Pejantan (II)

325 45 0
                                    

Kegemparan karena studio band milik Iori yang dirusak oleh orang tidak dikenal langsung menyebar begitu saja ke penjuru kampus yang mana kegemparan tersebut pada akhirnya sampai di telinga kelima saudara Iori yang lain.

Kelimanya kini telah berada di studio band milik Iori setelah mendengar kabar yang menggemparkan tersebut. Membuat tiga anggota band yang lainnya yang tidak mengetahui hubungan antara kelimanya dengan Iori kebingungan.

"Gila" adalah kata pertama yang terucap dari mulut Sada ketika ia menginjakkan kakinya di dalam studio band milik Iori

"Is this what he did?" tanya Mada yang dijawab oleh anggukan kepala oleh Iori

"He?" beo Vero, "lo kenal Bang?" tanya Vero

"Siapa diantara kami yang nggak kenal sama orang yang buat onar ini" jawab Mada dan berjalan menghampiri Magi yang mencoba merapikan keadaan studio band Iori

"Gue rasa Ayah ga akan masalah kalau seandainya pihak kampus minta ganti rugi kerusakan yang dibuat Aldo, tapi jelas ga akan berlaku kalau sama Bunda" ucap Magi

"Kalau pun nanti pihak kampus ga minta ganti rugi, Ayah dan Bunda juga harus tau hal ini" ucap Mada, "kita ga akan tau apa dan siapa yang bakal dijadikan target dia selanjutnya"

"Gue sudah hubungi Mas Arya dan katanya agent shadow bodyguard dia udah jalan dari satu bulan yang lalu" celetuk Farez

"Sebentar lagi libur semester ga sih?" tanya Rayyan

"Iya, kenapa?" jawab Genta yang masih berada di sana

Rayyan menggelengkan kepalanya, "gue rasa meskipun kita sewa shadow bodyguard, bakal ada suatu saat nanti kita kecolongan. Selama liburan nanti, kita harus keluar dari Indo"

"Gue juga skeptis dia nggak bakal nargetin para agent seandainya dia tau" lanjut Rayyan

"Bentar-bentar" sela Genta, "ini apa sih? Kenapa?"

"Shadow bodyguard itu apa Yang?" tanya Aleeya ke Iori

Kelima saudara Iori dengan secara refleks menoleh secara bergantian ke arah Iori dan Aleeya. Terkejut mendengar pertanyaan sang puan barusan.

"Apa? Yang?" tanya Sada

"Pacaran?" ucap Farez turut bertanya

"Aelah, kepo tentang hubungan gue nanti dulu" ucap Iori, "yang paling penting itu sekarang kita pikirin gimana selanjutnya ini"

"Apa kita harus langsung ngomong ke Ayah dan Bunda atau nanti aja?" ucap Iori lagi, "kerugian band ini akibat ulahnya Aldo banyak juga"

"Bentar deh" sela Genta, "kalian belum jawab pertanyaan gue"

"Pertanyaan apa sih?" tanya Mada

"Ini ada apa? Maksud gue kenapa gitu? Hubungan kalian semua dengan pelaku ini apa? Apa hubungan kalian dengan Iori?"

"Kan kayak yang di bilang Patrick, gue sama mereka sodaraan" jawab Iori

"Ha? Sejak kapan?"

"Sejak bayi lah" jawab Iori, "dan itu bukan sesuatu hal yang urgent untuk lo tau sekarang"

"Sekarang ni banyak yang harus di pikir, gimana cara kita latihan nanti? Gimana caranya gue bilang ke ortu gue masalah ini, gimana caranya supaya gue dan saudara-saudara gue bisa tangkap si bajingan itu" ucap Iori lagi

"Ini seharusnya masih menjadi masalah internal kami, tapi nyata dia malah nargeti ke hal-hal yang berkaitan dan berhubungan dengan kita" sahut Farez

"Tapi ada benarnya juga yang dibilang sama Farez" celetuk Magi, "dia bukan hanya ngusik kita, tapi dia juga mulai nargetin ke orang-orang yang berhubungan sama kita"

"Gue curiga, dia udah tau dengan siapa aja kita berteman dan berhubungan" lanjut Magi, "syukur-syukur pas kejadian studio kalian lagi dalam keadaan kosong, andai kata ada aja satu di antara kalian yang stay tadi, gue rasa ini studio pasti bakalan bau anyir karena darah"

"Ah bercandaan lo ga lucu Bang" ucap Vero

"Engga kok, yang dibilang Magi barusan ga bercanda" jawab Mada, "kita bisa bilang dan berucap syukur karena emang ga ada korban karena ulah dia"

"Kok seram banget sih?" tanya Aleeya yang nampaknya mulai khawatir dan cemas

"Mas, ada resikonya kalau dia udah tau sampai sejauh ini" celetuk Sada, "dia tau dengan siapa-siapa aja kita berteman dan berhubungan, nggak menutup kemungkinan dia juga tau dengan pacar kita masing-masing"

"Jujur aja, setelah lihat apa yang dia buat ke studio bandnya Mas Iori, ga menutup kemungkinan dia nyerang ke studio dance gue kan? Dia nargetin tempat yang dia tau kita selalu berinteraksi dengan orang yang sama berulang, itu dalam konteks teman dan relasi, coba deh bayangin seandainya dia tau kalau kita juga intens ketemu dan interaksi sama pacar kita, ga akan menutup kemungkinan pacar kita bisa jadi target dia" sambung Sada

"Anjing, gue ga kepikiran!" maki Iori

"Gue sering ketemu dengan pacar gue" celetuk Magi, "ini kalau dia tau gue punya pacar, ga menutup kemungkinan pacar gue jadi sasaran dia kan?"

"Seberbahaya apa emangnya orang ini?" tanya Genta

"Dia bukan hanya bahaya, tapi juga keji" jawab Rayyan, "jalan pikiran dia ga akan ada yang bisa kita ngerti"

"Tapi terlalu berlebihan ga sih Bang kalau bilang dia keji?" tanya Vero

"Julukan keji untuk dia bahkan rasanya terlalu lembut untuk seorang monster kayak dia" jawab Rayyan

"Seberbahaya itu?" tanya Aleeya

Rayyan menggangguk, "sial banget gara-gara salah satu dari kami, kalian harus keseret juga"

"Shadow bodyguard ga akan cukup hanya untuk mengawasi dia, karena target dia bukan hanya kita serta Freya dan Ilaya, tapi juga udah mulai memperbesar targetnya" celetuk Farez

"Kita ga akan bisa mengawasi dia dengan bantuan shadow bodyguard, karena relasi kita terlalu besar, kita ga bisa nentuin siapa-siapa aja yang sudah di tandai sama dia. Satu-satunya cara selain langsung ngomong ke Ayah untuk minta bantuan, ya dengan cara mengurangi interaksi kita dengan orang lain" jelas Farez

"Mula-mula dia menargetkan studio bandnya Iori, ga menutup kemungkinan studio dancenya Sada kayak yang Sada bilang tadi. Atau dia bisa langsung nargetin ke pacar kita meskipun selama ini yang tau kita punya pacar yang circle-circle aja, tapi balik lagi, masalahnya yang kita hadapi orang kayak Aldo"

"Berarti emang ga ada cara lain selain dari kitanya yang menarik diri untuk ga interaksi sama orang lain" sahut Mada, "termasuk juga ke pacar kita sendiri"

"Gue mana bisa lah anjir ga interaksi dengan pacar gue?!" tolak Magi

"Ga ada cara lain Mas, kita ga bisa ambil resiko dengan pura-pura ga peduli dengan orang-orang di sekitar kita" jawab Mada, "pertama cobaan penculikan Mbak Freya di mall, kedua vandalisme yang dia lakukan di studio bandnya Mas Iori, what else is he gonna do? Hurting our friends and our girlfriends?"

"Argh sial!" maki Magi sembari mengusap wajahnya kasar, "kenapa gue harus punya saudara posesif menyerempet psikopat sih?!"

💠

Azalea's Angels | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang