Part 11

2.9K 221 6
                                    

"Permisi. Hei." Seorang wanita menepuk pundak Diana dari belakang, membuatnya menoleh sekaligus terkejut mendapati sosok yang sedang berhadapan dengannya saat ini.

Wanita yang bersama Jason di kafe kemarin, batin Diana.

"Hello?" Ucap wanita itu lagi seraya menyadarkan Diana dari keterkejutannya.

"Ah-ya, pardon?" Jawab Diana gelagapan.

Wanita itu tersenyum. Sangat manis.

"Apa kau mau menunjukkanku dimana letak toilet disini?"

"Oh, ya. Kau jalan lurus saja ke depan, nanti ada ruang musik, nah lalu belok sebelah kiri. Kau akan menemukan toilet wanita disana." Ucap Diana mengintrupsinya.

"Oh, baiklah. Terima kasih." Balasnya ramah.

Diana membalasnya dengan seulas senyum terpaksa.

Lalu kemudian wanita itu berlalu dengan tubuh semampainya yang membuat para lelaki terkagum-kagum dengan kecantikannya. Rambutnya berwarna pirang dan lurus dan juga wajahnya yang manis dengan mata hazelnya, membuat siapapun tidak akan pernah menolak bidadari secantik itu. Namun dari wajahnya, tampak familiar di mata Diana. Ia seakan pernah melihat wajah yang seperti itu. Apakah wanita itu seorang selebritis atau semacamnya, entahlah. Yang pasti sekarang Diana bertanya-tanya, apa yang dilakukan wanita itu disini?

**
Diana menatap bangku disebelahnya.
Jason tidak berada disana. Apa ia tidak masuk hari ini? Apa yang sedang dikerjakannya? Tidak biasanya ia tidak hadir pada hari hari selasa.

Sampai jam kuliah berakhirpun, Diana tidak melihat sosok yang membayangi pikirannya dari tadi.

Ah!

Seketika Diana teringat sesuatu. Wanita tadi, sedang apa ia berada disini? Apakah dia mau menemui Jason? Apakah itu alasan Jason tidak masuk hari ini? Lalu untuk apa wanita itu kemari?

Kepala Diana rasanya pusing. Pusing dengan pertanyaan yang ia buat sendiri sejak tadi.

**
Diana sedang berjalan dikoridor kampusnya dan mendadak melihat Jason dari belakang sedang berjalan dengan seorang wanita. Wanita tadi. Si pirang.

Mereka berjalan menuju parkiran. Diana melihat segurat senyuman terhias dimata Jason. Senyuman yang menampakkan garis-garis halus disekitar matanya. Senyuman bahagia. Hati Diana mendadak sakit melihatnya. Nafasnya tercekat ditenggorokan mendapati pemandangan yang tidak enak di siang hari ini.
Meskipun sekarang cuaca sedang panas, namun Diana merasakan dingin disekujur tubuhnya. Perasaan cemburu, kesal, dan kecewa bercampur menjadi satu. Membuatnya tak dapat bergerak dari tempatnya sekarang.

Jason membukakan pintu untuk wanita tersebut, perilaku gentle yang dilakukannya ketika bersama Diana. Dulu.

Mereka melaju bersama mobil Range Rover yang dikendarai Jason. Meninggalkan jejak-jejak menyakitkan bagi Diana.

Jason membawa pergi hatinya dan meninggalkan sakit itu lagi.
Pernyataannya kala itu, munculnya wanita itu, dan kebahagiaan yang terlihat diwajah tampan Jason, membuat Diana melihat dengan jelas. Membuatnya tidak buta lagi.
Membuatnya mengetahui kenyataan yang tidak ingin ia ketahui.

Kenyataan bahwa ia mencintai seorang Jason Anderson.

***
To be Continue...

Love In Paris (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang