Figuran 28

10.9K 1.4K 41
                                    

"La."

"Sakit hiks."

Tubuh Laila tanpa sadar menegang ketika seseorang memeluk tubuhnya.

Laila mencoba membalikkan tubuhnya, namun karena pelukan itu terlalu erat hingga ia sulit untuk membalikkan badannya.

"Lepas dong."

Pemuda yang memeluknya dari belakang itu menggelengkan kepalanya brutal.

"Ndak mau."

Laila menghela napas, ia meletakkan tangannya kecilnya di lilitan tangan besar yang berada di perutnya.

Laila mengelus pelan tangan besar itu, membuat pemuda di belakangnya memejamkan matanya menikmati elusan itu.

"Adek Ila ke jepit."

Sadar akan pelukannya yang bertambah kuat, Silver melepaskan pelukan itu.

Ia membalikkan tubuh Laila agar menghadap ke arahnya.

Ia pegang kedua bahu gadis itu, menatap tepat pada manik biru muda milik wanita yang tengah berbadan dua itu.

"Nikah yuk."

Tak

"Shht."

Silver mengelus jidatnya yang di sentil oleh Laila, meskipun hanya di sentil ternyata tetap terasa sakit.

"Ga mau."

"Kenapa?"

"Laila ga mau nikah."

"Kenapa?"

"Nggak papa."

"Apanya yang enggak papa?"

Laila menatap Silver kesal, ayolah kenapa pemuda itu dari tadi selalu bertanya.

"Terserah Ila!"

Silver memegang dadanya karena terkejut, tau kan posisi tubuh mereka hampir bersentuhan, jadi ketika Laila berucap dengan nada agak keras, Silver langsung terkejut di buatnya.

"Apa?"

Silver menggelengkan kepalanya, ia kemudian kembali memeluk Laila namun dengan pelukan yang tidak kuat karena takut membuat anaknya terjepit.

Laila mencoba mendorong tubuh Silver, ia berusaha berkali-kali namun pemuda itu sama sekali tidak bergerak sama sekali.

Karena sudah pasrah, Laila meletakkan tangannya ke arah wajah pemuda itu, namun setelahnya ia terkejut ketika merasakan suhu tubuh Silver yang panas.

"Kalo sakit kenapa sekolah?"

Laila tidak akan bertanya hal-hal yang hanya di gunakan untuk basa basi, seperti.

Kamu sakit?

Kalau tau sudah sakit, kenapa masih nanya? begitulah pikir Laila.

"Udah minum obat?"

Silver menggelengkan kepalanya, ia menjatuhkan tubuhnya, ia menumpu badannya dengan lutut, hingga wajah Silver posisinya tepat pada perut Laila yang mulai tampak menonjol.

Silver melingkarkan tangannya ke perut wanita itu, ia menggesek-gesekkan wajahnya pada perut Laila.

Silver menikmati kegiatannya tanpa memperdulikan Laila yang menatap aneh pemuda yang tengah memeluk perutnya itu.

Sesekali Silver bergumam tidak jelas, yang tambah membuat Laila heran.

Laila ikut menundukkan tubuhnya, ia kemudian menuntun Silver untuk berbaring di ranjang.

Figuran? Yeah it's me. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang