Drako dan Timnya

Mulai dari awal
                                    

"Garuda Form." 

Lintang berubah bentuk menjadi garuda dan panah itu segera hancur ketika menabrak kulitnya yang keras.

"Thunderus Field." 

Drako tidak menyia-nyiakan kesemaptan ketika Lintang berbalik. Dia segera memukulkan mjlonirnya ke arah punggung Lintang dan menyebabkan Lintang muntah darah.

"Riot."

 Dengan kode dari Drako Dyalan melemaprkan gadanya ke arah Lintang. Gada itu meledak dan menimbulkan kobaran api yang sangat besar.

"Apa kita berhasil membunuhnya?" tanya Drako.

"Saya rasa kita harus menunggu sampai api ini menghilang."

Sementara itu Lintang dengan luka yang sangat parah bersembunyi di bawah pohon besar untuk menghindari Drako dan Dylan.

"Sial, aku tidak menyangka mereka punya pemanah dalam team mereka. Cih, jika terus begini aku akan benar-beanr dibunuh oleh para idiot itu. Auch ....," Lintang melepas panah ayng menempel di punggungnya. "ini benar-benar berbahaya. Beberapa senti saja panah itu akan menembus ke jantungku. " 

Tiba-tiba ponsel Lintang berbunyi dan dia segera mengangkatnya.

"Hal–"

"Kenapa kau masih bisa santai begitu! kami khawatir dan mencari berkeliling hutan. Kami juga melihat kobaran api tadi, apa kau baik-baik saja?" Amaya terlihat sangat khawatir

"Sebenarnya aku mengalami seidkit masalah di sini."

"Kau kenapa?"

"Begini saja, diantara mereka bertiga ada seseorang yang menyerang dari jarak jauh. Aku akanmemancingnya dan jika kalian sudah mengalahkannya kalian hubungi ponselku sekali algi sebagai tanda."

"Apa maksudmu, aku–" 

Suara di ponslek Lintang mendadak bergemrisik.

"Apa yang guru katakan?"

Lintang kemudian menjelaskan sekali lagi rencanya kepada Nizwar. Setelah menyampaikan semuanya pada Nizwar Lintang segera bangkit dari duduknya.

"Baiklah sekarang saatnya aku bersenang-senang." Lintang tersenyum dan keluar dan menuju ke arah Drako dan Dylan yang mencarinya.

"Kupikir kau akan lari sambil menangis. Ternyata kau adalah orang yang cukup berani untuk menghampiri mautmu ... Lintang." Drako menyiapkan Mjlonirnya.

"Dragonification Garuda,"Lintang melesat maju melayang dan bersiap melayangkan tinjunya pada Drako "Barbed Smash."

-wush ... jlub.- Saat Lintang akan memajukan tinjunya ke arah Drako, dia menghentikannya karena melihat beberapa anak buah melesat dengan cepat ke arahnya. Lintang dengan kaki kananya dia menahan beban yang terjadi saat dia maju ke arah Drako dan kemudia Lintang terbang menghindari panah-panah yang melsat ke arahnya.

"Sial, kalau begini terus aku tidak akan bisa menyerang dengan bebas."

Lintang yang terbang masih terus diincar oleh pemanah dari team Drako.

Sementara itu dari jauh Nizwar dan Amaya mengamati dan mencari di mana pemanah dari tim Drako bersembunyi. Setelah mengamati datanganya panah, akhirnya mereka menemukan seseorang bersembunyi di balik sebuah pohon.

"Ternyata kau bersembunyi di sini ... Frig."

Nizwar memergoki Frig sedang memegang sebuah busur dari kau dengan julur akar di sekita busur itu.

"Tidak kusangka aku akan di temukan seperti ini," Frig memutar topi bundarnya. "Tapi seorang yang gagal dan tuan putri aku rasa bukanlah ancaman."

Frig melompat kebelakang sambil menempatkan tanganya pada tali busur. Dari tanganya muncul sebuah panah kayu yang pada bagian ujung runcing dan bergelombang memutar. Frige kemudian melepaskan apah itu ke arah Nizwar. Tidak sempat menghindar panah itu menembus dada kananya sampai dahan pohon yang berada di atas Nizwar.

Guardian (Sefiroth Tree)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang