Part. 38

150 20 3
                                    

Rasa khawatirnya teralihkan saat mendengar pintu apartemen terbuka, menampilkan sosok yang selama ini selalu melindunginya, namun penampilannya berbeda, wajahnya sedikit ada luka lebam, bibirnya juga menampilkan darah yang sudah mengering sontak saja membuat Jukyeong kaget akan keadaan Taehyung sekarang.

Jukyeong menghampirinya dengan sirat wajah penuh kekhawatiran dan rasa takut "Oppa apa yang terjadi?" Tanyanya sembari air mata yang sudah menggenang

Jukyeong menangkup pipi dan lukanya sehingga membuat Taehyung meringis sedikit ngilu karena sentuhan Jukyeong

"Akh!" Rintihan Taehyung membuat Jukyeong berjalan terburu-buru mencari air hangat dan sebuah handuk untuk mengompresnya.

Taehyung melihat bagaimana rasa khawatirnya itu padanya, merasa senang karena dikhawatirkan orang yang dia cintai, namun dilain hati, Taehyung juga merasa sedih jika mengingat bagaimana Seokjin juga babak belur di sana sendiri.

Jukyeong kembali dengan membawa handuk dan juga wadah kecil berisi air, lalu menuntun Taehyung agar duduk di sofa, tangannya telaten mengusap-usap luka Taehyung meskipun sesekali Taehyung meringis karena ngilu.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Jukyeong bertanya kembali

Taehyung terdiam lalu mengunci pergerakan Jukyeong dengan memegang tangannya, mata mereka bertemu cukup lama, lalu detik selanjutnya Taehyung memeluk Jukyeong dengan penuh rasa bersalah.

"Maafkan aku Ju" ucap Taehyung parau dengan nada bergetar

Sementara Jukyeong hanya terdiam tak membalas pelukan adik iparnya ini, dia masih penasaran sebenarnya ada apa? Seokjin masih terbesit dipikirannya, dan semua itu semakin bertambah kekhawatiran nya, apakah Seokjin juga seperti ini? Apa Seokjin dalam bahaya?

"Tolong Oppa, ceritakan padaku ada apa?" Ucap Jukyeong penuh penekanan sambil melepaskan pelukannya menatap Taehyung mengintimidasi dengan pernyataannya "Oppa!" Tutur Jukyeong kembali dengan nada meninggi

"Suamiku baik-baik saja kan?"

Tanpa sadar, bahkan Jukyeong masih mencintainya sampai detik ini, meskipun statusnya sebentar lagi akan menjadi mantan nyonya Kim Seokjin.

"Oppa jawab!" Jukyeong kesal karena Taehyung tak mau berbicara dan tak memandangnya.

"Ju aku ..."

"Katakan jika suamiku baik-baik saja! Katakan!"

"Maafkan aku"

Jukyeong tak bisa menahannya lagi, air matanya luruh dengan perasaan berkecamuk, pandangannya memburam dadanya cukup sesak.

"Hyeong terluka karena aku" cicit Taehyung

Jukyeong masih terdiam, tak tahu harus bagaimana dan seperti apa .

"Maafkan aku Ju, maaf"

Jukyeong bangkit menuju kamarnya lalu kembali sudah siap pergi dengan menenteng tas selempangnya, Taehyung panik dia rasa Jukyeong akan pergi menemui Seokjin sekarang.

Jukyeong melupakan segalanya, bahkan rasa kecewanya lenyap, dirinya  tak bisa jika Seokjin harus terluka, mau bagaimana pun Seokjin masih dicintainya dan begitupun mungkin sebaliknya, Seokjin membutuhkannya.

"Jukyeong jangan pergi!"

Teriakan Taehyung seperti angin lewat, dirinya masih berjalan terburu lupa jika bayinya mungkin terguncang karena pergerakannya.

"JUKYEONG TUNGGU!"

Taehyung berusaha mengejarnya, namun ternyata dirinya kalah cepat, Jukyeong sudah pergi menggunakan taksi.

Your Eyes Tell [Kim Seokjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang