Figuran 14

26.2K 2.5K 17
                                    

"Silver," panggil Laila.

Pemuda yang memiliki rambut pirang itu dengan kasar menarik tubuh Laila.

Daniel berdiri setelah gadis itu tidak lagi berada di atas tubuhnya.

"Apa-apaan lo!"

Daniel menaikkan sebelah alisnya heran, kenapa dengan pemuda brutal ini pikir Daniel.

"Dia jatuh sendiri," balas Daniel datar.

Silver menggeram, ia sangat kesal ketika melihat tubuh Laila bersentuhan dengan tubuh Daniel.

"Reno," panggil Daniel.

Pemuda yang tadinya datang bersama Silver menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Tadinya ia ingin mengatakan bahwasanya ia melihat Silver yang tengah memanjat pagar sekolah, dengan jabatannya sebagai kepala keamanan ia mengancam Silver, kalau pemuda itu membolos ia akan menyerahkan permasalahan itu ke Daniel, yang memiliki kuasa untuk mengirimkan surat panggilan ke pada orang tuanya.

"Itu, Silver tadi manjat pagar."

Daniel melirik pemuda yang masih menyembunyikan gadis yang menimpa tubuhnya tadi di belakang punggungnya.

"Lo," tunjuknya ke arah Silver.

"ke ruang OSIS," lanjutnya.

Setelah mengucapkan itu Daniel meninggalkan Silver dan Laila.

Sedangkan Reno sudah pergi mengikuti Daniel ke arah barisan murid yang ketahuan membolos saat upacara berlangsung.

"Lo suka sama cewek tadi?"

Daniel menghentikan langkahnya, ia melirik Reno dengan datar, lalu mengangkat bahunya acuh.

"Mencurigakan," ucap Reno memicingkan matanya menatap punggung Daniel yang sudah berlalu meninggalkan dirinya.

_______________

"Laila pergi dulu."

Tanpa menunggu jawaban dari Silver, Laila langsung berlari dari UKS.

Silver mengusap wajahnya kasar, apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya? Ini sungguh di luar kendalinya.

Selang beberapa menit terdengar sebuah langkah kaki menuju UKS.

"Woi sepupu bangsat!" panggil seseorang.

Silver yang sedang kesal langsung menatap tajam orang yang memanggil itu.

Terlihat seorang gadis dengan baju ketat tengah berdiri di pintu UKS, dengan salah satu kakinya di angkat ke daun pintu.

Sangat mencerminkan siswi yang teladan.

"Gara-gara lo kita jadi ketahuan," dumel gadis itu.

Silver hanya berdesis sinis menatap Bianca dengan tampang pongahnya itu.

Tadinya mereka berencana akan membolos bersama, hal ini sebenarnya sering mereka lakukan sebelum berita mereka akan di pertunangkan.

Semenjak itu, Bianca melancarkan aksinya untuk selalu mengganggu Silver seperti seorang gadis yang terobsesi.

Di novel juga di ceritakan bahwasanya Bianca awalnya memang tidak mencintai Silver, namun lambat laun setelah pertunangan mereka di laksanakan benih-benih cinta mulai tumbuh.

Bianca yang awalnya hanya mengikuti rencana kedua orang tua mereka, malah terjebak di dalam perasaannya sendiri.

Hingga ia dengan nekat mencelakai orang-orang yang selalu berada disekitar Silver.

Figuran? Yeah it's me. Where stories live. Discover now