Pejantan

666 82 14
                                    

Iori baru pulang ketika jam telah menunjukkan pukul setengah satu pagi ketika dia baru sampai di rumahnya.

Sebenarnya baik Arka maupun Alea menetapkan jam malam untuk seluruh anak-anak mereka.

Tapi semakin hari, penetapan jam malam dari Arka dan Alea sepertinya mulai kendor, dikarenakan mulai banyak dan padatnya tugas dan kehidupan kampus anak-anak mereka, terlebih lagi Iori dan Sada yang aktif menghabiskan waktu mereka berdua di studio latihan masing-masing.

Meskipun Iori terbilang pulang sudah sangat larut malam bahkan bisa dikatakan dini hari, kehidupan di rumah besar milik Arka tersebut tidak pernah sepi.

Tidak ada istilah tidur di rumah besar keluarga Arka tersebut.

Contohnya saja seperti sekarang ini.

Bukannya berjalan menuju ke kamarnya sendiri, Iori lebih memilih untuk berjalan menuju ke kamar Magika.

Ada sedikit cerita mengenai si kembar delapan --iya-iya tau kalau mereka bukan kembar, tapi supaya mempermudah author dan pembaca, mari kita sebut saja mereka kembar. Oke?-- yang mana dulunya mereka mempunyai roommatenya masing-masing. Magika bersama Iori, Farezel bersama Rayyanza, Madali bersama Sadavir, dan tentu saja Freya bersama Ilaya.

Zayn dan Dzaki pun dulunya juga merupakan sepasang roommate sampai ketika Zayn memasuki dunia perkuliahan, dia meminta kepada sang Ayah untuk diberikan kamar untuk dirinya sendiri yang tentu saja langsung disetujui oleh Arka dan Dzaki.

Magi yang saat itu masih berusia tujuh tahun melihat para Masnya mendapatkan kamarnya sendiri pun pada akhirnya juga meminta kamar untuk dirinya sendiri. Yang sayangnya tidak diinginkan oleh Iori.

Karena terjadinya keinginan yang bertolak belakang yang menyebabkan pertengkaran diantara keduanya, maka Arka mengambil jalan tengah dan menjanjikan mereka berdua akan baru diperbolehkan memiliki kamar sendiri apabila mereka semua sudah memasuki kelas satu SMA. Dan keduanya pun setuju.

Melihat Magika dan Iori yang diperbolehkan untuk memiliki kamarnya sendiri-sendiri, akhirnya keempat anak bujang milik Arka yang lain pun juga ingin memiliki kamarnya sendiri-sendiri. Dan tentu langsung disetujui oleh Arka.

Untuk Freya dan Ilaya, mereka berdua baru berpisah kamar ketika keduanya sudah memasuki semester tiga perkuliahan. Perbedaan jurusan perkuliahanlah yang membuat kedua anak gadis tersebut pada akhirnya meminta kamar mereka sendiri-sendiri juga kepada Arka.

Tapi meskipun sudah memiliki kamar masing-masing, tidak jarang kedelapan anak kembar Arka ini sering tidur dengan roommate lamanya masing-masing. Terlebih lagi jika diantara mereka tidak ada yang memiliki tugas yang menumpuk dan sedang tidak dalam masa ujian akhir semester.

Selain kamar masing-masing, Arka juga memberikan satu kamar khusus untuk dipergunakan kedelapan anaknya untuk berkumpul bersama. Kamar ini lah yang mereka sebut sebagai game room. Tapi seringnya hanya dikunjungi oleh para anak bujang Arka ataupun cucu-cucunya Arka.

Baik Freya, Ilaya maupun Anya sangat jarang mengunjungi ruangan ini.

Dan mari kembali lagi dengan Iori yang saat ini sudah ikut bergabung dengan kelima saudaranya yang lain.

"Jadi mau bahas apaan?" tanya Iori yang membaringkan dirinya di karpet bulu milik Magi

"Lo udah cuci tangan sama cuci kaki belom sebelum nyentuh karpet bulu gue?!" tanya Magi

"Udah tadi di toilet bawah tangga yang ada di lobby" jawab Iori sambil memejamkan matanya

"Lo makin hari makin malem deh baliknya Ri, tau Bunda di marahin lo nanti" ucap Mada

Azalea's Angels | ENDOù les histoires vivent. Découvrez maintenant