Lintang bergegas berlari untuk menangkap Piyo, kemudian dia melihat seorang dengan sayap energi bewarna hitam turun dengan megahnya.

"Berlindunglah, aku akan mengurus makhluk-makhluk itu."

Lintang menuruti perintah orang itu dan dalam sekejap saja orang itu sudah berhasil mengalahkan monster-monster yang menghadang Lintang.

"Apa kau terluka?"

"Tidak, tapi Piyo sedang kesakitan. Saya ingin tahu letak kota terdekat untuk mengobati Piyo."

"Piyo?"

"Dia adalah hewan peliharaan saya."

"Oh ... begitu, jadi makhluk kecil berburu ini bernama Piyo. Kalau begitu perkenalakan namau adalah Vandal George. Ada beberapa temanku yang berada di tenda, karena tujuan kita sama bagaimana kalau kau ikut denganku?"

"Terimakasih atas bantuannya tuan, saya merasa sangat terbantu."

Seth segera mengenalkan Lintang kepada Lima anggotanya dan membawanya ke kota terdekat.

"Bagaimana dengan keadaan Piyo Tuan?" Lintang bertanya dengan cemas.

"Dia tidak apa-apa, aku sudah memeberikannya obat. Sepertinya peliharaanmu memakan makanan yang kurang sehat, sebaiknya kau lebih berhati-hati dalam memberinya makan."

"Terimakasih tuan akan saya ingat pesan anda."

Lintang keluar dari kamar pemeriksaan dan di luar telah menunggu Seth dan teman-temannya. 

"Hai Lintang, apa tujuanmu setelah ini?" Tanya Seth.

"Entahlah, mungkin aku hanya menunggu Piyo sembuh dan menetap di kota ini."

"Bagaimana jika kau ikut kami menjelajahi reruntuhan kuno, sembari berburu untuk meningkatkan level guardianmu?"

"Aku rasa itu usul yang bagus. Semenjak aku tidak memiliki grup untuk berburu, aku akan pasti akan terbantu dengan bergabung dengan kalian."

Setelah beberapa hari keadaan Piyo telah kembali normal. Tidak ingin mengambil resiko, Lintang memberi makan Piyo dengan wortel yang harganya sangat mahal.

"Bagaimana mungkin hanya sepuluh buah wortel, aku harus membayar sebanyak dua ratus Valor. Sayur dan buah di sini benar-benar mahal."

"Tentu saja sayur dan buah hanya tumbuh di Heavenly Land. Selain beresiko bertemu dengan beast yang kuat, kita juga beresiko di bunuh oleh Sang Tuhan."

Ketika Seth mengatakan tentang Sang Tuhan, Lintang menunduk dan mengingat kejadian di kota Tachi.

"Eh, kenapa kau jadi murung?"

"Ah, tidak kok."

**********


Lintang memutuskan untuk bertualang dengan Seth dan menuju  gua carlsbad. Dalam perjalanan, mereka berburu monster dan mengambil core dan kristalnya. Dan suatu saat Lintang melihat seseorang dengan membawa peti mati di punggungnya.

"Hei Seth, bukankah orang itu sedikit aneh." Lintang menunjuk kepada seseorang yang membawa peti mati itu.

"Jangan pernah mendekati atau berurusan dengan orang itu."

"Memangnya kenapa?"

"Orang itu adalah orang kedua yang paling berbahaya setelah Sang Tuhan."

Guardian (Sefiroth Tree)Where stories live. Discover now