"Tapi Keyla gak kayak lo kalok lagi kesel?" Shela mengkerutkan keningnya.

"Jawabannya simple, karna gue bukan Keyla!! ayo Zain.." menarik tangan Zain, sudah 2 jam mereka berada di dalam Mall ini, sudah banyak belanjaan yang Shela beli, cewek ini memang kelewat boros!

30 menit sudah berlalu, Zain selalu menahan kesabarannya, sedari tadi dia juga mengecheck ponselnya. Berharap telphone atau pesan dari Keyla.

Zain: Udah pulang belom?
Zain: Supirnya jemput kamu kan sayang?
Zain: Keyla?

"Sayang?? lo sama adek lo pacaran Zain?" Terbelalak kaget saat Shela mengatakan itu di samping Zain.

"Astaga.. ngg.. bukan masa gue pacaran sama adek sendiri?! gue panggil sayang, karna gue sayang adek gue, emang salah? bukan urusan lo juga!"

"Sorry, gue lancang.. oya ini bagusan warna pink atau merah maron?"

"Terserah lu!"

"Kan gue tanya Zain.."

"Gue gak bisa milih warna yang cocok buat cewek."

"Ishh.. yaudah deh, mbak saya ambil dua-duanya ya?"

Gila nih cewek.. untung bapaknya berduit.

"Kapan kelar nih? gue udah capek!!"

"Oke udah selesai kok, kita makan malam dulu ya? Yok.."

*

"Makasih ya kak, maaf ngerepotin."

"Iya sama-sama. Gak ngerepotin kok lagian gue juga yang nawarin, btw ini rumah lo?"

"Bukan ini rumah ayah sam bunda gue."

"Oiya, maksudnya lo tinggal disini?"

"Iya kak."

"Berarti rumah kita deket ya? gue di komplek sebelah."

"Oya? wah kalok gitu sering-sering aja mampir ke sini kak.."

"Okey, lo juga ya mampir ke rumah gue."

"Ya.."

"Yaudah gue pamit salam buat keluarga lo."

"Okey, hati-hati di jalan."

Semenit kemudian, Angga menjauh dan menghilang, lalu Keyla masuk ke dalam rumah, melihat garasi yang menandakan bahwa Zain belum pulang, tak ada motornya disana.

"Dia belom pulang? ke asikan kalik." mengecheck ponselnya.

"Yah udah mati aja." setelah itu dia masuk ke dalam rumah, dan langsung masuk ke kamarnya.

Membersihkan badan dan merenggangkan seluruh ototnya.

"Huh.. jam segini masih belom balik, emang ngapain aja sih?" keluar kamar menuju balkon.

"Aku percaya sama kak Zain... dia gak mungkin ngecewain aku. Semoga dia baik-baik aja." Sedetik kemudian muncul lampu dan raungan motor Zain.

"Panjang umur..." terus memperhatikan dari atas hingga Zain mendongak dan melambaikan tangannya ke arah Keyla, Keyla hanya membalas dengan senyuman.

membalikan badan, menutup pintu balkon dan kembali masuk ke dalam kamarnya. menghampiri Zain yang sudah menaiki tangga.

"Hei.." sapanya dan langsung memeluk Keyla.

"Kamu lama.. pacaran dulu ya?"

"Lah kok tau sih?" Keyla memblakan matanya.

"Beneran? Hihhh!!" memukul dada Zain, sedangkan Zain masih memeluknya.

"Bercanda sayang.. cemburu tanda sayang ea?"

"Iya kalok aku gak sayang, aku gak bakal sama kamu."

"Ahh, iya deh." mencium puncak kepala Keyla.

"Yaudah sana ganti baju, mandi terus makan malem bareng aku ya? ayah sama bunda belom pulang."

"Emm.. ngg.. oke."

*
Kini mereka tengah berada di ruang makan. Keyla menatap Zain lekat-lekat begitupun dengan Keyla.

"Udah makan sama shela?" Tanya Keyla sinis.

Zain menunduk sambil menganggukan kepalanya.

"Ngapain aja tadi, sampek malem gini baru pulang? aku kira cuma nganter pulang doang."

"Dia maksa aku buat anterin dia jalan-jalan, aku udah nolak berulang kali sayang.."

"Kamu seneng jalan sama dia?" Tanya Keyla, blak-blakan, membuat Zain sedikit aneh.

"Aku? ya enggak lah, aku gak betah banget, kamu kok jadi nanya gitu sih?"

"Oh." kemudian Keyla beranjak dari kursi.

"Kamu gak jadi makan? Key.. kamu harus makan dari siang kamu belom makan kan? Keyla.." Keyla tetap kekeh berjalan menjauh.

"Gak mood! Soalnya yang dari tadi di tungguin buat makan malem bareng, ternyata udah makan duluan sama yang lain." Jawab Keyla, sakartik.

Zain buru-buru menghadangnya, hingga cowok ini berada di hadapan Keyla.

"Aku baru mau nemein kamu makan.."

"Minggir.. aku udah gak mood Zain!! aku mau tidur."

"Tapi kamu dari tadi siangkan belom makan? tadi juga pulang sore kan? ayo kamu harus makan!!"

"Gak usah ngatur! aku udah gak mood juga!!"

"Aku pacar kamu, aku wajib perhatiin kamu! Kamu cemburukan karna aku udah dinner duluan sama Shela? dan kamu sekarang mogok makan iya? itu karna aku? Sekarang aku tanya, siapa yang tadi nyuruh aku buat pergi dan milih jemput dia? Dan siapa yang bilang aku ngelakuin ini untuk ayah? buat ayah seneng dan ngehargain dia? siapa yang ngomong dan nyuruh aku? Jawab!" emosi Zain.

Keyla menunduk. menghela nafasnya, lalu memberanikan diri menatap Zain.

"Aku kenapa!! Emang aku yang nyuruh kamu dan aku izinin kamu jemput dia buat kebahagiaan ayah, bukan kebahagiaan Shela yang bisa terus terussan di deket kamu!! kamu tanya aku cemburu? Iya, Aku cemburu puass!"

Tak tau kenapa dirinya begitu naif saat menyuruh Zain menjemput Shela, padahal dirinya tau jika Zain tak hanya mengantar Shela pulang, tapi menemani gadis itu jalan-jalan. Kenapa cewek maunya di ngertiin tapi gak mau ngertiin? fuck.

Keyla menutup pintu kamarnya rapat-rapat tak ingin Zain masuk menghampirinya. Sejak mereka berhubungan ,Keyla sering sekali sensitif dan cemburuan dia ingin Zain mengerti apa yang Keyla inginkan yaitu, terus bersamanya, sambil membahagiakan orang tuanya. Tapi apapun yang dilakukan Zain salah, padahal dia jelas-jelas melakukan itu untuk Keyla.

"Key.. buka pintunya sayang.. Maaffin aku, aku emang salah selalu salah. Key.. buka pintunya!"

"Pergi Zain, gue mau tidur!" Menghela nafas kasar, Keyla mengubah panggilannya.

"Okey.. Selamat malam Key."

_______

Okee maaffin gue yang slow update:"v
Next?? Vomment!

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang