--54. Yerina Speak Up--

191 26 7
                                    

Emang boleh? Kangen tapi nggak vote?
.
.
.


Troy Emmanuel si mahasiswa luar negeri yang poster wajahnya menempel di mading tempat bimbel itu ternyata adalah seorang anak sulung, yang mana adiknya adalah pacar Yerina sendiri.

Gadis itu menarik napas panjang dengan kepala hampir meledak, juga hatinya. Ia merasa dikhianati begitu saja oleh kekasihnya sendiri. Kenapa Mark merahasiakan fakta bahwa Troy Emmanuel adalah kakaknya sendiri? Kenapa?

Jika tahu sedari dulu Mark Endaru adalah adik Troy Emmanuel, Yerina tidak akan susah payah mencari di sosial media. Yang manakah milik Troy sebenarnya.


Gadis itu memicing sekali lagi dengan lengan terlipat di depan dada. Menyaksikan adu argumen antara dua cowok beda dua tahun itu. Ternyata ekspektasinya mengenai Troy dengan sikap kalemnya justru berbanding berbalik begini.


Troy-- tidak ada bedanya dengan Haikal Raditya. Yerina yakin seratus persen, bahwa orang-orang akan menganggap Mark sebagai kakak alih-alih adiknya.

"Udah deh. Lo ngapain sih masih di sini, ganggu gue aja,"

"Gue suruh lo makan ya kambing. Sekalian ajakin pacarnya turun," bibir Troy sudah mencang mencong tak karuan. "Eh gak usah deh, pacar lo biar sama gue aja. Yuk Yerina,"

Yerina terseret cowok jangkung itu keluar dari kamar Mark. Hampir saja jatuh ketika Mark dari belakang menarik tangannya. Membuatnya mendesah berat.

"Lo jemput Mina aja. Gue sama Yeri," Mark memutus paksa tautan tangan Troy dari Yeri. Mengarahkan dagu ke arah luar.


"Tumben amat nyuruh gue. Biasa juga lo jemput sendiri ndoro Almina," Troy mencibir kemudian berlalu. Meninggalkan Yerina dengan wajah masam, juga Mark yang berubah pias.

"Nggak. Nggak gitu Yer, dia mah tukang tipu. Biasanya juga dia yang jemput sebelum mommy nyuruh,"


Yeri hanya diam. Menarik tangannya lalu kembali melipat kedua lengan di depan dada. Oh, sejauh mana hubungan keluarga ini dengan Almina?

Apa.. Mark justru sudah dijodohkan dengan gadis itu saat keduanya lahir ke dunia?

Bapak ibu mereka mempunyai hutang nyawa hingga menjodohkan putra putri mereka yang seumuran ini? Jangan-jangan, mereka sudah bertunangan sejak jauh-jauh hari. Bahkan ini yang menjadi alasan Mark dan Arin putus beberapa waktu lalu.

Wahh.. Yerina memang hebat. Tidak salah jika dulu Zoya menitipkan radio kepadanya. Tidak salah Zoya menurunkan tahta kepopers padanya. Dia memang ahli dalam menganalisis begini.

Maka, setelah meja makan sudah penuh. Setelah mereka memulai sesi makan malam, Yerina terus memperhatikan Mina yang duduk di sisi Troy. Gadis itu nampak sudah terbiasa. Bahkan tidak sungkan menambah lauk sendiri. Seolah dia juga bagian dari keluarga ini.



Yerina mengatur air mukanya agar tetap terlihat biasa saja. Memperhatikan diam-diam tanpa berkomentar. Sampai akhirnya ia melihat sendiri bagaimana tangan Mark sigap menarik piring yang akan Mina gapai. Mengganti dengan piring berisi lauk yang berbeda.

"Lo nggak boleh makan ini," lalu, Almina hanya mendengus dan menerima apa yang Mark berikan tanpa banyak bicara.

Apakah Yerina ada di pluto sekarang ini? Bukan sih. Hanya saja rasanya jauh. Udara tiba-tiba hampa dan membuatnya sesak tanpa sebab.

Mungkin tipe ideal Mark itu seperti Arin dan Almina. Gadis yang tak banyak bicara dan penurut. Bukan seperti Yerina Mauryn si pembuat masalah. Gadis dengan sumbu pendek dan mudah meledak kapan saja.

Fur Eye ✓ [MARK | YERI] Where stories live. Discover now