Part. 30

169 20 0
                                    

Setelah kedua saudara itu selesai bertukar cerita, pada akhirnya mereka memutuskan untuk turun bergabung dengan anggota keluarga yang lain. Di ruang tamu sana bisa terlihat tuan dan nyonya Kim beserta Jukyeong tengah berbincang sambil sesekali tertawa, Jukyeong menyadari kedatangan mereka lantas memanggil salah satunya yang membuat mertuanya menoleh ke arah objek yang Jukyeong maksud

"Sudah selesai melepas rindunya para tuan Kim?" Goda Jukyeong pada mereka

Seokjin memandang Jungkook sekilas lalu kembali menatap Jukyeong "sebenarnya masih banyak cerita yang belum aku sampaikan pada Jungkook" jawab Seokjin

Mereka hanya tersenyum, sambil menggeleng-gelengkan kepala "memang sepertinya kalian harus menghabiskan waktu berdua selama setahun" Jukyeong kembali menimpali dengan candaan

"Ya kurasa waktu satu tahun lumayan"

Kemudian gelak tawa dari mereka saling bersahutan mendengar candaan-candaan yang Seokjin lempar, sementara Jungkook sedari tadi diam ikut tertawa sumbang sambil kembali terbayang kehidupannya sebelum bertemu dengan mereka, biasanya dia akan sendiri menghabiskan waktu bersama kamera tercintanya, namun sekarang semuanya kian berubah 360°, rasa sepi yang di alaminya kini sudah pergi dengan digantikan kehangatan dari keluarganya.

Terlepas dari candaan mereka, tuan Kim kini menyuruh untuk keduanya duduk, lalu Seokjin pergi dan mengambil tempat kosong di samping Jukyeong, sementara Jungkook duduk di kursi tunggal dekat dengan nyonya Kim.

"Mau minuman? Atau kudapan mungkin?" Tawar Jukyeong, dengan buru-buru Seokjin merangkul tangan Jukyeong erat dan menarik Jukyeong menjadi semakin rapat, Jukyeong hanya dibuat melotot karena perbuatan suaminya ini.

"Diam saja di sini, aku rindu" tutur Seokjin membuat Jukyeong melihat sekeliling dengan tatapan malunya lalu membulatkan mata menatap Seokjin

"Oppa!" Cicitnya pelan

"Kenapa? Kau juga rindu bukan?" Seokjin semakin menjadi-jadi menggoda Jukyeong saat dia melihat Jukyeong sepertinya kesal dengan perbuatannya, tangannya kini merangkul pinggang Jukyeong dan mengusapnya lucu

"Oppa hentikan" bisik Jukyeong lagi

Jukyeong semakin tersentak saat Seokjin mengusap perutnya lalu mendekatkan wajahnya pada perut Jukyeong "hallo jagoan"

Sumpah demi apapun, Jukyeong sudah seperti kepiting rebus rasanya sekarang, dilihat oleh kedua mertua dan Jungkook dengan sikap Seokjin yang kelewat manja seperti ini, sementara kedua mertuanya hanya tersenyum, dan Jungkook? Tentu saja senang meskipun ada sedikit rasa sakit dihatinya. Dia sudah tak ada lagi kesempatan untuk memiliki Jukyeong, karena statusnya bukan hanya sebagai istri orang sekarang, melainkan kakak iparnya sendiri.

"Jungkook-a" panggil tuan Kim

Jungkook menoleh ke arah suara, lalu Seokjin yang masih menggoda Jukyeong berhenti dan berganti melirik pada sang ayah

"Ayah rasa ini waktu yang tepat karena kebetulan Seokjin juga ada di sini" tutur tuan Kim

Semuanya diam menatap tuan Kim

"Ada apa ayah?" Tanya Seokjin dengan raut khawatir

Tuan Kim tersenyum pada Seokjin lalu kembali menatap Jungkook "ayah akan menurunkan jabatan ayah menjadi Direktur dan ayah ingin jika Jungkook yang menjadi pemegang perusahaan ayah mulai sekarang" tutur sang ayah membuat Jungkook terkejut bukan main.

Sementara Seokjin tersenyum begitupun nyonya Kim dan Jukyeong "ayah sudah tidak segagah dulu lagi, dan ayah pikir jika sekarang waktunya ayah menikmati masa tua ayah bersama ibu kalian_

Ayah tahu ini terlalu mendadak untukmu, namun tidak ada pilihan lain, Seokjin dan Taehyung mereka masing-masing sudah memegang perusahaan sendiri dan yang tersisa hanya kau Jungkook" lanjut tuan Kim

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Where stories live. Discover now