"Kak.. adeknya mau tidur dipangkuan lo gitu aja susah amat"

"Lo gak mau tidur---"

"Hah?"

"Gak, yaudah sini buru" Amel tersenyum menghampiri Zain yang juga duduk di kursi tengah kini Amel berada di pangkuannya, dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang Zain

"Aku suka bau kak Zain enak" keyla terkekeh, ya Keyla mengakui bahwa berada di dekapan Zain itu sangat nyaman dengan paduan wangi maskulinnya.

"Udah buru tidur bawel!" Zain melirik ke Keyla yang kini menatap lurus kedepan, ayah dan bundanya memang sudah kelewat lama, tanpa permisi Zain menarik tubuh Keyla, hingga gadis cantik ini juga di dekap Zain "kak-"

"Sttt..muka lo pucet udah lo tidur aja dek" mengelus puncak rambut Keyla. Keyla melirik atas yang terdapat Zain sedang menatap depan setelah itu melirik amel yang sudah terlelap, Zain memang tempat yang sangat Nyaman dan mendamaikan. Keyla mulai memenjamkan matanya, dengan balutan tangan Zain yang melingkar di tubuhnya sial! Ini kelewat nyaman

*
Membuka mata tak sadar kini tubuhnya sudah berada di atas kasur kamarnya dengan balutan selimut oh aku merindukan ruangan ini baru sadar kalau tadi dia berada di mobil dan tidur di dekapan Zain, melirik ke arah jam menunjukan pukul 5 sore kira-kira gadis ini sudah tidur sekitar 2 jam lebih. Beranjak dari kasurnya masuk ke dalam kamar mandi dan mencuci mukanya, setelah itu dia beranjak keluat kamar. Mendapati suasana yang sangat sepi. Tapi melirik ke samping dimana itu letak kamar Zain, yang pintu kamarnya terbuka sedikit, sampai udara dingin akibat AC di dalam kamarnya saja sampai terasa di luar. Keyla melangkah menuju kamar Zain, dia mengintip sedikit, melihat kakaknya yang suoer duper nakal dan malas ini sedang sibuk dengan setunpuk bukunya dan ini berhasil membuat Keyla terkejut, karna jarang dia melihat pemandangan ini.

"Kak?"

"Hmm.."

"Lagi belajar?"

"Menurut lo?" Jawabnya ketus tanpa melirik ke arah Keyla dan tetap terjaga pada bukunya.

Keyla melangkahkan kakinya menuju kasur Zain karna Zain belajarnya di kasur, jelas-jelas ada meja belajar, tapi itu tak dia pedulikan mau kakaknya belajar di atas mobil juga gak masalah.

"Gue denger dari bunda, lo sering bolos ya? Semenjak gue di opname"

"Hmm"

"Kenapa? Lo itu udah mau UN kak"

"Ya gue nemenin lo, jagain lo lah, siapa lagi yang mau jaga lo kalok ayah sama bunda aja sibuk." Jawabnya yang membuat Keyla tersenyum secara tidak sadar.

"Kan ada perawat?"

"Gue gak yakin sama perawat disana."

Menghembuskan nafas "Makasih kak, lo selalu jagain gue"

"Udaha kewajiban gue jagain adek-adek gue!" Keyla kembali tersenyum, dan secara kilat dia mencium pipi kakaknya, membuat Zain berhenti dalam kegiatannya, tapi tetap melihat ke arah bukunya.

"Belajar yang rajin ya, semangat belajarnya, gue tau lo cerdas tanpa belajar, gue harap di UN nanti lo bisa lulus dengan nilai terbaik."

Keyla berdiri dari kasur Zain, dan melenggang pergi. Zain hanya bisa membiarkan adiknya yang membuatnya membeku dalam sekejab itu pergi.

*

"Morning.." tegur sapa Keyla

"Keyla? Kamu mau sekolah sekarang?" Tanya bunda

"Kenapa bun?"

"Seenggaknya kamu istirahat dulu beberapa hari dirumah? Baru bisa balik sekolah lagi"

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang