Part. 35

142 21 1
                                    

Karena terlalu muak dengan keadaan rumah yang seperti tak berpenghuni, akhirnya Jukyeong memutuskan untuk mengistirahatkan otak sejenak dari kejadian-kejadian yang menimpanya selama ini, mulai dari Seokjin yang tiba-tiba di club sampai seorang anak yang mencari sosok ayahnya terakhir kali, rasa-rasanya otaknya mau meledak memikirkan itu semua yang jelas-jelas terjadi dan dia lihat dengan pelupuk mata. Dengan pergi sebentar dari rumah, harap-harap Jukyeong bisa kembali ke awal, dirinya hanya ingin ketenangan saja sebentar setelah itu kembali pulang ke rumahnya bersama Seokjin.

Harap-harap agar bisa kembali tenang dan berperilaku baik kembali seperti biasa pada Seokjin, namun ternyata kepergiannya adalah sebuah hadiah untuk Seokjin sendiri. Entah apa yang sudah Seokjin perbuat bersama selingkuhannya di rumah selama Jukyeong tak ada, namun dilihat dengan jelas dan mata jernih, mereka saling melumat di sofa penuh gairah dan nafsu.

Jukyeong bagaikan tersambar petir, dan setelah itu Taehyung yang sudah ingin menghabisi saja wanita lacur itu sekarang juga, Jukyeong tak bisa berkata-kata, harapannya agar bisa kembali seperti biasa luluh lantak bagaikan pasir pantai terbawa ombak, bahkan kepergiannya saja dapat Seokjin lakukan dengan baik bersama selingkuhannya.

Harapan sudah enyah.

Yang ada hanya_

Keputus asaan.

Penyesalan dan_

Kekecewaan.

Taehyung melihat Jukyeong yang sudah menumpahkan bulir air mata tanpa bersuara, bahkan bibirnya bergetar hebat, Taehyung memeluk Jukyeong mencoba memberi ketenangan padanya

"Hikss ..."

Seokjin yang asik bergelut lidah bersama Hyewon, teralihkan saat rungunya mendengar alunan tangis yang berasal dari pintu sana. Kepalanya melotot seketika saat melihat apa yang dia lakukan, lagi_

Bersama Hyewon,

Tak hanya itu! Di sana juga sudah berdiri istri tercintanya yang menangis di pelukan pria lain. Seokjin buru-buru bangkit tegak menghadap pada Jukyeong yang menangis tak bersuara.

Lagi-lagi! Dirinya membuat kesalahan yang mungkin tak akan bisa Jukyeong maafkan_

Seokjin kembali menggores luka istrinya semakin dalam secara tak sengaja_

Air matanya turun, melihat bagaimana Jukyeong memeluk erat Taehyung adiknya yang kini menatap penuh amarah padanya, tidak seharusnya Seokjin membuka pintu untuk Hyewon tadi, dan tidak seharusnya Seokjin menerima minuman dari Hyewon! Jika menolak mungkin ceritanya akan lebih baik lagi.

Seokjin berjalan mendekati Jukyeong yang kini sudah menampilkan wajahnya, Jukyeong semakin mengeratkan pelukannya begitupun Taehyung, dan setelah Seokjin berdiri di hadapannya keduanya, Seokjin mengulurkan tangan untuk membawa Jukyeong ke pelukannya namun ternyata yang Seokjin dapat sebuah tamparan yang begitu keras dan nyaring suaranya, bahkan kepalanya terhempas mengikuti arah kemana Jukyeong menamparnya.

Memang seharusnya sepeti itu yang dia terima, Seokjin pantas! Bahkan itu masih belum cukup!

Seokjin kembali menatap Jukyeong yang sudah bercucuran air mata, dan lagi-lagi uluran tangannya di tolak oleh Jukyeong dan hanya menerima satu tamparan keras lagi

"Jangan berani menyentuhku!" Tegas Jukyeong dengan suara lantang.

Sementara Hyewon yang hanya diam duduk di sofa, hanya menyilangkan kaki dan bersedikap dada sambil tersenyum miring menyaksikan perseteruan suami istri itu, seru menurutnya karena itulah yang dia tunggu-tunggu.

"Sa-

"Berhenti menyebut namaku dan memanggilku dengan sebutan menjijikan itu!" Cerca kembali Jukyeong

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Where stories live. Discover now