau banyak kenangan, antara lu sama Vika. Tapi gue mau, ubah posisi Vika jadi di belakang, dan jadikan posisi kita di depan." Retha mengelus bahu (Namakamu).

"Ngubah posisi di hati itu gak segampang ngucap kalimat! Butuh waktu buat itu." (Namakamu) menatap Retha dengan mata sebabnya, Iqbaal mengelus bahu (Namakamu) dengan pelan.

Angela menyenderkan kepalanya di bahu Acell. "Gue kasian sama (Namakamu).."

"Jangan pake gue-guean anjir!" Ucap Acell.

"Ya maap, udah kebiasaan ini."

"Genks, gue sama (Namakamu) duluan yak! Kasian, sekalian gue mau ngehibur dia." Ucap Iqbaal seraya menggandeng tangan (Namakamu) dan berjalan keluar menuju tangga dan turun ke bawah.

[1] Aileen Dan Aline✨IDROpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz