Secret Passageway

365 47 3
                                    

Rayyan beserta ketiga saudaranya yang lain telah memasuki pekarangan rumah lama mereka.

Dengan perasaan yang penuh kewaspadaan keempatnya memantapkan kaki untuk melangkahkan kaki memasuki rumah yang telah lama mereka tinggalkan.

Pengelihatan dan pendengarannya ia aktifkan hingga menjadi sesensitif mungkin. Matanya tidak lepas untuk memperhatikan sekeliling pekarangan rumah lama mereka. 

Dengan sengaja ia memposisikan diri dan berjalan di belakang Mada dan Sada untuk mengantisipasi dari serangan tidak terduga, sedangkan Farez memposisikan diri dan berjalan di depan kedua saudaranya.

Posisi ini telah disepakati oleh Rayyan bersama ketiga saudaranya. Awalnya tentu saja Mada dan Sada menolak untuk menjadi pihak yang harus dilindungi, namun ketika mereka harus mengingat bahwa Rayyan dan Farez merupakan otot di antara mereka, maka dengan patuh kedua saudaranya itu menerimanya.

"Ini bahkan terlalu lengang" gumam Mada yang dapat di dengar Rayyan, "seharusnya engga sesepi dan sehening ini" gumam Mada lagi

Srekk

Srekk

Srekk

Baru saja Rayyan mendengar kecurigaan yang digumamkan oleh Mada, kini ia dan ketiga saudaranya harus menghadapi kemungkinan situasi terburuk.

Dengan posisi yang telah bersiaga, Rayyan dan ketiga saudaranya berdiam menanti gerangan apa yang akan muncul di hadapan mereka.

Mata Rayyan menatap liar ke sekeliling mereka. Tangannya telah siap dengan kepalan yang kapan saja akan diluncurkan jika terjadi serangan mendadak.

Semakin lama suara yang membuatnya harus bersikap siaga semakin berubah menjadi suara gesekan  rumput yang tampaknya disengaja untuk membuka sebuah jalan, hingga membuat Rayyan dengan refleks memperhatikan daerah sudut rumah yang telah ditumbuhi dengan ilalang-ilalang yang menjulang tinggi membentuk sebuah belahan yang sepertinya menunjukkan sebuah pergerakan.

Hatinya berdebar cukup kencang. Pikirannya kacau dan menyalahkan diri sendiri karena tidak dapat untuk menaruh kewaspadaan terhadap daerah ilalang yang bahkan tidak dapat mencuri perhatiannya.

"Apapun yang terjadi, lo berdua jangan jauh-jauh dari gue" ucap Rayyan kepada Mada dan Sada

Saat ini Rayyan dan Farez telah mengambil posisi untuk menjadi temeng Mada dan Sada. Posisi siaga telah keduanya tunjukkan.

Mata keduanya masih menatap awas kepada ilalang yang semakin kedepan semakin terbuka.

Hingga pada saat-saat terakhir, dapat Rayyan melihat dua sosok yang sangat Rayyan kenal.

"Mas Iori? Mbak Aya?" ucap Rayyan

"Mas Rayyan!" seru Ilaya yang telah sepenuhnya keluar dari rimbunan ilalang setelah berhasil membuat jalan di antara rerumputan tinggi tersebut

"Kena-- bangsat! Lo kenapa bisa babak belur begitu?!" ucap Farez terkejut yang berhasil membuat Rayyan juga mengalihkan atensinya untuk melihat ke arah Iori

"Demi Tuhan! Lo kenapa bisa jadi begini anjing?!" ucap Rayyan terkejut sekaligus panik

Dengan cepat Rayyan melangkahkan kakinya menuju Iori dan memeriksa sekujur tubuh dan wajah Iori, "lo habis di apain anjing?!"

Azalea's Angels | ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt