Part. 27

130 19 0
                                    

Seokjin bangkit setelah selesai menyapa anaknya yang sudah hampir satu Minggu ini tak dia sapa, dirinya kembali berfokus pada Jukyeong yang kini juga sudah menatapnya.

"Kau lapar?" Itu yang Jukyeong tanyakan Seokjin hanya menggeleng, dan Jukyeong mengangguk mengerti.

"Maafkan aku!"

"Eoh?"

Seokjin menunduk lalu kembali menatap dalam Jukyeong "maafkan aku sayang aku sudah salah menilai mu"

"Tidak seharusnya aku bersikap berlebihan seperti tadi padamu, kumohon maafkan aku sayang maafkan aku" rafal Seokjin dengan kini tangannya yang memohon di depan Jukyeong, tak hanya itu Seokjin juga membungkuk bersujud di depan Jukyeong yang membuat Jukyeong membelalak dan langsung dengan segera menjauhkan kakinya dari sana.

"Oppa tidak, jangan seperti ini" ucapnya sambil menutur tubuh Seokjin untuk bangkit.

"Sayang"

"Tidak Oppa, sudah hentikan permintaan maaf mu"

"Tapi_"

"Aku mengerti Oppa, itu hal wajar jika kau bersikap seperti itu, jika aku berada diposisimu mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama, bahkan mungkin lebih"

Seokjin menatap Jukyeong sendu "berhentilah menyalahkan dirimu Oppa, dan jangan bersujud lagi padaku karena aku bukan tuhanmu yang seharusnya kau sembah" Seokjin hanya mengangguk

"Aku senang akhirnya Oppa kembali"

"Sejujurnya Ju, saat aku mendiami mu ingin sekali aku memelukmu dan mencium bibir candu mu ini" tunjuk Seokjin di bibir Jukyeong

Jukyeong mengernyit "benarkah?"

"Tentu benar sayang, mana mungkin aku berbohong"

"Lalu kenapa tidak kau lakukan?"

"Aku sedang mendiami mu kan, aku terlalu gengsi Ju"

"Gengsi?"

"Ah sudahlah!"

Jukyeong tersenyum setelah berhasil menggoda Seokjin. Jukyeong tiba-tiba saja menguap, memang ini sudah malam dan hampir satu jam mereka hanya berdiri di sini membuat kaki Jukyeong pegal juga.

Jukyeong melirik pada jam dinding yang sudah menunjukkan pukul hampir jam satu dini hari

"Oppa sebaiknya kita tidur"

"Mm tentu"

"Eoh?" Kaget Jukyeong saat tiba-tiba Seokjin mengangkatnya

"Oppa apa yang_

Cup
Satu kecupan di bibir mampu membungkam Jukyeong

"Aku berat Oppa, tulang-tulang mu bisa patah nanti!"

"Aku tidak peduli sayang, aku hanya ingin dirimu malam ini" bidiknya begitu seksi terdengar membuat Jukyeong merinding seketika.

"Tapi kau lelah, kau harus istirahat"

"Karena itulah aku harus kembali membuat tubuhku ini fresh sayang" oke Jukyeong sudah tak bisa lagi membujuk, karena tidak baik juga jika suami menginginkannya haknya namun kita menolak, itu tindakan buruk.

Kini Seokjin membawa Jukyeong pergi menuju kamar, sepanjang jalan Jukyeong terus saja membenamkan wajahnya pada leher Seokjin, dia terlalu malu.

"Oppa"

"Hm"

"Apa kau sudah mengetahuinya?"

"Perihal?"

"Jungkook Oppa"

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Where stories live. Discover now