PART 21

128 39 0
                                    

•Happy Reading•

Kejadian di UKS beberapa waktu yang lalu membuat Visha dan Arzan menjadi sangat canggung. Bahkan sampai saat ini mereka berdua masih juga saling diam. Entah tidak ada topik yang ingin dibicarakan, atau memang masing-masing dari mereka masih merasa canggung.

"Sha," panggil Arzan setelah keheningan yang cukup lama terjadi diantara mereka.

Visha menoleh, "Iya?"

"Lo gak bawa motor, kan? kita pulang bareng, ya?"

"Papa nyuruh ajakin lo ke rumah buat makan-makan. Kita makan bareng-bareng nanti berempat sama Papa dan Tante Astrid."

Visha mengangguk, "Iya," balasnya singkat.

Setelah itu tidak terdengar lagi obrolan dari mereka. Visha melanjutkan kegiatan menulisnya. Begitupun dengan Arzan.

Kurang lebih 30 menit sudah berlalu. Bel sekolah berbunyi nyaring menandakan waktu belajar hari ini telah habis.

"Buku tugasnya taruh di meja guru!" ucap Visha cukup keras agar semua teman-temannya mendengar perintahnya.

"Siap!" sahut Anggun.

Visha bangkit dari duduknya dan berjalan menuju meja guru untuk meletakkan buku tugasnya. Saat ia sudah hampir sampai di meja guru, ia menoleh ke belakang. Ia melihat Arzan yang masih berkutat dengan buku tulisnya.

Wajah Arzan terlihat seperti orang yang kebingungan sehingga membuat Visha yang melihatnya merasa sedikit iba.

Berselang beberapa detik Visha melangkah kembali menuju kursinya.

"Mau lihat punya gue gak?"

Arzan mendongak. Kemudian ia mengangguk-anggukkan kepalanya seperti anak anjing.

"Nih," ucap Visha seraya memberikan buku tulisnya.

Arzan menerima buku tulis itu dengan senyum lebarnya. "Tumben lo mau bagi jawaban sama gue," ucap Arzan seraya menolehkan kepalanya pada Visha yang kembali duduk disampingnya.

Visha menghela nafasnya. "Kalau orang baik ke kita, harusnya kita bilang apa dulu?"

Arzan terkekeh, "Makaciii, Vishaa." ucapnya sok imut.

Sedangkan Visha yang melihat tingkah laki-laki itu hanya mengkerutkan keningnya heran.

"Cepetan disalin!" seru Visha.

"Iya-iya," balas Arzan dan langsung mulai menyalin jawaban milik Visha.

"Sha, Zan, gue duluan, ya!" ucap Anggun.

Visha dan Arzan mengangguk bersamaan.

"Ekhem, kayaknya bakalan ada couple baru nih...." titah Citra yang sudah berdiri di ambang pintu.

Sontak Visha dan Arzan menoleh ke sumber suara.

"Gak usah ngaco lo, Cit!" pekik Visha dengan wajah kesalnya.

Sedangkan Arzan malah sumringah, "Lagi proses," sahutnya.

Detik itu juga Visha langsung menatap tajam Arzan. "Apaan sih lo, Zan!"

"Eh, gue duluan, ya, udah dijemput di depan gerbang!" ucap Citra.

"Hati-hati, Cit!" sahut Visha.

Kini, di ruang kelas hanya tersisa mereka berdua saja.

"Lo bisa cepetan dikit gak sih, Zan, nulisnya? Lama banget kaya siput!" cibir Visha.

"Sabar, Sha."

"Orang sabar disayang siapa? Yap! Betul. Orang sabar disayang gue," ucap laki-laki itu.

Lantas (END)Where stories live. Discover now