Aurorae Kaluela Freya

869 100 3
                                    

Setelah kejadian yang menimpa Freya tempo hari, membuat Freya mau tidak mau harus semakin memawas diri.

Dia tidak mau kejadian tempo hari terulang lagi, apalagi saat dia lagi sendirian seperti sekarang. Dia masih merasa beruntung karena Mas Dzaki dan Magi tidak memberitahukan kepada Ayah dan Bunda mereka mengenai kejadian yang menyeramkan tersebut.

Meskipun Magi selaku tertua dari mereka berdelapan memilih untuk tetap diam dan tak memberitahukan perihal apapun kepada orang tua mereka, namun Freya sudah sangat yakin paling tidak kelima saudara laki-lakinya yang lain telah mengetahui apa yang di alaminya.

Buktinya Freya yang hampir setiap saat nangkring di kantin fakultasnya Ilaya harus melihat momen langka di mana keenam saudara laki-lakinya sedang berkumpul.

Ah ngomong-ngomong, sedikit berbagi informasi bahwa mereka berdelapan setuju untuk merahasiakan hubungan kekeluargaan mereka sadari mereka duduk di bangku SMA. Bahkan kepada banyak orang, Freya hanya akan mengaku sebagai teman sekaligus sahabat dengan Ilaya.

“Kenapa pada hari Selasa yang indah ini harus dihadapkan dengan pemandangan menyakitkan mata akibat ulah saudara-saudara lo sih Ya” keluh Freya kepada Ilaya

Pemandangan yang menyakitkan mata menurut Freya tersebut nyatanya membuat para mahasiswi berteriak histeris dengan heboh. Sebabnya keenam saudaranya tersebut cukup memiliki nama ssrta popularitas yang setara dan membuat keenamnya dielu-elukan sebagai calon pacar yang ideal, menurut mereka.

“Kayaknya mereka emang udah janjian mau kumpul deh” jawab Ilaya, “mustahil banget kalau Mas Magi ga ngasih tau kejadian kemarin ke mereka”

“Kok ga ada omongan apapun di dalam grup sih?” tanya Freya sembari memperhatikan grup chat mereka berdelapan

“Di grup pejantan kali” jawab Ilaya, “ga akan mungkin banget mereka bahas yang kemarin ke grup yang ada Mbak Anya, bisa ngamuk yang ada Mbak Anya kalau tau adeknya kemarin hampir diapa-apain sama orang gila”

“Masuk akal sih” jawab Freya, “tapi ya kali mesti bahasnya di sini? Kan mereka bisa kumpul di mana gitu, ga mesti di sini”

“Kata gue sih, ini pasti idenya Iori” ucap Ilaya yang masih memandang ke arah keenam saudara-saudaranya

Lo liat ga sih? Ini tumbenan banget Magika dengan Sada kumpul sama anak-anak hits kampus

Iya tumben banget. Mana ada Freya lagi

Dia tuh ga punya temen ya dijurusannya? Kok hampir tiap hari gue liat di nyamperin Ilaya ke sini

Kayaknya dia sengaja deh ke sini lagi, tau dia kayaknya cowok-cowok hits lagi nangkring di sini

Sengaja banget cari mukanya

Merasa cantik banget dia kali ya dia. Padahal masih cantik gue kemana-mana

“Ck. Mau di lihat dari ujung sedotan juga cantikan gue kali” celetuk Freya secara lantang ketika mendengar gunjingan barusan dan berhasil membuat para pengunjung kantin berhenti beraktifitas hanya untuk sekedar menoleh ke arahnya

Sudah menjadi rahasia umum kalau Freya mempunyai banyak haters. Kalau ditanya penyebabnya kenapa bisa mereka menjadi pembenci Freya, mereka hanya menjawab kalau tidak perlu alasan untuk benci Freya, karena Freya sudah ditakdirkan lahir untuk dibenci.

“Lo diemin aja bisa ga sih?” tegur Ilaya yang sekarang merasa risih karena semua mata menuju ke arah mereka

Ralat. Sekarang ini semua mata sedang menuju ke arah Freya.

“Ya habis kebiasaan banget ngomongin orang dari belakang” ujar Freya sambil masih mempertahankan intonasi dan volume suaranya

“Kalau bisa ngomong langsung di depan gue, jangan beraninya kumpulan ramean gibahan di belakang gue” ucapnya yang kali ini sembari menoleh ke sekumpulan mahasiswi yang tadinya menjadikan dia sebagai bahan gunjingan

Merasa cantik lo ngomong gitu?!” ucap dari salah satu dari mereka yang kini berdiri dari duduknya dan menantang ke arah Freya

“Lah emang gue cantik” jawab Freya yang ikut berdiri, “gue ga perlu repot-repot nyari pembuktian validasi kalau gue cantik, buktinya udah jelas di depan mata” ucapnya, “lo dengan sekumpulan pembokat lo udah ngebuktiinnya tadi. Dengan cara ngegibahin gue secara terang-terangan” ucapnya sembari menunjuk sekumpulan mahasiswi yang sedari tadi menjadikan dia sebagai bahan gunjingan

“Lo bilang apa tadi? Gue caper? Sama seonggok manusia payah kayak mereka yang lo labelin hits?” tanya Freya menunjuk ke arah keenam saudara laki-lakinya berada yang mana keenamnya juga menaruh atensi mereka secara penuh ke arah Freya, “mereka bukan selera dan tipe gue”

Ilaya yang mendengar ucapan dari Freya hanya memutar kedua bola matanya, jengah sekaligus malas mendengar ucapan dari Freya barusan. Yang, ya kali Freya nyari muka ke saudara mereka sendiri. Kayak, hellooooow kalian tidak tahu saja kalau Freya ini sifatnya sudah tidak ada bedanya dengan keenam saudara mereka. Dan sudah tidak tertolong lagi.

Sok banget lo bilang mereka manusia payah!” ucap yang lainnya tak terima, “lancang banget lo bilang Magika manusia payah! Lo ga ada apa-apanya dibandingkan sama mereka! Cuma karena lo menang di wajah dan tubuh lo aja jangan ngebuat lo jadi seenak jidat lo ngatain aset gue!

“Wow! You say what? Aset?” tanya Freya mencemooh, “he doesn’t even know you exist” ucap Freya sembari tersenyum sinis

“Apa sih jadi cewek sembarangan banget mengklaim orang lain milik lo” ucap Freya lagi, “harga diri lo rendah ya sampe ngaku-ngaku begitu?!”

Jaga ucapan lo jalang sialan!

“Here we go again” ucap Ilaya malas sembari mengunyah satu potong Qtela pesanan mereka, “there’s someone else who claiming Magi, again” celetuknya sembari memberikan kontak mata ke arah Magi yang sedari tadi hanya memperhatikan ke arah mereka

“Dah duduk Frey” ucap Ilaya sembari memaksa Freya duduk, “minum dulu nih, es lo mulai cair” ujarnya sembari menyodorkan es campur pesanan Freya yang belum sempat dia minum

Freya menuruti yang Ilaya perintahkan. Sejujurnya dia tidak terlalu tersulut emosi ketika ada orang lain yang menjelek-jelekkan dirinya. Freya hanya mulai terpancing emosinya ketika seorang dari sekumpulan mahasiswi tadi mulai menyeret keenam nama dari saudara-saudaranya.

Perlu diketahui dan diperjelas untuk diingat. Tidak ada satupun perempuan yang bisa mengklaim keenam saudaranya tanpa melewati tahap seleksi dari Freya.

Dan hal di atas juga berlaku untuk laki-laki manapun yang sedang berusaha untuk mendekati Ilaya. Sebut saja lah kalau Freya protektif dan posesif mengenai pasangan dari ketujuh saudaranya.

“Wow. You’re cool, sist

Freya melirik ke arah Mada yang sudah duduk di samping kanannya dan merangkul dirinya dan Rayyan di sebelah kirinya, sedangkan di samping kiri dan kanan Ilaya ada Farez dan juga Iori beserta Sada.

“I know I’m cool. And also beautiful for sure” ucap Freya dengan sangat jelas sambil mengibaskan rambutnya

Di saat Freya tengah ditenangkan oleh keenam saudaranya, Magi berjalan ke arah sekumpulan perempuan yang sedari tadi beradu debat dengan Freya.

“Hai” sapa Magi

O-oh hai Magi

“Thank you for defending me” ucap Magi yang mana berhasil membuat sang pembelanya tadi tampak menatap Freya sembari menunjukkan sebuah senyum kemenangan

“But your statement and event your words made me uncomfortable” ucap Magi lagi yang berhasil kali ini membuat Freya tersenyum mengejek ke arah rivalnya, “ada hati yang mesti gue jaga dan lo ga berhak mengklaim gue sebagai aset lo. Dan gue juga ga sudi jadi aset lo, even mereka berlima juga sama dan ga sudi” ucap Magi lagi

“That’s what I mean, jalang” ucap Freya

💠

Azalea's Angels | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang