Part. 31

167 19 0
                                    

Kehamilan sudah memasuki delapan bulan, membuat Jukyeong semakin sedikit kesulitan dan terbatas jika melakukan aktivitas, biasanya dirinyalah yang akan membersihkan seluruh rumah ini sendiri meskipun dalam keadaan hamil sekalipun, namun karena kehamilan yang semakin membesar dan Seokjin yang cerewet agar Jukyeong tidak bekerja terlalu keras, maka Jukyeong memutuskan untuk menyewa tenaga pembantu untuk meringankan aktivitasnya.

Di hari Minggu biasanya Jukyeong dan Seokjin akan menghabiskan waktu seharian hanya berdua, entah itu jalan-jalan, berbelanja, atau sekedar mencari tempat romantis untuk mereka tinggali menghabiskan waktu libur.

Bukannya tak mau, hanya saja ada suatu hal yang mengharuskan Seokjin untuk pergi di hari libur seperti ini

Seokjin mengusap pucuk rambut sang istri yang kini berdiri di hadapannya, dilihat dari mata Seokjin sekarang Jukyeong menjadi semakin gembul dan lucu, badan pendeknya dan juga buntalan di perutnya seperti melihat beruang versi manusia menurut Seokjin "tidak apa-apa kan aku tinggal?" Tanya Seokjin sambil mengusap rambutnya perlahan

"Awalnya sih aku marah, tapi ya mau bagaimana lagi!" Ucap Jukyeong, karena memang benar awalnya dirinya merasa sangat marah dan kesal pada suaminya yang akhir-akhir ini tak dapat menghabiskan waktu banyak untuknya

Seokjin tersenyum sumbang lalu memeluk Jukyeong "istri Oppa yang manis jangan marah, aku janji akan mengambil cuti dan kita akan pergi tanpa ada siapapun yang mengganggu ok"

Jukyeong menghela nafas kecil lalu melepaskan pelukannya "janji?" Tanya Jukyeong dengan mata berbinar dan berkedip-kedip

"Aku janji, sebelum kau melahirkan aku akan membawamu berlibur ke luar negri, bagaimana?"

Jukyeong tersenyum "pernyataan mu diterima"

Lalu keduanya tersenyum dan Seokjin kembali merengkuh sang istri, lalu melepasnya dan menciumnya mulai dari dahi, mata, hidung dan berakhir di bibir yang menyisakan sedikit air liurnya pada bibir Jukyeong.

"Karena kau tidak di rumah dan itu akan membuat ku bosan, jadi aku mau pergi bersama Taehyung hari ini apakah boleh?" Tanya Jukyeong membuat Seokjin mengerutkan dahi

"Taehyung? Pergi? Berdua saja?" Tanyanya, kebiasaan Seokjin memang seperti itu, bertanya sebanyaknya tanpa mengizinkan orang yang ditanya menjawabnya terlebih dahulu,.

Jukyeong mengangguk "pergi kemana?" Tanya Seokjin

"Membeli baju untuk anakmu" sahut Jukyeong

"Aishh, jangan banyak-banyak membelikannya baju, di atas sana sudah satu lemari penuh sayang"

Lalu Jukyeong memberengut dan memegang perutnya dengan kedua tangannya "kau dengar! Ayahmu memang pelit! Padahal uangnya banyak tapi dia melarang ibu untuk membelikan mu baju lagi" Ucapnya sambil mengelus perutnya

"Bukan begitu sayang, hanya saja sayang jika tidak terpakai" ujar Seokjin memberi pengertian

"Aku akan membeli baju untuknya saat berumur balita nanti"

Jika sudah merajuk begini Seokjin tak bisa apa-apa memang, mantra bujukan Jukyeong begitu kuat untuk seorang Seokjin kalahkan "baiklah-baiklah terserah mu, tapi Oppa minta jangan pulang malam-malam"

"Oppa tenang saja, Taehyung Oppa menjagaku"

Tetap saja Ju, aku khawatir_

"Sudah pergi sana" ucal Jukyeong sambil mendorong Seokjin untuk segera pergi

"Kau mengusir Oppa?"

"Oppa bilang mau pergi kan? Oppa memang tidak takut clien Oppa menunggu?"

"Kau ini, ingat jangan terlalu kelelahan saat pergi bersama Taehyung nanti"

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Where stories live. Discover now