Red Day

600 99 17
                                    

Sepertinya bukan hanya Rayyan yang akan mengalami nasib buruk, tetapi juga kelima orang lainnya juga akan mengalami hal yang sama.

Entah apa yang harus mereka sebut selain hari kesialan bagi keenam anak Naryama tersebut.

Secara tidak terduga Freya dan Ilaya mengalami masa menstruasi di hari yang sama. Yang mana biasanya mereka berdua akan selisih dua minggu dengan Freya yang memiliki jadwal menstruasi lebih dulu.

Bukan lagi menjadi rahasia umum kalau Freya itu galak, namun akan berkali-kali lipat lebih galak ketika memasuki masa menstruasinya, sedangkan Ilaya, ia tidak ingin melihat keberadaan keenam saudara laki-lakinya, di lain karena tubuhnya yang merasakan sakit karena kram menstruasi, berinteraksi dengan keenam saudara laki-lakinya hanya akan menghabiskan energinya.

Di satu sisi, keenam anak laki-laki Naryama sedang berkumpul di lounge room di lantai dua rumah mereka, menikmati hari libur mereka dengan melakukan quality time bersama.

"Tumben sepi" celetuk Farez

"Heboh begini lo bilang sepi Mas?" tanya Iori heran

"Kurang berisik gimana lagi dah Mas?" sahut Mada, "udah kayak di zoo ini"

"Ya itu karena lo yang teriak-teriak ga jelas" ucap Magi menimpali, "timbang nonton I.T. aja teriak-teriak"

"Lo yang sembunyi di belakang badan besarnya Mas Farez diem aja Mas" ucap Mada tidak terima

"Sialan" gerutu Magi

"Ribut mulu dah kalian ini" ucap Farez jengah, "yang dua lagi mana si ciwik?"

"Aya lagi di kamar, lagi dateng bulan dia" jawab Sada

"Duh alamat gue di cuekin Aya nih kalau dia lagi mens" sahut Rayyan lesu

"Ae lah" sewot Iori, "Aya mens juga ga akan lebih dari lima hari gaya lo yang kayak bakal dicuekin satu abad sama Aya"

"Ya lo apa ga sedih Ri di cuekin Aya?" tanya Rayyan, "gue sedih anjir dicuekin adek cewek gue satu-satunya" ucap Rayyan sedih

"Lo gue cuekin kok ga sedih sih nyet?!" protes Mada

"Ga ada guna juga sedih cuma karena di cuekin sama lo" sahut Rayyan

"Gue kalau jadi Rayyan juga berpikiran ga ada gunanya kalau harus sedih karena di cuekin lo" celetuk Farez

"Emang ga ada guna lo berdua jadi sodara gue" kesal Mada

"Frey mana?" tanya Farez lagi

"Sama, mens juga" jawab Sada lagi

"Buset" ucap Iori, "serem banget nasib kita minggu ini"

"Tau darimana lo kalau dia mens juga?" tanya Mada heran

"Heboh banget dia tadi di pantry minta tolong buat beliin pembalut" jawab Sada

"Duh bakal annoying banget dah si Freya nih nanti" keluh Magi

Maksud dan niat Magi tadinya memang hanya akan berkeluh kesah dengan kelima saudaranya aja, tapi memang benar yang diucapkan oleh Iori, nasib jelek mereka semua dimulai dari detik ini juga.

Karena dengan tiba-tiba Freya sudah berdiri dengan berkacak pinggang dengan raut muka yang tidak bersahabat jika dilihat secara langsung.

"Siapa tadi yang lo katain annoying Mas?" tanya Freya tiba-tiba yang berhasil membuat keenam laki-laki di sana terlonjak kaget

"ANJIR!"

"Anjing!"

"Anjir Frey! Aba-aba dulu kenapa?!" protes Mada sembari mengusap dadanya pelan

"Kaget gue Frey, kaget" ucap Rayyan sembari melakukan hal yang sama seperti yang Mada lakukan

"Gue tanya, siapa yang lo kata annoying?" tanya Freya to the point

"Bukan gue Frey, sumpah!" ucap Mada cepat

"Gue juga bukan!" sahut Iori menimpali

"Gue apa lagi!" ucap Rayyan

Freya memelototi keenamnya sembari menatap satu persatu ke arah keenam laki-laki di hadapannya, menodong pertanyaan yang menurunkan sedikit moodnya hari ini, "ga ngaku juga? Serius?"

"Itu tadi Mas Magi yang bilang Frey" jawab Sada cepat ketika melihat pergerakan Freya yang terlihat seperti ingin mengambil sandal rumahnya

"Bukan gue Frey!" bantah Magi

Freya menaikkan sebelah alisnya, merasa ragu mendengar jawaban dari yang lebih tua.

"Sumpah yang ngomong gitu Mas Magi, Frey" ucap Farez cepat, "kita di sini saksinya"

"Gila lo Mas" protes Magi, "lo jangan tumbalin gue sendirian"

"Lo yang ngomong gitu, lo juga yang harus tanggung jawab Mas" ucap Rayyan yang kini telah menjadi benteng perlindungan oleh Mada dan Sada

"Mana yang kata kalian tetap harus hadapi apapun masalahnya sama-sama?!" protes Magi

"Bacot" interupsi Freya yang kali ini sudah benar-benar memegang sandal rumahnya

"Mbak sumpah, sandal swallow tuh sakit banget" ucap Magi panik ketika Freya berjalan ke arah mereka

"Sini ga lo Mas" ucap Freya namun bukannya berjalan ke arah Freya, Magika malah memilih berjalan ke arah kelima saudara laki-lakinya yang lain

"Sana anying, ngapain lo malah ke sini" ucap Iori yang menolak kedatangan Magi

"Takut anjir gue" ucap Magi semakin panik karena Freya sudah sangat dekat ke arahnya

Dan tidak butuh waktu lama suara merdu terdengar di telinga para laki-laki yang pada sedang ketakutan itu

Buk!

"Akhh!" rintih Magi sembari memegang bahu kanannya yang panas

💠

"Ada apa sih?" tanya Ilaya malas ketika kelima saudara laki-lakinya masuk ke dalam kamarnya sambil berlari

"Kita lagi kabur hosh hosh hosh" jawab Mada yang menjawab dengan nafas tersengal

"Dari apa? Dan mesti banget ke kamar gue?"

"Duh bentar dulu Mbak" sahut Iori yang juga sama tersengalnya seperti Mada dan yang lain

"Kamar lo paling aman Mbak" ucap Farez mewakili Iori

"Apa sih ga jelas banget" ujar Ilaya yang tidak mengerti, "dan sana deh pada keluar lo semua, gue lagi ga pengen liat lo semua"

"Mbak bentaran dong" bujuk Mada, "ga kasian nih liat kita ketakutan?"

"Nggak" jawab Ilaya cepat

"Di luar lagi ada banteng ngamuk Mbak" ucap Sada, "numpang bentar ya kita"

"Gue kata engga ya engga" jawab Freya

"Bentaran aja Ya" bujuk Farez

"Engga" jawab Ilaya, "pada batu ya lo pada"

Semakin sering Ilaya menolak semakin sering pula mereka berlima bergantian membujuk Ilaya untuk mengizinkan mereka bersembunyi sementara di kamar Ilaya.

Hingga jengah menghampiri Ilaya dan beranjak dari posisinya yang sedari tadi asik rebahan.

"Mau kemana Ya?" tanya Sada

"Cabut ke kamar Frey" jawab Ilaya ketus

"Di sini aja" ucap Rayyan

"Mbak Frey lagi ngamuk ke Mas Magi" ucap Iori, "mending di sini aja lo sama kita-kita"

"Karena ada lo semua, gue semakin malas di sini" ucap Ilaya dan benar-benar meninggalkan kelima saudaranya

Maksud hati Ilaya ingin menghindari saudara laki-laki saat ia sedang menstruasi, namun kenyataannya malah saudara laki-lakinya yang datang tanpa diundang.

💠

Azalea's Angels | ENDWhere stories live. Discover now