Part. 1

615 44 5
                                    

Mau seindah apapun mengukir takdir, namun Tuhan lebih tahu apa yang terbaik untuk setiap hambanya.

Seperti Jukyeong yang sekarang sudah berhadapan dengan keluarga calon suami. Jika bukan karena sang ayah Jukyeong tidak sudi berada di posisi ini. Sebenarnya jauh sebelum itu terjadi, Jukyeong sudah mempunyai deadline untuk targetnya salah satunya yaitu merintis karirnya dengan membuka butik dan restoran namun semuanya sirna setelah menyetujui perjodohannya dengan putra keluarga Kim yang merupakan teman lama ayahnya.

"Jukyeong tambah cantik saja ya!" Itu nyonya Kim yang nantinya akan menjadi ibu mertuanya "terakhir kali aku melihatmu saat kau berumur 7 tahun dan sekarang sudah sedewasa ini cantik pula. Pasti sangat cocok dengan Seokjin anakku" lanjutnya

Ya, calon suaminya bernama Kim Seokjin. Pria dewasa berbahu lebar yang duduk di sebelah ayahnya dan tak banyak bicara. Kesan pertama yang Jukyeong lihat dari Seokjin adalah tampan. Wajar saja jika memujinya tampan karena memang itu faktanya meskipun Jukyeong dalam hati ingin sekali menolak perjodohan ini.

Sebenarnya Jukyeong kenal dengan keluarga Kim, bahkan dia sangat dekat dengan putra mereka bukan Seokjin tapi seorang lelaki tampan dengan senyum kotak yang kini turut hadir di sana. Tapi Jukyeong tidak tahu jika Taehyung punya kakak laki-laki karena Jukyeong tak pernah melihatnya jika sedang main di rumah keluarga Kim

"Jadi bagaimana Jinyoung?" Tanya tuan Kim tak banyak basa basi. Memang sedari dulu jika menanggapi masalah serius mereka tidak akan banyak bicara dan langsung bekerja

Tuan Bae yang kini duduk di kursi roda tersenyum simpul lalu mengangguk pelan "putriku sudah setuju dengan perjodohan ini" tuturnya

"Syukurlah. Putraku Seokjin juga sangat setuju dengan perjodohan ini bahkan dia memintaku untuk buru-buru menemui kalian sepetinya Seokjin sudah tak sabar" semuanya tertawa mendengar penuturan dari tuan Kim sementara itu orang sedang di bicarakan hanya tersenyum kecil menanggapi itu.

Benarkah dia seperti itu?__

Pikiran Jukyeong sudah mulai kemana-mana saat tuan Kim memberitahukan kenyataan yang datang dari seorang Kim Seokjin yang Jukyeong nilai dingin.

"Hey apa yang kau pikirkan calon kakak ipar?" Jukyeong sedikit terperanjat saat Taehyung sudah berada di sampingnya

"Kau mengagetkanku oppa" keluh Jukyeong dan Taehyung hanya cengengesan "jangan memanggilku kakak ipar kau empat tahun lebih tua dariku itu akan sangat aneh untukku" Sementara mereka bercengkrama sedari tadi Seokjin terus menatap pada Jukyeong yang sepertinya sangat akrab dengan adiknya. Dari alisnya yang sedikit ditekuk, Seokjin seperti tidak suka dengan interaksi antara mereka dan fokusnya teralih oleh seseorang yang mengeluarkan suara

"Jadi kita akan tentukan tanggalnya"

"Dua Minggu. Aku ingin acaranya di adakan dua Minggu lagi!" Semua mata tertuju pada suara tersebut yang tak lain adalah Seokjin. Jukyeong melebarkan mata merasa tak terima kenapa harus dua Minggu?

Sementara tuan Bae dan tuan Kim sama-sama setuju dengan perkataan Seokjin dan sudah di tentukan jika pernikahan Seokjin dan Jukyeong akan jatuh dua minggu lagi dihitung mulai dari hari ini.

Seokjin tersenyum senang dengan persetujuan semuanya lalu beralih menatap  Jukyeong yang juga menatapnya dengan tatapan tak bisa di artikan.

Your Eyes Stell....

Setelah perbincangan itu, Seokjin memutuskan untuk membawa Jukyeong pergi dari sana dan memilih untuk duduk di taman belakang keluarga Bae.

Keduanya kini tengah duduk di ayunan gantung yang menghadap ke arah kolam berenang. Sebenarnya Jukyeong tak tahu apa maksud Seokjin mengajaknya keluar dari rumah dan duduk di sini berdua. Itu sungguh membuatnya canggung dan tak nyaman.

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora