"Hehehe, maaf."

"Hmm.."

"Jas.."

"Apa?" Balasnya sambil menyantap daging berbentuk bola itu.

"Gue jadian lho sama abang lu." Ucap Keyla sambil tersipu malu.

Uhhuukk..uhuukk Jasmine melotot kaget mendengarnya.

"Minum Jass.. astaga biasa aja kalik responnya." Ucap Keyla sambil terkekeh.

"Kalian jadian?"

"Yap." Jawab Key sambil mengangkat jempolnya.

"Anjerr.. kakak gue nembak cewek."

"Asal lo tau aja dia berhasil bikin gue baper parah malem itu, apalagi gue baru tau kalok kak Rey romantiss"

"Emm.. terus pendapat kakak lo gmna?" Tanya Jasmine.

"Gak gimana-gimana sih dia sempet kasih selamat juga."

"Wihh.. selamet juga deh buat lu. Tapi kenapa pakek berantem segala yaa tadi wkwk." Goda Jasmine lagi.

"Biasalah kak Zain kan aneh. Btw, maaccihhh Jasminee."

*

Sepulang sekolah.

Keyla melihat Zain sedang menunggunya di koridor dekat kelas, langsung saja gadis itu berjalan mendekat ke kakaknya.

"Kak Zain." Panggil Key dan membuat Zain langsung menoleh.

"Lama amat sih!" Jawabnya ketus seperti biasa.

"Maaf tadi piket dulu."

"Ah sok rajin banget, yok buruan pulang nanti ketinggalan bus gue gak suka nunggu!" Lalu Zain meninggalkannya, dengan cepat Keyla meraih tangan Zain.

"Bentar kak." Tahan Key.

"Apalagi?"

"Emm.. hari ini Key gak pulang bareng lo ya kak, hari ini Key di jemput sama Kak Rey, gak papa kan?" Ucapnya ragu, karna sudah membuat Zain menunggu tanpa kepastian.

"Bilang dong dari tadi! Ah ngerepotin aja!" Lalu Zain melenggang pergi dengan wajah kesalnya.

"MAAAFFF YA KAKKK." teriak Keyla tapi Zain tak memperdulikannya.

KeyLa keluar dari sekolahnya melihat mobil BMW hitam terpakir di halaman sekolah, senyum manis terukir di bibirnya. Segera ia melangkahkan kakinya ke mobil itu.

Sesampainya di sana Reyhan membuka kaca jendela mobil memberikan senyuman ke Keyla dan menyuruhnya untuk segera masuk.

"Hey, selamat sore sayang."

"Sore juga kak Rey."

"Jangan lupa safe-belt nya cantik."

"Hihi. Okaii." Jawab Key semangat plus deg degkan.

"Udah makan belom?" Tanya Reyhan sambil membelai Keyla lembut.

Keyla yang tersipu malu hanya menggeleng.

"Ok kita makan dulu ya?"

"Iya kak."

"Siap, berangkat!!"

Reyhan mulai melajukan mobilnya, menuju sebuah restaurant

8 menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah tempat makan.

"Silahkan turun tuan putri." Kata Reyhan mempersilahkan Keyla turun saat dia membukakan pintu untuk kekasihnya.

"Ihh kakak jangan buat aku malu terus dong." Ucap gadis itu dengan polosnya.

"Kamu lucu sih kalok pipinya merah gitu, makin cintaa deh." Goda Rey sambil terkekeh.

"Hih apaan lagi." Keyla ikut tertawa mendengar ucapan Reyhan, setelah itu Reyhan mengandeng Keyla masuk ke dalam restaurant bersama.

*

Kini Zain sendirian menelusuri jalan menuju halte, biasanya sambil jalan dia bisa sambil cekcok dengan adiknya yang banyak omong, atau hanya mendengarkan omellan Keyla karna kakinya yang bakal pegal, tapi sekarang ocehhan itu sudah tidak bisa Zain dengar lagi karna sudah pasti Keyla akan sibuk bersama Reyhan.

"Zain.."

Seseorang memanggilnya, spontan Zain menoleh ke sumber suara, setelah tau siapa yang memanggil dia tak menghuraukan dan melanjutkan perjalanannya.

"Zain!! Tunggu dong."

Zain berhenti karna merasa sesuatu menahan langkahnya. Ia menghela nafas kesal 'gak pernah bisa tenang seharii apa?!'

"Ada apa?" Tanya Zain yang terlihat malas.

"Aku pulang bareng kamu boleh?" Tanya seorang gadis yang tadi menahan Zain.

"Enggk!"

"Boleh ya pleaseeeeee." Ucapnya memohon sambil menggoyang-goyangkan badan Zain.

"Ish, nggak! Nggak!!"

"Boleh!"

"Enggk!"

"Bolehh Zain!"

"Tauk deh dra! Capek ngomong sama knalpot."

Zendra adalah teman sekelas Zain yang sejak kelas sepuluh sudah diam-diam menyimpan rasa. Tak hanya gadis berambut hitam pekat ini yang menyukai Zain, namun hampir seluruh siswi di SMA Taruna menyukainya, cuman tipe Zendra yang lebih agresif dari semuanya jadi terlihat paling menonjol.

"Rumah kita beda arah!" Kesal Zain yang ingin hidup tenang.

"Yaudah gue main kerumah lo aja." Sela Zendra tak tahu malu.

"Nggak! Apaan sih."

"Yaudah kalok gak boleh, lo naik bus kan? Kita nunggu bus di halte bareng aja." Selalu ada alasan untuk tetap bersama Zain. Apapun Zendra lakukan.

"Sorry gue naik taksi!!" Balas Zain saat melihat taksi.

"Zaainnnn...." teriak Zendra yang kesal karna langsung ditinggal begitu saja.

Menghembuskan nafas panjang.

"gila gue lama-lama! Pak ke Perum indah."

"Baik mas."

_______

[Edited. Maaf penulisan berantakan. Dulu yang nulis masi bocil. Ini sekarang bocilnya udah kuliahh wkwkwk lama juga yaa gak di edit edit nii penulisannya😂😂😂] happy reading guisss

I Love My Stepbrother ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang