Melajukan motornya, lalu mulai menjauh dari kediamannya.

*

Senyum senyum sendiri itu yang sedang di lakukan oleh gadis cantik ini.

"Ihh apaan lagi gombalanmu tu gak banget!"

"Bohong, palingan pipi kamu sekarang lagi merah."

"Gak tu.. sok tau kamu."

"Aku kangen kamu Jas.."

"Aku juga kangen kak Amar.."

"Jangan panggil kakak terus ah.. emang aku kakakmu? Oh apa gak anggep pacar nih?"

"Yaudah mau aku panggil apa? pakdhe.. Om..kakek.. simbah-"

"Kamu lanjutin nanti aku cium lho."

"Ayo kalok berani, kamu kan jauh.."

"Ohh nantangin yaa.."

"Iya kenapa! Wlekkk.." goda Jasmine.

"Aku cium beneran yaa kalok ketemu!"

"Omong doang, hahaha."

"Wahh nantangin beneran.. okey liat aja nanti."

"Jasmineee..." teriak mamanya.

"Ah- iya mahh.. duh bentar ya mama panggil aku nih. Bye."

"Bye."

Sedetik kemudian mamanya masuk ke dalam kamar Jasmine.

"Ada apa mah?"

"Tu ada tamu.. oya mama ada arisan bentar di rumah bu RT kamu jaga rumah dulu ya.. kakakmu juga pergi soalnya."

"Oh okey.."

Bersiap-siap setelah itu keluar dari kamarnya. Pasti Keyla deh..

"Hai sayang.."

"Eh?" Jasmine melonjak kaget.

"Kamu kok disini"

"Loh? Kan kamu yang suruh."

"Kapan?"

"Tadi di telphone?" Jasmine diam tak berkutip.

Lalu.. srettt..

Amar menarik Jasmine hingga badan mereka saling berdempet.

"Kamu mau ngapain?"

"Mau ngelakuin apa yang aku bilang tadi."

Menelan ludahnya dengan susah payah. Jasmine tak bisa bergerak, tangan Amar telah melingkar di pinggang Jasmine. Amar menatapnya lekat lekat. Jasmine hanya bisa salah tingkah sendiri, dia masih canggung dengan kedekatan ini, berlahan nafas Amar sudah mulai Jasmine rasakan.. wajah mereka semakin dekat Amar memiringan sedikit wajahnya, sedangkan Jasmine hanya bisa menahan detak jantungnya yang amat cepat lalu mulai menutup matanya cemas.

Sedetik kemudian gadis itu merasakan sebuah bibir kenyal yang menempel di bibirnya.

"I love you babe.." kemudian Amar berbisik. Rasanya ingin sekali dia menjerit, itu adalah first kissnya. Amar pasti tau kalau pipi gadisnya telah memerah parah.

Melepas lingkaran tangannya dari pinggang Jasmine. Lalu gadis itu mulai membuka matanya berlahan. Pertama yang dia lihat adalah ekspresi wajah Amar yang tersenyum cabul.

"Gimana? Masih mau nantangin?"

Jasmine menunduk.

"Oh kode? mau lagi nih?"

Jasmine mengangkat kepalanya namun dengan cepat Amar kembali menempelkan bibirnya ke bibir Jasmine hingga gadis ini memblakan matanya.

"Dapet.. yeah!" Girang Amar.

"Kamu tuu.."

"Lahh merah tu pipinya.. imut deh, makin pengen cium lagi.."

"..."

"Kalok diem aku-"

"Gakk, kamu mau ngapain kesini?"

"Mau cium kamu."

"Terus?"

"Cium lagi.."

"Dasar mesum."

"Yang penting ganteng."

"Ter-se-rah."

"Udah makan belom?" Tanya Amar.

"Udah."

"Aku laper nih, masakin apa gitu, ada makanan gak?"

"Gak."

Amar memperhatikan Jasmine yang melipat tangannya di dada.

"Kok hawabnya gitu sih, marah ya?"

"Enggk."

"Kok cuek gitu."

"Masalah?"

"Iyalah.. pacarnya laper di diemin."

"Yaudah makan."

"Mana makanannya."

"Ya di meja makan."

"Anterin.. Gandeng.." meraih tangan kekasihnya lalu membawa dia ke arah meja makan.

"Ihh kayak narik apaan aja."

"Bawel udah sana makan buru, terus pulang."

"Jahat amat."

"Ya kamu sih.."

"Aku kenapa?"

"Nyebelin."

"Loh kok?"

Jasmine membalikan badannya tak menjawab. Amar yang melihat sesuatu sedikit terkejut buru-buru dia menarik Jasmine.

"Sayang.."

"Apaan sih?"

"Kamu abis ngapain?"

"Ngapain apanya?" Jasmine jadi ikut cemas.

"Kamu berdarah?"

"Hah?" Jasmine semakin panik, lalu menutup bagian belakang celananya.

"Aku bocor?" Tanya Jasmine panik.

"Kamu liat??" Tanyanya lagi.

"Ehh, kamu kenapa? Kok-" Jasmine langsung lari ke dalam kamar mandi kamarnya.

Amar yang menyadari bahwa kemungkinan kekasihnya sedang terluka. Duhh Jasmine kenapa lagi berdarah? Tapi bagian belakang?

Menyusul gadisnya ke kamar. Dia langsung masuk ke kamar Jasmine menunggu Jasmine hingga keuar kamar mandi.

Semenit kemudian gadis itu keluar sedikit terkejut melihat Amar sudah berada di atas ranjangnya.

"Eh sayang, udah? Kamu kenapa? Kamu gak aneh-aneh kan?"

"Apaan sih?"

"Kamu kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Tadi berdarah?"

Jasmine memutar bola matanya.

"Aku menstruasi."

"Hah? Emang kayak gitu?"

Jasmine mengangguk.

"Makanya masuk kelas IPA jangan IPS mulu."

Amar mengkerutkan bibirnya, manyun.

"Gadengg bercandaa." Goda jasmine.

"Yaudah yok aku anter makan. Kasian yang laper." Amar sedikit kebingungan labil banget perasaan beberapa menit yang lalu dia gak gini, dasar cewek!

___________

Next?

Vommentnya jan lupa ehh:v

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang