Sorry and Explication

326 39 0
                                    

Semenjak pertengkarannya dengan sang kekasih tempo lalu, Magi belum juga berkomunikasi dengan kekasihnya bahkan belum bertemu lagi dengan kekasihnya itu. 

Magi tidak akan berbohong kalau ada yang mengatakan bahwa ia merindukan kekasihnya, yang  pada kenyataannya Magi sendiri memang sudah terlampau rindu.

Setelah direnungkan, memang kesalahan yang mengakibatkan pertengkaran di antara dirinya dan sang kekasih terletak pada dirinya.

Berbekal informasi yang diberikan oleh kedua sahabatnya, Magi tanpa perlu bersusah payah kini telah mengetahui dimana posisi Sheila berada.

Sheila itu anak BEM, tempat yang paling mudah untuk mencari keberadaan Sheila tentu di kesekretariatan BEM.

Suatu keberuntungan bagi Magi, karena Sheila tidak berada di satu fakultas yang sama baik dengan Freya maupun Ilaya. Dan tentu suatu hal yang sangat mustahil untuk kedua saudarinya itu datang jauh-jauh ke FEB tanpa ada urusan organisasi apapun.

"Gas" tegur Magi ketika mendapati sahabatnya itu dengan kebetulan sedang berada di depan kesekretariatan BEM FEB

"Oit Mag, cari Sheila?" tanya Bagas yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Magi

"Masuk aja, anaknya ada di dalam" ucap Bagas lagi

"Panggilin dong tolong Gas, soalnya ada yang mau gue omongin berdua dia" ucap Magi

"Habis ribut?" tanya Bagas lagi yang lagi-lagi mendapatkan anggukan kepala dari Magi

"Ya udah deh, tunggu sini gue panggilin ke dalam"

"Gue tunggu di gazebo jamur ya Gas" ucap Magi, "thanks sebelumnya" ucapnya lagi dan kemudian berjalan menuju ke gazebo jamur yang ada di seberang gedung organisasi fakultasnya Sheila

Selagi menunggu Sheila, Magi memutuskan untuk memejamkan matanya sejenak tidak lama setelah ia mendudukan dirinya di bangku yang tersedia.

Cuaca siang ini cukup terik, membuat Magi sedikit merasakan sakit kepala.

Keheningan yang tadinya tercipta sayup-sayip tergantikan dengan suara langkah kaki yang mematahkan ranting-ranting pohon yang berjatuhan di sekitaran gazebo.

Angin kencang berhembus sehingga menebarkan bau parfum yang sangat Magi kenalin siapa pemakainya.

Dengan tanpa berniat membuka mata untuk melihat siapakah sosok yang Magi rasa sudah duduk di sebelah sisi kanannya.

Hening beberapa saat tercipta diantaranya, membuktikan betapa jauhnya jarak diantara keduanya hingga dengan perlahan Magi menghembuskan nafasnya dan membuka kedua matanya hanya untuk menoleh ke sosok Sheila yang kini telah berada di sampingnya.

Magi masih enggan, alih-alih membuka suara guna menyapa sang kekasih, Magi lebih memilih menatap ke arah Sheila dengan lekat. Memperhatikan setiap pahatan indah yang ada di wajah Sheila. Menerka-nerka apa yang sedang Sheila fikirkan dari raut wajah Sheila.

Hingga akhirnya Magi mengeluarkan suaranya lagi setelah dua hari ia bertengkar dengan kekasihnya.

"Kenapa nangis?" tanya Magi

Sheila yang ditanyakan begitu langsung menatap ke arah Magi dengan raut wajah bingung, "aku ga lagi nangis" ucapnya

"Kenapa nangis?" ulang Magi

Azalea's Angels | ENDWhere stories live. Discover now