Seokjin hanya diam tak berkutik melihat betapa tersakiti nya pasti istrinya ini.

Jukyeong menunjuk ke arah perutnya

"Lihat! Apa kau lihat ini hah?! Apa kau lihat?! Apa kau tidak ingat dengannya? Apa kau tega mengkhianati nya hah?!" Jukyeong menangis brutal disertai dengan raungan-raungan kekecewaannya

"KENAPA TUAN, KENAPA KAU LAKUKAN INI HIKSS, APA SALAHKU!"

"Sayang kau salah paham"

"Berhenti membela diri!_

Jelas-jelas aku melihatnya, aku menyaksikannya dengan mata kepalaku sendiri, dan kau masih ingin berbohong padaku?_

Dasar laki-laki brengsek! Biadab! Seharusnya dari awal aku menolakmu saja hikss!". Jukyeong semakin menjadi-jadi

Seokjin kembali bergerak akan memeluk istrinya namun ternyata pergerakan Jukyeong begitu cepat sehingga Seokjin didorongnya sangat keras.

"Jangan berani menyentuhku dan anakku brengsek!"

Sementara Taehyung tak bisa apa-apa selain membiarkan Jukyeong membludakan kemarahannya saja sekarang.

"Mulai detik ini, aku dan kau sudah selesai_

Tentu saja Seokjin langsung syok buru-buru dirinya berdiri mencoba menjelaskan semuanya pada Jukyeong

"Dengar sayang biarkan aku menjelaskan sesuatu, ini, ini semua salah paham, kau_"

Seokjin berhenti berbicara saat pergerakan Jukyeong selanjutnya adalah mencabut cincin pernikahan dari jari manisnya dan menjatuhkannya ke sembarang arah, Seokjin tak berdaya, Jukyeong benar-benar sudah akan pergi darinya

"Tidak ada apapun mulai detik ini tuan, kita sudah selesai"

Deg

Seokjin bagai tak hidup, kakinya lemas beserta dengan dengungan-dengungan kata-kata Jukyeong yang begitu mengintimidasi pendengarannya, bahkan tidak terpikir sebelumnya oleh Seokjin.

Lepas itu, Jukyeong pergi berlari keluar dari rumah yang menyesakkan itu, dirinya pergi beserta dengan kenangan-kenangan nya bersama Seokjin di sana, jika dipikir kembali bahkan belum sampai genap setahun usia pernikahan nya, namun apa bisa Jukyeong mengubah takdir?

Taehyung menyusul berlari, menetralkan langkah Jukyeong yang terlalu lebar, Jukyeong bahkan tak berpikir ada seorang nyawa yang dia bawa sekarang, yang dia butuhkan adalah menjauhkan diri dari neraka itu.

Sementara di dalam rumah, Seokjin masih terduduk, tatapannya kosong bahkan nyaris hilang, telinganya terus berdengung, apakah ini akhir dari perjalanan cinta pertamanya?

Perlu di ingat, Jukyeong adalah cinta pertama dan terakhir untuk Seokjin.

Sementara yang duduk santai hanya tersenyum senang lalu bangkit sambil bertepuk tangan memeriahkan kegaduhan yang ditontonnya, menarik, menyenangkan dan membuat nya puas karena apa?

Karena sebentar lagi tidak ada Seokjin dan Jukyeong yang bersatu.

Hyewon menyamakan tubuhnya dengan Seokjin, namun Seokjin tak bergeming hingga akhirnya Hyewon menuntunnya untuk bangkit dan berdiri. Seokjin menatap Hyewon datar tanpa ekspresi, tiba-tiba kobaran api amarah mendominasi nya, tangannya mencekik Hyewon dengan kencang sehingga membuat Hyewon kewalahan

"Se-okjin a-pa yan-g"

"SEHARUSNYA AKU BUNUH SAJA DIRIMU ULAR"

Plak
Seokjin membabi buta Hyewon, mendorongnya lalu menubrukkan kepalanya pada tembok dengan keras, yang dapat dilihat pada Seokjin saat ini adalah seperti melihat seorang psikopat yang tengah menganiaya korbannya dengan kasar dan brutal.

Hyewon tersungkur sehingga membuat darah mengalir dari dahinya karena benturan yang cukup hebat pada lantai, Seokjin mendekat lalu menarik rambutnya keras membuat Hyewon merintih kesakitan, kepalanya menengadah menghadap Seokjin dengan perasaan takut, baru pertama kalinya melihat Seokjin seganas ini.

"Kau! KAU IBLIS_

KAU MEMBUAT CINTAKU PERGI KIM HYEWON BREBGSEK, BEDEBAH!"

plak

Plak

Plak

Entah berapa kali Seokjij menampar pipi Hyewon sampai mengeluarkan darah dari sudut bibirnya. Hyewon kewalahan dirinya bahkan sulit untuk sekedar berbicara. Sementara Seokjin bangkit lalu keluar dan terdengar dari dalam suara mobilnya begitu kencang.

Hyewon bangkit dengan sempoyongan, kepalanya seperti nyaris patah semua tulangnya juga.

"CK! Sialan, awas saja kau Bae Jukyeong, gara-gara dirimu aku hampir saja mati!"

To be continued...

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Where stories live. Discover now