Jason menggenggam erat tangan Diana, agar wanita itu rileks dan menikmati penerbangan mereka nanti. Diana menoleh ke sampingnya tempat Jason menyunggingkan senyuman terbaiknya kepada Diana, membuat Diana sedikit merasa lega dengan adanya Jason selalu di sampingnya. Diana merebahkan kepalanya ke dada bidang Jason, menghirup aroma tubuh  lelaki  itu dan sekejap membuat perasaannya menjadi lebih tenang. Jason adalah tempat terbaik untuk melepaskan semua kekacauan yang ada dalam dirinya, seakan dekapan Jason adalah rumah tempat Diana selalu kembali.

"Ayo, pesawat kita sudah siap." Ajakan Jason membuyarkan lamunan Diana, sepanjang perjalanan menuju ke pesawat, lengan Jason tidak pernah lepas dari pinggang Diana, bahkan saat ada beberapa lelaki yang melirik Diana secara terang-terangan membuat Jason sedikit kewalahan menahan emosinya. Ia tidak suka  wanitanya ditatap oleh laki-laki lain. Terkadang Diana pun hanya merespon sikap posesif Jason dengan senyuman atau tawa kecil, lalu menenangkan emosi lelaki itu yang gampang meledak.

Perjalanan menuju Birmingham menggunakan pesawat tidaklah lama, hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam. Semakin cepat waktu berlalu, semakin cepat pula jantung Diana berpacu.

Kini mereka telah tiba di Bandar Udara Birmingham, sebenarnya bisa saja mereka melandas di Bandar Udara Internasional Heathrow, tetapi Diana memilih untuk landas di bandara Birmingham karena tempat itu tidak terlalu jauh dari rumahnya yang terletak di dekat Birmingham City Centre, membuat Diana memberikan usul agar berhenti di bandara Birmingham saja. Sebelum mereka menuju ke kediaman orang tua Diana, Jason mengajak Diana untuk pergi ke hotel. Lelaki itu tidak mungkin langsung menginap di rumah orang tua Diana, ia ingin memberikan wanita itu kebebasan dan privasi agar lebih leluasa dan menghabiskan banyak waktu bersama keluarganya sebelum kembali lagi ke Paris.

"Untuk apa kita memesan hotel?" tanya Diana ketika mereka sedang berada di mobil sedan sewaan Jason beserta supir yang mengantarkan mereka ke tempat tujuan.

"Bukan kita, tetapi untukku."

"Apa?!" Diana terpekik kaget, "Diana, pelankan suaramu!" ucap Jason kala Diana berteriak di dekat telinganya.

"Maaf, tetapi untuk apa kau menginap di hotel?"

"Aku ingin memberikan kebebasan untukmu dan keluargamu, sayang. Kau tidak perlu khawatir, aku akan selalu datang saat pagi tiba. Aku hanya menginap disana saat malam." Jason sangat dewasa sekali berpikiran untuk memberikan Diana waktu bersama keluarganya. Diana hanya mengangguk, ia lalu merebahkan kepalanya di dada bidang Jason, menciumi leher lelaki itu membuat Jason merinding dan menggeram, "jangan memancingku, Diana." Sedangkan Diana hanya terkekeh melihat Jason begitu mudahnya dipancing. Diana semakin meniupkan nafasnya ke telinga serta leher Jason membuat sekujur tubuh Jason merinding.

Diana dan Jason tiba disebuah hotel berbintang yang berada di pusat kota. Jason memesan kamar hotel yang berada di lantai 8, beruntung karena ini bukanlah hari libur sehingga suasana hotel terlihat tidak terlalu sibuk. Diana dan Jason naik ke lantai 8. Diana masuk ke dalam kamar hotel penuh takjub, karena jendela kamar tersebut langsung menghadap ke jalan utama serta posisinya strategis menunjukkan pemandangan yang indah. Diana dapat melihat suasana Broad Street di pagi hari yang sangat cerah ini. Diana melihatnya dengan mata berbinar-binar. Sudah lama ia sangat merindukan kota ini.

"Kau menyukainya?" ucap Jason dari belakang sembari memeluk pinggang Diana. Diana mengangguk dan menghadapkan tubuhnya ke Jason, "harusnya aku yang bertanya apakah kau suka disini?" tanya Diana balik.

Jason tampak berpikir sejenak kemudian wajahnya dibuat-buat memelas, "aku lebih suka jika kau disini bersamaku." Diana tertawa dan mencium sekilas sudut bibir Jason dengan lembut dan mengatakan bahwa ia akan menemani Jason di hari kedua mereka disini, karena waktu yang mereka punya untuk berada di Birmingham hanyalah 4 hari. Jason tersenyum lalu menggandeng tangan Diana keluar dari kamar hotel. Ini bukan saatnya menarik Diana ke dalam kamar dan mencumbunya saat itu juga, tetapi ini saatnya membawa wanita kesayangannya bertemu dengan keluarga tercinta wanita itu.

Love In Paris (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang