Part 6 : Party

Mulai dari awal
                                    

"Udah kok, lo di mana?" tanya Adella.

"Gue bentar lagi sampe."

Belum sempat Naufal mendengar suara Adella lagi, gadis itu sudah lebih dulu mematikan sambungannya tanpa membalas perkataan Naufal.

"Cogan kok dicuekkin, gue udah gila kali, ya? Bisa-bisanya gue suka sama dia," gumam Naufal sambil tertawa pelan.

Saat ini mobil Naufal telah berhenti di depan rumah bergaya minimalis dengan cat yang didominasi oleh warna abu-abu. Setelah Naufal berhasil memarkirkan mobilnya di pekarangan rumah Adella, laki-laki itu langsung menuruni mobil dan berjalan ke arah pintu rumah. Baru akan menekan bel, gadis yang akan ia jemput sudah lebih dulu membukakan pintu rumah dengan pakaian yang sederhana tapi terkesan elegan di mata laki-laki itu. Bahkan, Naufal sedikit tercengang melihat gadis yang menyebalkan dan jutek seperti Adella bisa secantik ini di mata Naufal.

Adella merasa risih diberikan tatapan seperti itu oleh Naufal. "Kenapa, sih? Aneh, ya? Ok--"

Naufal buru-buru menempelkan jari telunjuk di bibir Adella. "Satu kata buat lo, cantik. Ini bukan gombal, gue serius."

"Makasih," jawab Adella sambil mengulum senyumnya.

"Ini pertama kalinya lo senyum buat gue loh, Cal."

Adella tidak membalas lagi ucapan Naufal, ia lebih memilih untuk berjalan ke arah mobil milik laki-laki itu tanpa bertanya atau sekedar mengajak pada sang pemilik mobil.

"Selain hobinya pergi dari gue, dia juga hobi banget gak bales omongan gue," gumam Naufal begitu melihat Adella yang telah berjalan lebih dulu darinya.

**

Mobil Mercedes Benz milik Naufal telah memasuki Sky Lounge Sublime Gino Feruci Hotel. Pemandangan pertama yang Adella lihat begitu sampai di sini adalah mobil-mobil keren milik semua anggota komunitas yang hadir ke acara ini. Sebenarnya, Adella sudah tidak aneh dengan pemandangan seperti ini mengingat dirinya memang pernah ikut ke acara Destroyer sebelum dengan Naufal.

Begitu mobil telah selesai diparkirkan dengan sempurna oleh Naufal, ia membukakan pintu untuk gadis yang datang bersamanya. Lalu, keduanya berjalan menuju rooftop-- tempat diadakannya acara.

Sesampainya di rooftop Sky Lounge Sublime Gino Feruci Hotel, keduanya langsung disambut oleh dentuman musik yang sangat keras. Mata Naufal menyapu setiap sudut ruangan untuk mencari sepupunya karena ia ingin mengenalkan Adella pada Kelvin.

Saat sedang sibuk mencari Kelvin, seseorang menepuk pundak Naufal. "Naufal, kan?"

"Iya, lo Megan, kan?"

"Anjir kok lo udah gede lagi sih," kata Megan bersemangat.

"Ya iya lah, gue kan tumbuh dan berkembang," jawab Naufal. "Lo kemana aja? Sombong lo, Gan."

"Lo kali yang sombong! Udah punya komunitas sendiri jadi gak pernah kumpul bareng Destroyer," kata Megan sambil tertawa pelan.

"Bukan gitu, Gan. Gue sibuk ngerjain tugas."

"Kaya iya aja ngerjain tugas, gak percaya gue," cibir Megan.

Tiba-tiba Adella menyenggol bahu Naufal pelan membuat laki-laki itu sadar bahwa sedari tadi Naufal terlalu sibuk mengobrol dengan Megan dan mengabaikan Adella. "Oh iya, hampir aja lupa. Kenalin nih, pacar gue, namanya Adella." Mata Naufal beralih memandang ke arah Adella. "Kenalin, dia Megan, Ketua Destroyer."

Adella menjabat uluran tangan Megan. "Adella, dia bohong gue cuma temennya kok."

"Megan." Megan tertawa terbahak-bahak. "Yah, lo cuma dianggap temen, Fal."

Best PartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang