The Youngest Arkenzi

416 61 0
                                    

Sada masih berada di kamarnya Freya. Masih setia menemani Freya yang baru saja tertidur lelap.

Kepalanya terasa ingin pecah jika mengingat kejadian barusan. Bagaimana Farez yang dengan ringannya menampar Freya alih-alih menenangkannya dengan lembut.

Tetapi Sada juga tidak ingin menyalahkan Farez sepenuhnya. Ini karena ia pun juga tidak cukup becus untuk menenangkan Freya sendirian sehingga ia membutuhkan Rayyan dan Mada untuk membantunya.

Kejadian dimana Freya yang menjadi sangat panik dengan meracau tidak jelas masih terngiang-ngiang di kepalanya.

Ia merutuki apapun yang pernah Aldo lakukan di masa lalu sehingga meninggalkan luka yang tidak akan pernah mampu Freya hilangkan dari ingatannya.

Ia sangat ingin membalaskan kepada Aldo rasa sakit yang sama seperti yang Aldo tinggalkan kepada Freya dan Ilaya.

Ia juga sangat ingin membuat Aldo merasakan rasa kehilangan yang teramat sangat menyiksa seperti apa yang mereka rasakan seperti saat ini.

Ia juga ingin menghancurkan Aldo sama seperti Aldo yang menghancurkan dia dan keluarganya.

Rasanya dendam Sada sudah berada pada ujung ubun-ubun kepalanya. Hatinya bergemuruh menahan amarah dan kepalanya dipenuhi suara-suara yang menyuarakan untuk membalas Aldo dengan lebih kesakitan dan kekejian.

Rasanya Sada juga ingin menjadi seseorang yang tidak memiliki hati nurani seperti yang terjadi pada Aldo.

Namun ketika Sada mulai berada pada ambang kesadarannya, seseorang menepuk bahunya dengan pelan dan membuat Sada kembali pada kesadarannya.

💠

"Dia akan baik-baik aja" ucap Rayyan yang kini berdiri di samping Sada dan ikut serta memperhatikan Freya yang kini tengah tertidur pulas

"Rasanya hari ini chaos banget" keluh Sada, "semuanya terasa berantakan dan sia-sia"

Rayyan mengangguk setuju dengan ucapan Sada barusan, "sedikit lebih chaos daripada biasanya sih kalau kata gue" ucap Rayyan

"Biasanya kita cuma bakal debat biasa aja tanpa ada kekerasan dan teriakan dari Magi" ucap Sada

"Gue rasa Magi lagi lelah, jadinya dia kelepasan sewaktu Farez nampar Frey tadi"

"Kalau mau ngomongin lelah, kita semua juga lelah Mas" ucap Sada, "pulang kuliah, terus harus mengeluarkan ekstra energi cuma gara-gara kita membahas yang itu-itu aja"

"Iya ya, kenapa kita masih aja selalu membahas hal ini?" tanya Rayyan, "padahal kita tau akhirnya kita bakal selalu ribut gini"

"Lo tanya ke gue?" tanya Sada

"Nanya ke angin sih" jawab Rayyan yang berhasil membuat Sada memutarkan kedua bola matanya

"Gue kepikiran kenapa dulu gue ga akrab sama Zuma ya" ucap Sada, "gue rasanya pengen bisa dekat sama dia dan cerita banyak ke dia"

"Lo waktu itu masih kecil" ucap Rayyan, "masih bocah ingusan"

"Kita seumuran bajingan" sewot Sada yang berhasil membuat Rayyan tertawa

Azalea's Angels | ENDWhere stories live. Discover now