--32. Gebetan--

204 43 5
                                    

"Yerina,"


Yeri yang awalnya akan meninggalkan ruang guru setelah membantu bu Acha membawa beberapa berkas akhirnya berhenti tepat di depan kubikel miss Tiffany. Guru itu menurunkan kacamata baca miliknya.


"Wait a minute. Bisa ngobrol sama Miss sebentar nggak?" tanya wanita itu membuat Yeri mengangguk kecil.



"Of course Miss. Waktu saya banyak banget buat Miss," Yeri menyeringai. Pada akhirnya duduk di kursi depan meja Miss Tiffany.


Gadis itu duduk tegak karena sepertinya Miss Tiffany akan berbicara serius padanya. Ia bahkan tidak pernah duduk di kursi ini, hanya sekedar datang meminta tugas ataupun mengumpulkannya.


"Gimana perkembangan prokernya? Mark udah kasih tau?" miss Tiffany menangkup kedua tangannya dengan senyum lebar. "Miss exited nunggu hasilnya. Mungkin ekskul kami makin maju kalau collab with your ekskul,"



Ah. Yeri bahkan sudah lupa dengan program kerja yang satu ini. Memang, tim radio hanya perlu menyetujui, menambah atau merevisi bagian yang menurut mereka tidak perlu.


Tapi, sampai sekarang bahkan ia tidak pernah bertemu Mark lagi. Cowok itu seakan ditelan bumi. Tidak pernah berpapasan dengannya, atau setidaknya Yeri bisa melihat cowok itu di gedung seberang.


Sejak Yeri meminta Mark agar menjadi sebatas teman-- apakah cowok itu mungkin sedang menghindarinya?


"Anu Miss. Saya belum dapat kabar lagi, mungkin member english club sedang sibuk?"



Kening miss Tiffany berkerut. Agaknya tidak setuju dengan apa yang Yeri katakan.


"Padahal Mark udah selesai. He's finish, nggak sibuk urus olimpiade lagi," wanita 32 tahun itu mengetuk ujung jarinya di meja. "Biasanya Mark nyamperin miss buat bicarakan ini,"



Yeri mengerjap kecil. Ia jadi meringis kikuk. Mungkin saja Mark benar-benar menghindarinya kini. Setelah ia disemprot habis-habisan oleh Ajeng kemarin-- agaknya sesuatu dalam dirinya mulai berubah. Yeri kepikiran. Dan ini benar-benar mengganggu.


"Miss bilang setelah olimpiade," jelas miss Tiffany. "Padahal udah keluar loh hasilnya, tinggal di umumin aja pas apel senin besok,"


Miss Tiffany menghela napas panjang. Memperbaiki posisi duduknya, agak menarik kursi lebih dekat pda Yerina. Guru muda itu mengulum bibir.


"Sebenernya Miss berharap banyak sama Mark di olimpiade kali ini," Yeri yang awalnya merunduk jadi mengangkat kepala dengan tatapan penasaran. "Tapi hasilnya agak nggak sesuai dengan apa yang miss harapkan,"


"Because he's very bussy, akhir-akhir ini mungkin dia sedang banyak pikiran," nada bicaranya terdengar lebih rendah dari beberapa detik lalu.


Yerina jelas tidak bisa membahas apapun. Ia hanya bisa terdiam memikirkan itu. Sejauh mana Mark mengecewakan Miss Tiffany? Olimpiade tahun lalu Mark mendapat juara tiga. Tidak mungkin kan, jika kali ini cowok itu tidak mendapat apapun?



Gadis itu menipiskan bibir ketika satu kertas terjatuh tepat di sisi kakinya saat tak sengaja Miss Tiffany membuka salah satu berkas. Yerina agak tersentak, mengerjap beberapa saat sebelum ia benar-benar mengangkat kepala dan mengembalikan kertas itu pada miss Tiffany.


Yeri menarik napas panjang lalu tersenyum lebar. Kali ini benar-benar mengangsurkan pada miss Tiffany. Membuat guru muda itu ikut tersenyum membalas. "Thank you,"

Fur Eye ✓ [MARK | YERI] Where stories live. Discover now