Part 8 : Mood Booster

Start from the beginning
                                    

"Iya juga, sih," ucap Luna menyetujui perkataan Adella, lalu gadis itu berkata lagi, "Lo beneran gak suka sama Naufal, Del?"

Belum sempat Adella menjawab, Evita sudah lebih dulu berbicara sambil menyipitkan matanya. "Iya, lo yakin gak suka sama Naufal? Dia kan kece banget."

Adella menganggukkan kepalanya mantap. "Ya, karena perasaan gue masih buat Gio."

Luna mengarahkan tatapannya ke arah Bu Nina yang baru saja memasuki kelas 11 IPA 2. "Guys, kita lanjut nanti ngobrolnya. Bu Nina udah dateng, tuh."

Karena Bu Nina-- selaku guru pengajar dalam pelajaran Biologi telah datang ke kelas 11 IPA 2, mau tak mau Adella dan teman-temannya pun harus menghentikan obrolan mereka dan memutuskan untuk memperhatikan materi yang akan dijelaskan oleh Bu Nina.

**

Bel istirahat pertama telah berdering menandakan proses belajar mengajar diberhentikan untuk setengah jam ke depan. Maka, seluruh siswa buru-buru ke luar dari kelasnya masing-masing untuk memanfaatkan waktu istirahat yang terbilang singkat itu. Hal itu pun dilakukan oleh Adella dan ketiga temannya. Saat ini, mereka sudah beranjak dari tempat duduknya dan melangkah bersamaan ke arah kantin.

Sesampainya di kantin, Adella menatap ke arah meja yang selalu ditempati oleh komunitas FNE. Ia mencari sosok kakak kelas yang kemarin telah mengantarkannya pulang. Ternyata sosok kakak kelas yang Adella cari memang ada di meja itu sedang mengobrol bersama Naufal dan Ryan. Adella pun berniat untuk mengucapkan rasa terima kasih padanya.

Adella menepuk pundak Vira pelan. "Vir, gue mau nyamperin orang dulu. Tolong pesenin baso tahu yang kaya biasa, ya?"

Awalnya, Vira mengernyit heran. Namun, ia langsung mengerti saat Adella memberinya tatapan yang mengisyaratkan untuk tidak banyak bertanya dan Adella akan menjelaskan semuanya nanti. Jadilah, ia pun mengangguk singkat. "Siap, bos."

Adella pun melangkah menghampiri meja yang berisikan anggota komunitas FNE itu seorang diri. Setelah dirinya berhenti tepat di meja tersebut, semua anggota komunitas FNE yang sedang mengobrol secara otomatis menoleh ke arahnya. Dan seseorang yang pertama kali menyadari kehadirannya adalah Naufal.

"Pasti lo mau ketemu gue, kan? Kangen, ya? Gue emang selalu bikin semua orang kangen kok," kata Naufal dibalas dengan tawa dari semua anggota komunitas FNE yang berada di meja tersebut.

"Oh, jadi ini cewe yang lagi deket sama lo sekarang, Fal?" tanya Dean.

"Boleh juga tipe lo, bro," timpal Revy.

Sebelum Naufal sempat menjawab ucapan teman-temannya, Adella sudah lebih dulu berbicara. "Gue ke sini mau ketemu Kak Farel."

"Wah, lo kalah cepet Fal sama Farel," celetuk Ryan.

"Makanya gak usah kepedean lo, anjing!" seru Aldo.

"Rasain lo, bangsat! Baru kali ini loh ada yang berani nolak pesona seorang Naufal Baskara," timpal Rio.

"Berisik ah, anjing," gerutu Naufal kesal. Lalu, laki-laki itu menatap ke arah Adella. "Mau ngapain ke Farel?"

Tak lama dari Naufal, Farel pun turut mengeluarkan suaranya. "Kenapa, Del?"

"Cuma mau bilang makasih aja kok, Kak. Kemarin kan, aku lupa bilang makasih," ucap Adella dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

Setelah Adella menyelesaikan kalimatnya, Revy pura-pura terbatuk sambil berkata, "Cie, aku."

"Berisik, bangsat," jawab Farel pada Revy. Lalu, pandangan Farel beralih ke arah Adella sambil mengangguk mantap. "Oh itu, santai aja lah sama gue."

Best PartWhere stories live. Discover now