Part 21

2.6K 193 15
                                    

Jason tahu apa yang dilakukannya benar-benar salah. Ia tidak menghubungi wanita itu. Ia tidak berusaha menjelaskan mengenai Emily. Dan Jason begitu merasa bersalah kali ini. Ia sudah tidak sanggup melihat Diana terus menerus menangis karnanya. Ia ingin Diana bahagia, bukan menderita.

"Jason? Apa kau mengenalnya? Siapa gadis itu? Kurasa aku pernah melihatnya." Terang Emily.

"Em, aku harus segera pergi. Aku akan menjelaskan semuanya padamu. Apa kau bisa pulang sendiri?"

"Ada apa? Apa yang terjadi?"

"Akan kujelaskan nanti. Kau bisa pulang sendiri?"

"Hmm.. Ya, aku bisa pulang sendiri. Tapi kau harus berjanji akan menjelaskan semuanya padaku. Jangan mengecewakanku."

Jason menggaruk tengkuknya, bagaimana ia akan menceritakan semuanya kepada Emily. Namun sekarang itu bukanlah hal yang penting, yang terpenting adalah menjelaskan semuanya pada Diana. Sebelum terlambat.

"Baiklah. Aku pergi dulu, dan kau, hati-hati."

Lalu Jason bergegas keluar supermarket dan melajukan mobilnya keluar dari parkiran tersebut.

Ia tidak menemukan mobil Vicky di jalanan. Kemudian Jason sadar, kemana Vicky dan Diana akan pergi.

"Mereka pasti kesana." Ucap Jason. Ia lalu memutar balik mobilnya dan menuju ke apartemen Diana.

Rasa takut itu muncul. Takut Diana tidak mau mendengarkan penjelasannya. Takut Diana begitu kecewa. Takut kehilangan Diana. Ia takut Diana pergi. Ia takut Diana menyerah. Dan ia takut Diana tidak mau mencintainya lagi. Dan yang paling ia takutkan adalah, Diana tidak akan pernah memaafkannya.

Sekelebat pemikiran itu melintas begitu saja di pikiran Jason. Membuat lelaki itu terlalu takut untuk menemui Diana.

"Oh Tuhan.. Berikan aku kesempatan satu kali lagi." Dalam hati, Jason tak henti-hentinya memohon agar semuanya belum terlambat.

**
Jason sudah memarkirkan mobilnya di basemen gedung apartemen Diana. Dengan cepat ia memasuki lift dan menekan tombol 6 pada lift tersebut. Ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan gadis yang dicintainya.

Ketika lift sudah berhenti di lantai 6, Jason berlari untuk lebih cepat sampai di pintu apartemen Diana.

Langkah Jason berhenti di depan pintu apartemen Diana. Ia menarik nafas dalam-dalam seakan sebentar lagi ia sudah tidak dapat bernafas kembali. Siap ataupun tidak, ia harus berhadapan langsung dengan Diana. Ia harus menjelaskan semuanya.

Jason memasukkan kode kombinasi apartemen Diana, berharap wanita itu tidak menggantinya. Harapannya pun terkabul. Tapi yang ia temukan disana adalah kehampaan. Diana tidak berada disana. Jason semakin panik lalu menggeledah setiap ruangan yang ada di apartemen itu. Ia berkali-kali menelepon ponsel Diana, tetapi ponselnya mati dan tidak bisa dihubungi.

Jason turun ke lobi dan menanyakan pada petugas keamanan, tetapi mereka bilang Diana belum sama sekali datang malam itu. Jason semakin panik. Pasalnya, ia tidak tahu dimana Diana dan kemana Vicky membawanya.

Jason lelah, hampir tiga jam ia mencoba berbicara pada Diana, berkali-kali menghubungi wanita itu, namun hasilnya nihil.

Matanya kini memerah, rambutnya sudah acak-acakan, ia hampir menangis. Harapannya hampir pupus.

Ia memilih duduk di sofa apartemen Diana. Berharap Diana akan pulang dan mau bicara dengannya.

**
Waktu telah menunjukkan pukul 10 pagi ketika Jason membuka matanya. Ia masih berada di luar pintu apartemen Diana.

Love In Paris (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang