5

41.4K 1.9K 4
                                    

"Bundaa Amel mau nyam-nyam."

"Ok bunda ambillin ya." Dengan telaten Misca membantu anaknya memberikan sepotong ayam.

"Oya yah besok Keyla kayaknya pulang malem deh."

"Ada acara apa?" Tanya Yasser.

"Kerja kelompok dan besok udah harus kelar, aku sama Jasmine kok yah."

"Yaudah, tapi jangan pulang lebih dari jam 7 ya."

"Siapp." Jawab Keyla semangat.

Zain melirik Keyla saat dia bilang besok akan pulang telat.

"Zain juga bakal pulang malem yah."

semua mata menatap anak laki-laki itu.

"Gak buat kamu Zain." Jawab Yesser cepat.

"Kenapa? aku juga ada tugas yah."

"Massa hukuman kamu belum berakhir Zain!"

"Tapi yah-"

"Ayah tidak mau terima alasan dari kamu. Kalau mau kerja kelompok bawa temen kamu kesini saja. Nggak ada alasan lagi."

"Iya Zain mending bawa temen kamu kesini sambil kerjakan tugas." lanjut Misca.

"Lho? Keyla aja boleh pulang malem sama kerja kelompok diluar, kalok gitu biar adil dia juga harus kerja kelompok di rumah dong." bantah Zain sampai membuat Keyla tersedak.

Uhuukk..uhukk..

"Apa-apaan kok jadi aku? kan yang kena hukuman lo doang kak!"

"Coba deh ayah pikir massa anak cewek pulang malem masih kecil lagi kalok dia ilang gimana? ayah yang repot kan?" Keyla memblakan matanya, mendengar alasan kakaknya yang super drama supaya dia juga tidak bisa pulang malam.

"Bener juga sih, yaudah kamu ajak Jasmine kerja kelompok di rumah, kan rame tuh." Ujar ayahnya.

"Nggaaakk, udah sepakat ngerjain di cafe yah."

"Nah tu yahh, Cafe bukannya belajar malah asik nongkrong tu nanti." hasut Zain yang membuat Keyla semakin panas.

"Apaan sih lo kak? Kenapa gue jadi pelampiasan lo karna gak di izinin ayah keluar?" Keyla membanting sendok garpunya kesal. Ia menatap Zain marah.

"Karna gue kakak yang baik."

"Awas lo!" lirih Keyla.

"Kali ini Zain bener Key, kamu ngerjain di rumah aja ya?" tak mau beradu mulut dengan ayahnya, dia memilih mengalah dan diam. setelah itu senyum kemenangan lahir dari bibir pink Zain.

*

Di kamar Keyla.

"hihh!! sumpah ya bikin emosi banget! gue gak terima! harus gue kasih pelajaran tu anak! Udah sifatnya dingin, nyebelin, cari masalah terus kerjaannya! Maunya apa sih."

beranjak dari kasur, dan keluar dari kamar, kini Keyla jalan menuju kamar Zain, emosinya memuncak karna perlakuan pria itu.

"Heh kalok masuk ketuk dulu!"

"Apa! tadi lo juga main masuk kamar gue!"

"Gak baik balasdendam neng. Mau ngapain kesini?"

"Mau gebukkin lo."

"Ayo, siapa takut." Keyla berjalan menuju kasur Zain dia mendekati kakaknya yang sedang duduk di atas kasur, Zain merentangkan tangannya seolah siap menerima pelukan Keyla.

"Hihh kakk!! lo tu yaa ngebelin banget!! gue benci tau gak sama lo! gue itu gak cuma ada tugas, gue itu mau di temuin sama seseorang!! dan kita janjian di cafe itu! seketika lo tu ngerusak semuanya! gue benci banget sama lo kenapa lo selalu nyusahin sihhhh!!"

"Ketemuan sama siapa?" Tanya Zain curiga.

"Buka urusan lo!"

"Urusan gue lah Key!" seketika kalimat itu keluar dari mulut Zain "Umm.. kan gue kakak lo, jadi itu urusan gue!" lanjutnya.

"Okey gue mau ketemuan sama Reyhan! udah taukan, lagipula lo juga kenal Kak Rey? dari pada lo gue cakar habis-habissan, mending lo ngebujuk ayah buat izinin gue keluar, ini kan juga salah lo!"

"Oh dia, emang bagusnya lo nggk keluar."

"Kak..."

"Gak Key."

"LOOO TU NYEBELINNNNN!!!!" Ucap Keyla sambil memukul kakaknya, tapi Zain tetap diam pada posisinya bagi Zain pukulan Keyla itu bagaikan debu halus yang hinggap di bahunya.

Keyla terus memberontak sampai akhirnya dia sendiri kelelahan.

"Lo jahat kak." bukan drama tapi benar Keyla kini menangis.

Ya wanita itu kalau masih belum puas melampiaskan emosinya pasti ujungnya nangis.

Zain yang melihat adiknya itu menangis sedikit merasa aneh dan kebingungan.

"Lo tau kan gue nunggu kak Rey buat balik ke Jakarta itu 7 tahun? Kenapa lo jadi ngerusak mood gue sih! lo itu selalu nyebelin Kakk.." tak mau berhadapan dengan Zain, dia memilih pergi namun tangan lain menahan dia untuk pergi.

Zain menarik tangan Keyla hingga gadis itu jatuh dipelukan Zain.

"Maaf, jangan nangis apalagi lo nangis karna gue. Please ngerti Key. Gue khawatir, apalagi Rey. Gue gak suka sama dia dari awal."

"Tapi gue suka kak. Trus lo mau apa. Ini hak gue, bukan urusan lo." Ucap Keyla dengan nada bergetar.

'Aduh cuma gara gara curut satu, malah bikin Key nangis.'

"Maaf Key, bukan maksudnya campurin hubungan lo. Gue cuma khawatir. Sorry Key. Nih pukul aja nih." Ucap Zain sambil menyerahkan tangannya. Keyla yang masih sedih malah mempererat pelukkannya pada Zain, Zain yang merasakan kedua badan mereka yang saling melekat itu mulai terbelalak, dia merasakan detak jantungnya bekerja lebih cepat, namun ia segera tersadar dan kembali fokus ke Keyla, dengan sangat berlahan Zain mengelus rambut Keyla pelan-pelan.

"Ya gue kan udah minta maaf."

"Tapi gue gak nerima maaf lo!!" Ucap Keyla sambil menangis.

"Iyaa iya nanti gue bilangin ayah buat izinin lo pergi."

Keyla melepas pelukan Zain, ada unsur kekecewaan saat dia melepasnya, tapi di balik lepasnya pelukan itu senyum manis dari bibir Keyla muncul, dia sangat manis saat tersenyum sampai membuat Zain luluh akan senyuman adik tirinya itu.

"Janji?"

"hmm."

"Huh! Janjiii janjjiiii??" Ulang Keyla dengan memasang wajah garang namun gemass.

"Yaa janji bacot."

"Nah gitu dong, yaudah deh gue ke kamar dulu, selamat malam kakakkuu."

"Lembut kalok udah dituruttin maunya."

"Ya iyalahh." lalu Keyla keluar kamar Zain.

***

Jangan lupa kasi bintang ya.

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang