PART 24

129 41 1
                                    

•Happy Reading•

"Tadi malam gue gagal, Le," ucap pria itu dengan kepala tertunduk.

"HAH? HAL KECIL GITU DOANG LO GAGAL?!" lengkingan suara Lea terdengar memenuhi ruangan minim cahaya ini.

"Arzan buntutin gue," sahutnya cepat.

"Arzan? Kok bisa?" kening Lea mengekrut karena bingung.

Pria itu mengangkat bahunya. "Gue gak tahu."

"Dan untungnya gue lihat dia lebih dulu dari kaca spion, jadi gue pura-pura berhentiin motor gue didepan rumah orang," ucapnya.

"Jadi, Arzan gak tahu maksud lo sebenernya apa?"

Pria itu menggeleng, "Menurut gue sih dia gak tahu."

"Bagus deh."

"Nanti malam lo coba lagi. Harus berhasil pokoknya!" ucap Lea tegas.

Pria bernama lengkap Reynold Aditya Putra itu mengangguk penuh percaya diri.

"Pasti!"

"Gue akan lakuin yang terbaik buat lo," ucapnya.

Lea tersenyum lebar, "Good!"

"Lo pergi gih."

"Sampai ketemu nanti malem!"

***

Langkah Arzan terburu-buru untuk membuka pagar karena bel yang sedari tadi berbunyi nyaring. Saat pagar terbuka, Astrid lah yang ada dihadapannya.

"Masuk Tante, " Arzan mempersilakan Astrid untuk masuk.

"Oh iya, Visha udah berangkat ke sekolah Tante?" tanyanya.

"Visha di rumah, Zan. Suhu Badannya tinggi. Jadi, Tante suruh untuk gak masuk ke sekolah aja hari ini," ucap Astrid.

"Visha sakit Tante?" tanya Arzan untuk memastikan.

"Cuma demam biasa kok. Mungkin nanti siang juga udah mendingan," jawab Astrid.

"Ya udah, Tante Astrid masuk gih. Soalnya Papa udah nunggu untuk dimasakin sarapan," ucapnya.

Astrid mengangguk. Setelah itu ia melangkah masuk.

Arzan melirik jam tangannya sekilas, jam baru menunjukkan pukul 06:15. Masih tersisa waktu 45 menit untuk bel sekolah berbunyi.

Dengan cepat ia melangkah masuk dan menaiki tangga menuju kamarnya. Ia mengambil tasnya. Lalu berpamitan pada Rendra dan Astrid.

Ia masuk kedalam bagasi dan mengeluarkan motornya.

***

Arzan kini sudah sampai di rumah Visha. Ia hanya memakan waktu 15 menit untuk sampai ke rumah ini.  Padahal, biasanya perlu waktu kurang lebih 25 menit agar sampai ke rumah ini.

Ia mengetuk pintu cukup keras.

"Assalamualaikum."

"Sha, lo di dalem, kan?"

"Ini gue, Arzan."

Tidak ada sahutan apapun dari Visha.

"Visha..."

Lantas (END)Where stories live. Discover now