Figuran 16

23.6K 2.4K 30
                                    

Laila segera membawa pesanan Daniel, ia dengan pelan meletakkan pesanan pemuda itu.

"Thanks."

Laila mengangguk, ia dengan buru-buru pergi dari hadapan Daniel.

"Kamu kenapa?"

Mang Ujang tadinya baru selesai menjemput air mineral untuk minuman orang yang makan di kantin mereka.

Setelah meletakkan galon berisi air itu, ia melihat anak angkat dari Rahayu tengah berbicara dengan nada yang terdengar agak aneh.

"Ga papa ko pak," ujar Laila berusaha menutupinya.

Mang Ujang yang mendengar itu mengangguk paham.

"Bude mana pak?"

"Budemu lagi ke sekolah Edo, soalnya Edo mau tanding, jadi mang Ujang yang sama kamu hari ini."

Laila membulatkan mulutnya paham, memang tadi pagi ia ingat bahwasanya Edo meminta do'a kepadanya agar memenangkan perlombaan itu.

Untuk perlombaan itu, Laila tidak terlalu paham, yang ia ingat Edo hanya membawa beberapa alat untuk pertandingan itu, seperti karung, tali dan beberapa sendok dengan kelereng.

"Nak."

Laila tersentak ketika seorang guru mendekatinya, guru perempuan itu tersenyum kecil melihat tubuh gadis itu yang agak tersentak.

"Maaf Bu, Laila tadi lagi ngelamun."

Laila menundukkan kepalanya, sungguh ia sangat tidak profesional sekali, pikirnya.

"Ga papa."

"Saya mau pesen nasi goreng pakai telor mata dua ya."

Laila mengacungkan jempolnya, lalu berbalik mau menuju dapur, tapi kembali ke berbalik ketika mengingat sesuatu.

"Minumannya apa Bu?"

"Jus alpukat, tanpa gula."

"Nanti mang Ujang yang antar ya Bu."

Guru perempuan itu tersenyum lalu berlalu pergi, ia tadi juga sempat menyapa Daniel yang sedang menikmati makanannya.

"Si ketos bolos nih ceritanya?"

Daniel yang berniat memasukkan mie ke dalam mulutnya terhenti ketika salah satu murid dengan tampang brandalannya menatap mengejek.

Tanpa memperdulikan pemuda itu, Daniel tetap melanjutkan makannya.

Karena kesal tidak di hiraukan, pemuda itu memanggil seseorang yang tengah memasak di dapur itu.

"Bu, Argo Pesen nasi goreng!"

Laila yang mengetahui maksud pemuda itu dengan sigap menyajikan nasi goreng itu.

"Lah, ternyata pelayanannya cewek cantik," ujar Argo berubah kalem ketika melihat seseorang yang mengantarkan pesanan dirinya itu Laila.

Daniel yang melihat itu berdesih sinis, dengan pelan Daniel memakan makanannya dengan tenang.

"Nama lo siapa?"

Laila menunjuk dirinya sendiri, apakah pemuda itu bertanya pada dirinya atau tidak, masih dengan senyuman pemuda itu mengangguk.

"Laila."

Masih dengan senyuman, Argo mengeluarkan ponselnya, namun ketika melihat Daniel menatapnya datar, Argo memasukkan kembali ponselnya.

"Ponsel lo," pinta Daniel.

Argo menggelengkan kepalanya ribut, ia lupa di depannya itu ada ketos gila!

"Ponsel," ulang Daniel.

Argo tetap kekuh tidak mau memberikan ponselnya, bisa-bisa semua film birunya di hapus oleh Daniel.

Figuran? Yeah it's me. Where stories live. Discover now