[39] Pengincar baru (Namakamu)?

Start from the beginning
                                    

Iqbaal menarik dagu (Namakamu) agar menatapnya, lalu menarik lengan (Namakamu) untuk mojok sebentar di lapangan olahraga. "Mending lu, cium gue sini!" Iqbaal memanyunkan bibirnya, lalu mendekat ke arah wajah (Namakamu).

(Namakamu) sih aslinya mau, cuma malu. Masih di sekolah wey! Tangan (Namakamu) berusaha mendorong kembali wajah Iqbaal, bodo amat tangan gue kena ciumannya Iqbaal mah, nanti di rumah tinggal nyatuin sama bibir, eh. "Goblok lu! Ini sekolah!" untung-untung kalo ini luar sekolah terus sepi.

Iqbaal tambah memanyunkan bibirnya

"Lu tadi nunjuk gue?" suara bariton itu terdengar, rada asing sih suaranya. (Namakamu) mendongakkan kepalanya, salah sape cilik mungil, jadi cuma anak cowo SMP sama SD sama TK doang yang keliatan. Ngeliat anak cowo SMP aja, sedikit ngedongak.

Anju!

Galucu heh, malu-maluin!

Dia peka, masa?

Kapan Iqbaal sepeka ini?

Apa dia peka gegara temennya ya?

Anju! malu gila!

Ditanyain cogan hehe,

Gue cecan gak ya? Gaada belek kan?

Kan malu, kalo ada.

"Hey? Lu kenapa? dia kenapa?" tanya cowo bermata sipit itu ke arah Iqbaal, Iqbaal yang lagi sibuk menatap cowok itu dengan tatapan tak sukanya pun sedikit terkejut.

"Hah? Biasa, dia bingung mau jawab apa. Lagian, lu gosah GR, orang (Namakamu) nunjuk yang lain." ujar Iqbaal berbohong.

(Namakamu) menatap Iqbaal tak suka, "Oh yaudah, gue kesana dulu ya. Btw, nama gue Aldi kalo lu mau tau, anak X IPA 1." perkenalan Aldi ke (Namakamu). Iqbaal makin memperkuat tatapan tak sukanya ke arah cowo yang bernama 'Aldi' itu.

"Kok lu boong sih?" ujar (Namakamu) kesal, jujur, ia tak suka jika Iqbaal berbohong. Tapi itu demi nyelametin dirinya kan?

"Lu gosah deket sama yang namanya Aldi-Aldi itu, cukup lu deket sama Fahri Iffan aje, gue udah panas." ujar Iqbaal sinis, ia masih menatap Aldi yang saat ini mungkin sedang di ceng-cengin oleh gerombolan sahabatnya. Soalnya terlihat, gerombolan itu tampak menyoraki Aldi, sesekali menyenggol lengan Aldi.

"

WEY! ALDI MULAI SUKA SAMA LU, (NAM)!!" pekikan itu dari suara yang lagi-lagi tak dikenali oleh (Namakamu) dan Iqbaal. (Namakamu) menatap lelaki yang meneriaki namanya yang saat ini sibuk menyenggol lengan Aldi dengan senyuman manisnya.

"Jangan cemburu, aku cuma kagum sama dia." ujar (Namakamu), lalu dengan cepat ia menarik lengan Iqbaal untuk menjauh dari lapangan olahraga itu.

Iqbaal sama sekali tak bergerak, matanya sibuk memandang Aldi dan gerombolannya dengan tatapan yang semakin sinis. "Udahlah, ke kelas aja. Lagian udah mau bel juga." Gantian, Iqbaal yang menarik lengan (Namakamu) untuk menuju kelas.

Alunan nyanyian lagu nusantara terdengar untuk beberapa menit "Jam pelajaran akan dimulai, 15 menit lagi." Lagi-lagi bel sekolah diganti.

"Yailah" (Namakamu) mengikuti langkah Iqbaal untuk menjauhi lapangan olaraga, dan ogah-ogahan menaiki 72 anak tangga lagi untuk menuju ke kelas.

[1] Aileen Dan Aline✨IDRWhere stories live. Discover now