Part. 40

167 19 1
                                    

Jungkook sangat lelah sekali hari ini, terhitung sudah beberapa puluh kali dia menguap, Jungkook sangat membutuhkan tidur dan istirahat yang banyak. Semenjak perusahaan di genggamannya, banyak sekali peningkatan yang mengharuskan Jungkook menangani semuanya, berita bagusnya perusahaan keluarga Kim itu kini melonjak naik drastis, walaupun Jungkook sama sekali tak berpengalaman dalam hal kantor seperti itu, namun karena tekad dan kesungguhannya dia bisa menjadi pengusaha muda sukses seperti sekarang.

Jungkook sengaja menakutkan mobil di tepi untuk mengistirahatkan sejenak, namun baru saja dirinya menghela nafas panjang dan ingin memulai menutup mata, suara klakson mobil yang cukup keras mengharuskannya bangun dan melihat apa yang terjadi, sebuah mobil dengan kecepatan tinggi melaju, Jungkook bahkan merasa heran dengan orang yang mengemudi itu, apakah dia tidak takut terjadi kecelakaan? Atau diincar polisi mungkin?

Namun tak hanya itu saja yang membuat Jungkook heran, plat nomor kendaraan tersebut juga menyita perhatiannya, nyatanya plat nomor itu adalah kendaraan milik Seokjin. Dengan begitu langsung saja Jungkook memegang kendali dan menginjak pedal gas dengan kencang ingin mengejarnya, karena pasti bukan tanpa sebab Seokjin mengendarai mobil secepat itu, apalagi keadaan rumah tangganya yang sedang rapuh pasti sudah terjadi sesuatu.

"Sebenarnya ada apa dengan hyeong? Kenapa mobilnya melaju kencang sekali?" Monolog Jungkook sambil terus berusaha mengejar Seokjin.

Yang pada akhirnya mereka seperti aksi balapan mobil di jalan umum yang bisa mengakibatkan kecelakaan jika tidak hati-hati.

Sementara di dalam mobil Seokjin mengerutkan dahi, tangannya yang memegang kemudi mengepal kuat seperti ingin melampiaskan sesuatu, Taehyung tak berani bertanya dan memilih diam saja, dia tahu bagaimana Seokjin jika sudah berkaitan dengan kakeknya.

Tak butuh waktu lama Seokjin tiba di halaman yang bahkan terakhir kali dia injak dia tak ingat, begitupun Taehyung. Atmosfer-atmosfer kebencian memenuhi daya Seokjin, sepanjang jalan bahkan dirinya merutuk dengan sumpah serapah agar kakeknya ini cepat mati

Brengsek bukan?

Seokjin dan Taehyung keluar dari mobil, sementara Jungkook yang baru saja sampai di sadari kehadirannya oleh kedua kakaknya, Seokjin dan Taehyung sedikit kaget karena Jungkook juga ikut serta, apakah Jungkook juga di hubungi olehnya? Tapi seingat mereka berdua kakeknya itu tak pernah tahu jika Jungkook dikabarkan meninggal saat kabar kebakaran dirumahnya lalu.

"Jungkook?" Pekik Taehyung

Yang dipanggil juga terdiam di tempat, tak paham apa yang terjadi dan kenapa mereka kemari?

"Kenapa kau bisa sampai di sini?" Tanya Taehyung kemudian

"Aku tak sengaja melihat mobil hyeong tadi, aku pikir terjadi sesuatu pada kalian jadi aku mengikut saja" jelas Jungkook

Seokjin tak berbicara, entah kenapa begitu berat jika adik bungsunya ini pernah menuduhnya juga berselingkuh, antara rasa benci atau mungkin kasih sayangnya Seokjin tak tahu. Karena memang Jungkook ikut serta dalam penyalahan Seokjin di sini.

"Tidak banyak waktu, ayo cepat masuk" ucap Seokjin dingin

Kedua adiknya itu menurut dan mengekor Seokjin. Sesampainya di depan pintu, Seokjin mengetuk pintu dan memperlihatkan seorang wanita tua dengan setelan pelayan menyambutnya dengan sopan dan penuh senyuman

"Selamat datang tuan"

"Di mana Woo-bin?" Tak mau berbasa-basi Seokjin yang dikenal ramah pada setiap orang bahkan kini sudah seperti orang dingin

"Tuan ada di kamarnya, mari saya antar"

Mereka pun melenggang masuk didampingi dengan pelayan di sana, sementara Jungkook masih tak mengerti kenapa Seokjin kemari dan siapa Woo-bin?

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Where stories live. Discover now