Surat dari Istana

Zacznij od początku
                                    

"Tenanglah, Frisca lagipula Lintang ini milik bersama bukan? sekarang giliranku untuk bermain dengan Lintang." Lily mengedipkan matanya.

"Apa maksudnya, kakak kira Lintang itu mainan."

Lintang berdiri dari tempat tidurnya. Menyadari hal itu Lily dan Frisca segera mengalihkan pandangan mereka pada Lintang.

"Kau mau kemana?" tanya mereka serempak.

"Mandi, sekolah." Jawab Lintang singkat.

"Tapi keadaanmu ...."

Lintang berjalan menuju kamar mandi tanpa menghiraukan mereka berdua.

"Kak, Lily. Siapa sebenarnya yang kau sukai. Selama ini aku selalu berpikir kau hanya bermain-main dengan Lintang. Namun, sepertinya tidak seperti itu. Ingatlah, aku tidak akan memaafkanmu jika kau mempermainkan kakakku." Frisca meningalkan Lily yang kemudian termenung.


Andalusia, Ruang Penelitian Magic Dan Sains.

"Bagaimana dengan hasil penelitian makhluk itu?" tanya Dendi kepada pria berbaju lab yang biasa di panggil Doctor Dimas.

"Bagaimana ya aku mengatakannya. Sepertinya makhluk itu adalah guardian beast hasil percobaan."

"Hasil percobaan?"

"Beast itu di perkuat dengan zt yang sangat aneh dan juga besi yang aku tidak ketahui komponen pembentuknya. Sepertinya pada otak beast itu juga di tanam chip pengendali pikiran."

"Bukankah itu mustahil?"

"Tidak juga selama chip itu dibuat oleh orang-orang bertipe techno. Lagipula dengan semakin canggihnya zaman, maka manusia akan menciptakan sesuatu yang lebih menakutkan. Huh, tapi aku penasaran siapa yang bisa melubangi tubuh makhluk yagn sangat mengerikan itu?"

"Apa maksudmu?"

"Tubuh makhluk itu luar biasa keras, bahkan aku rasa nuklir pun tidak akan bisa melukainya. Ya, walau guardian itu memang tidak bisa di bunuh dengan nuklir. Akan tetapi, tubuh guardian ini dua puluh kali lebih kuat daripada guardian yang pernah aku teliti."

"Begitu rupanya ... Lintang sebenarnya sekuat apa dirimu?" Pikiran Dendi melintas jauh menembus cakrawala.

**********

"Ah mereka itu benar-benar menyusahkan." Lintang menguap sambil meregangakan seluruh badannya yang terasa pegal.

Lintang melihat ke langit dan mengingat kejadian saat dia menggunakan dual drive.

"Semenjak menggunakan 'dual drive' aku merasa bahwa ruang jiwaku menjadi tidak stabil. Bahkan setelah aku mencoba berlatih, berkali-kali aku muntah darah."

Lintang berniat memasuki kelas ketika sebuah pengeras suara yang berada di koridor berbunyi.

"Kepada saudara Lintang Vasco harap menuju ke ruang kepala sekolah. Penting!"

"Ruang kepala sekolah, sebenarnya ada apa lagi?"

Mendengar informasi yang diberikan oleh pengeras suara itu beberapa murid mulai bersepekulasi.

"Lintang ...." Lily dan Frisca berlari menghampiri Lintang.

"Gawat, aku rasa hari ini aku akan bolos jam pelajaran pertama."

Lintang segera berlari kabur di arah gedung belakang sekolah. Di sana dia melihat seseorang yang dia kenal sepertinya melakukan sesuatu yang mencurigakan.

"Ternyata itu memang kau." Lintang menangakap basah Nizwar yang sedang melakukan tranksaksi ilegal di belakang sekolah.

"I-in ... ini bukan seperti yang guru pikirkan." Nizwar gugup menyembunyikan ponselnya.

Guardian (Sefiroth Tree)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz