37

16.9K 839 52
                                    

Seminggu sudah kepergian Amel, rumah nampak begitu sepi, tak ada lagi gadis kecil yang melendoti kakaknya dan meminta untuk bermain bersama ataupun minta untuk di temani tidur siangnya, dan seminggu sudah Zain nampak tak banyak bicara dan terkadang nampak acuh dan semakin cuek, Keyla yang memperhatikan perilaku Zain belakangan ini nampak sedikit tak enak hati apalagi, dia masih terlibat pertengkaran tempo lalu.

Zain masuk ke kamarnya dia melewati Keyla yang sedari tadi memperhatikannya.

"Dia sayang banget sama Amel, sampek segitunya." Menghela nafas panjang.

"Kenapa gue jadi cemburu ya?"

"Idihh apaan lagi." Mengikuti kakaknya dia juga masuk ke dalam kamarnya.

Huhh Amel.. kak Zain kangen banget sama Amel, biasanya kakak pulang sekolah kamu udah ngikut ke kamar kakak. Kamu ke enakan disana ya?

Memandang langit sambil membayabgkan Amel di sana. Kini Zain berada di balkon kamarnya.

Tingg..ting..

Mendengar notif line yang masuk, dengan malas dia mengechecknya.

Kevin: Uyy, hangout yukss.
Kevin: gue sama Amar lagi di club nihh..
Kevin: main doang gak aneh-aneh, yuk buruan. Gue tunggu.

Zain: males gue.

Kevin: yaelah Zain ayolah jangan murung mulu.
Kevin: gak mau tau, gue tunggu lo disini! Di tempat biasanya. Cepet.

Zain: Hm.

Kembali masuk ke kamar, mengganti baju meraih jaket, dan kunci motornya.

Turunnya Zain pas sewaktu Keyla ingin naik ke kamarnya.

"Emm.. kak Zain." Panggil Keyla ragu sudah seminggu juga Keyla tak memanggil kakaknya. Zain menghentikan langkahnya.

"Apa?"

"Lo mau kemana?"

"Bukan urusan lo, dan gak penting juga buat lo kan?" Melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Keyla.

"Kok jadi gitu amat sih sama gue?"

*

Sesampainya di club walaupun masih sore, tempat ini masih saja ramai.

"Zain." Panggil Amar sambil melambaikan tangannya ke Zain.

Mengetahui letak mereka Zain segera melangkah tempat mereka berkumpul.

Brukkk...

Namun tak sengaja seorang gadis menabraknya.

"Ma-maaf, gue gak sengaja- elo?"

"Duh, ya gak papa- kenapa?" Tanya Zain bingung.

"Lo? Yang waktu itu mabuk sampek gak sadar itukan?"

"Hah? Sorry gue gak kenal lo."

"Keyla- Zain? Oya lo Zain?"

"Iya gue Zain, lo siapa?"

"Gue Zavya, yang hubungin lo ke Keyla waktu lo gak sadar itu."

Menjulurkan tangan ke Zain, dan cowok itu meladeninya.

"Ok makasih, gue duluan."

"Oh- okey." Melihat kepergian Zain.. setelah itu kembali melanjutkan langkahnya.

"Hei bro! Lu ngobrol sama siapa? Kek kenal mukanya gue."

"Kata dia sih, dia pernah nolong gue waktu mabuk berat itu."

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang