Part. 26

127 19 1
                                    

Roof top.

Menjadi tempat kedua bersaudara itu Memutuskan untuk berbicara setelah Jungkook mati-matian memaksa dan meyakinkan Seokjin. Tidak ada hal lain yang ingin dia katakan, tujuannya kemari adalah hanya ingin meluruskan semua masalah yang di sebabkan oleh kesalah fahaman, dan tak mau memperburuk jalin persaudaraan antara dirinya dengan Seokjin nantinya.

Sejak mereka tiba di rooftop, mereka tampak terdiam, hening tanpa ada yang mau berbicara sedikitpun, sebetulnya bisa saja Jungkook langsung saja berbicara, namun dirinya hanya ingin menghabiskan waktunya lebih lama dengan kakak tertuanya ini, wajahnya terlihat lebih mirip dengannya dibanding dengan Taehyung, bahkan perbedaan mereka terlampau cukup jauh yakni 5 tahun, keduanya seiras namun beda aura, jika Seokjin memiliki aura kepemimpinan yang menguar, sedangkan Jungkook memiliki aura yang terkesan seksi.

Bisa Jungkook dengar hembusan nafas Seokjin berkali-kali, menandakan jika dia tidak nyaman, mungkin canggung atau karena sebab lain? Sedangkan Seokjin tak sedikitpun mengalihka. Pandangannya. Dia masih menatap, melihat hiruk pikuk kota Seoul dari ketinggian gedung on yang menjulang tinggi.

"Cepatlah bicara, pekerjaan ku banyak!" Sungut Seokjin tanpa menoleh.

Jungkook tersenyum, lucu pikirnya melihat kakaknya kesal. Jika saja Seokjin belum menikah dan dia belum berpisah rumah, maka menjahili Seokjin sudah pasti menjadi sesuatu yang harus Jungkook lakukan, bayangkan betapa manisnya jika mereka bisa becanda, saling menjahili dan tertawa. Namun nyatanya, keduanya di pertemukan dalam kondisi yang tidak tepat, tidak sesuai dengan yang Jungkook harapkan.

Kemudian Jungkook mengikuti Seokjin menatap ke arah depan dan mulai berbicara "aku merindukanmu hyeong" ucap Jungkook

"Aku tahu!" Ketus Seokjin yang membuat Jungkook kembali tersenyum

"Apa kau tidak merindukanku juga?" Tanya jahil, melupakan jika saat ini Seokjin tengah marah padanya.

Seokjin memberengut, lalu menoleh menatap Jungkook dengan tatapan kesalnya "yak! Jika kau hanya ingin bicara seperti ini lebih baik aku pergi!" Cerocosnya yang mendadak menjadi seorang rapper.

"Bisakah kau tidak bersikap jahat hyeong?"

Seokjin terdiam "jahat? Jahat apa maksudmu hah?! Kau kira aku sudah membunuh begitu?"

"Apa kau tidak sadar jika kau sudah menyakiti seseorang?" kini Jungkook menatap Seokjin, air muka yang beberapa menit lalu memancarkan senyuman, kini ekspresi itu sudah hilang dan digantikan dengan ekspresi nya yang sangat serius.

"Jika kau ingin tahu siapa yang bersalah, maka jawabannya adalah dirimu hyeong!"

Seokjin mengepal kuat, siap untuk meninju Jungkook jika saja Jungkook tak menahannya "sialan kau_"

"Apa kau tahu?_

Selama ini Jukyeong begitu tersiksa karena tak ada dirimu?"

Seokjin masih menatap Jungkook nyalang "saat kepulanganmu kau tunda, apa kau tahu apa yang dia lakukan untuk menyambutmu kembali?_

Jukyeong bahkan memendam semua penderitaan nya sendiri tanpa memberi tahumu yang sebenarnya_

Kau bahkan tidak tahu kan, jika setiap malam dia menangisimua, berharap kau ada di sisinya, menemaninya setiap saat, kau tidak tahu seberapa besar kerinduan istrimu padamu hyeong?"

"Kau egois hyeong, kau bahkan tak melirik bagaimana perasaan Jukyeong saat ini_

Dia hancur, bahkan di saat keadaanya yang tengah hamil pun yang dia pikirkan hanya dirimu_

Dan yang perlu kau tahu, Jukyeong memiliki sejuta kejutan dan keindahan untuk kau nikmati hyeong! Dia bahkan rela berjuang demi dirimu,! Kau tahu kenapa aku bisa bersamanya tiga hari kebelakang? Itu juga karena dirimu! L_

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα