"Tadi.."

"Kamu gak tinggal dia kan?"

"Tadi Amel mau cari Zain, emm kak Zain eh Keyla malah gak keburu ngejar Amel."

"Terus?" Tanya Ayah dengan meninggikan beberapa oktav

"Amel ilang, yah.. bun."

"Hah?? Keyla, kamu tu becus gak sih!!" Bentak ayah.

"Maaf yah.."

"Zain ilang Amel ilang, dan kamu gak ada niattan buat cari mereka? Amel yang masih kecil aja niat cari kakakmu, kamu ngapain? Pacaran aja?"

"Kok ayah gitu sih."

"Pikirin saudaramu dulu Key, ayah gak suka ya kamu pacaran jadi susah diatur gini."

"Kok jadi nyangkut aku pacaran apa enggk, ayah tu nyebelin!! Sama kayak kak zain! Egoiss! Gak ada yang mau bela Keyla, bunda juga mau marahin Keyla iya!! Capek bun Keyla diginiin mulu!!" Masuk ke dalam kamarnya dan membanting pintu.

*
"Hiksss.. hikss.." seorang anak kecil menangis dan duduk di bibir pantai. Dia berharap akan kedatangan kakaknya. Sudah 30 menit dia mencari Zain.

"Kak Za..in..hikss.."

"Amel takut, kakak dimana?"

Seketika Air sudah mulai mengenai ujung kakinya, padahal tadi dia jauh dari air laut. Membasuh air matanya. Menoleh kebelakang.

"Tadi kan aku duduk jauh disana, kok bisa udah deket air laut?" Buru-bur Amel, berdiri dan menjauh dari air, tapi ombak laut lebih ceat dari laju larinya yang membuat gadis kecil ini terseret lebih ke dalam air.

"Kakkk Zainnnn..."

"Ya Tuhan, Amel takut air laut." Dia sudah terseret hingga tingginya sampai pinggang jika ada ombak lagi dia akan lebih jaih terseret, Amel mencoba lari ke dataran. Tapi bebannya lebih berat air ketimbang badan mungilnya.

"Kak Zainnn... tolongg Amel." Sudah tak karuan, dia benar benar takut.

"Amel?" Zain yang duduk di atas batu karang mendengar jeritan Amel, dan dia juga dapat melihat Amel dari atas situ.

Dengan cepat Zain segera turun dan menolong Amel, dia tau adiknya takut ombak laut.

"Kak Zainn..hikss.. tak banyak orang disana karna Amel berada hampir di ujung pantai.

"Amelll.. astaga." Dengan cepat Zain mask ke dalam air laut jarak Amel sudah sedikit menjauh, dengan sigap meraih tangan mungilnya dan membawa dia kepelukannya.

"Kakk zainn.." menenggelamkan wajahnya di pundak Zain, lalu memeeluk kakaknya yang sedang memggendong dirinya untuk sampai didaratan.

"Amel kamu gakpap sayang?" Amel menggelen sambil menangis.

"Kamu sendirian sampek sini ngapain?"

"Cari kakak."

"Kakak disini Mel, lain kali jangan gitu ya? Kak Keylanya mana?"

"Dia gak mau bantu Amel cari kakak."

Zain tau dia menghembuskan nafas pasrah.

"Makasih mel, kamu ni yaa kecil kecil berani banget."

"Amel takut kakak ilang, amel sayang kak Zain."

"Kakak lebih sayang Amel. Sekarang kita balik ke penginapan ya?"

Amel mengangguk, dengan posisi masih dalam gendongan dan pelukan Zain.

*
"Kita udah lapor sayang, udah jangan nangis ya? Beedoa semoga ketemu." Misca menangis seharian, hari sudah mulai gelap.

"Zain juga belom balik, Amel gimana yah."

"Iyaya, kita lapor polisi aja?"

"Bundaaaa, ayahhhh.." teriak Amel.

"Amell... Zain. Astagaa, ya Tuhan."

Misca beranjak dari tempat duduknya berlari mendekati kedua anaknya dan memeluknya.

"Kalian kemana aja, bunda khawatir.."

"Zain kamu baru balik dari mana aja, bisa ketem Amel dimana? Nih kok bajunya pada basah?"

"Amel tadi cari kak Zain bun, Amel cari gak ketemu temu, terus Amel keserer ombak, amel ditolongin kakak."

"Kamu keseret ombak? Astaga amel kamu kalok keseret jauh gimana? Sayangg, untung ketemu Zain."

"Maaf bun.." lirih Zain.

"Udah gakpapa, sekarang kamu mandi ya? Abis itu makan, dari pagi kamu belom makan kan?"

"Oke, bun."

"Amel bunda mandiin ya, duhanak bunda berani banget ini."

"Iya lah demi kak Zain." Dengan bangganya.

"Sayang banget ya sama kak Zain?" Mengangguk, sambil Misca mencopot baju Amel.

"Abis mandi dek Amel makan ya."

"Ya bunda."

*

Dinner.

Keluarga Yasser sudah berkumpul semua, Yasser sempat memarahi Keyla kembali, untuk mau ikut dinner, Yasser tak ingin liburannya bersama keluarga hancur. Kali ini mereka makan di luar dengan suguhan langsung pemandangan laut malam yang terlihat begitu indah dan damai.

"Selamat makan."

Semua makan, Zain sesekali melirik Keyla, kini Zain duduk di sebelah Amel, Keyla sebelah bunda dan ayah yang memimpin dinner ini.

"Zain setelah lulus kamu kuliah di London ya?"

Uhukk..uhuukk..

"London yah?"

"Duhh hati hati makannya, iya kamu nanti ayah daftarin kuliah di London."

"Kenapa gak yang di jakarta aja sih yah?"

"Ayolah Zain kamu itu penerus perusahaan ayah nnti, dan kamu harus dapet pendidikan yang tinggi."

"UGM? Itu udah bagus yahh, jangan jauh jauh dong."

"Yahh London apaan?" Kini Amel ikut bertanya.

"Itu luar negeri sayang?"

"Jauh dari rumah?"

"Bangett mell, kamu rela kakak gak serumah lagi sama Amel, bilang ke ayah mel."

"Kalok jauh jangan dong yah, nanti yang bobok siang sama Amel siapa? Amel maunya kak Zain di sini aja."

"Gak bisa! Besok abis kelulusan kamu langsung ke London Zain! Ayah udah siapin semuanya disana transportasi,apartment, uang, kamu tinggal terima berea dan belajar yang rajin."

"Tapi yah..."

"Gak ada penolakan."

"Itu yang terbaik buat kamu sayang.." ujar Misca.

Keyla melirik ke Zain London? Dia bakal pindah ke London?

_________

Gue abiss nonton bioskop nehhh yuhuyyy refresing mau UN:v

Want to be next? Vomennt wajib,kudu,harus, titik.

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang