All About Their Family

4.8K 181 13
                                    

Suatu hari pada delapan tahun yang lalu di kediaman keluarga Naryama...

"Bunda, kami berdelapan mau nanya sama Bunda, boleh?" tanya si sulung mewakilkan ketujuh saudaranya yang turut serta berdiri di hadapan sang Bunda

"Boleh, mau nanya apa Mas?" tanya sang Bunda

"Tapi Bunda jangan marah ya dan jangan sedih juga" ucap si sulung, "janji?"

"Mau nanya apa sih emangnya sampai Bunda harus janji dulu biar ga marah dan sedih?"

"Ada deh pokoknya" jawab anaknya yang lain, "pokoknya Bunda harus janji dulu sama kita" ucapnya sembari mengacungkan jari kelingkingnya, "pinky promise"

"Iya deh iya Bunda janji" jawab sang Bunda, "pinky promise"

"Jadi Mas Magi mau nanya apa sih sampai Bunda harus pinky promise sama Mas Mada?" tanya Bunda

"Karena Bunda udah pinky promise, Mas mau nanya, kita berdelapan bukan anak kandung Bunda sama Ayah ya?" tanya Magi

Hening.

Sang Bunda yang selama empat belas tahun ini telah merawat mereka hanya dapat terdiam tanpa mampu harus menjawab dan menjelaskan darimana.

"Bunda?" tanya si sulung perempuan miliknya, "kok Bunda diem?"

"Jadi kita beneran bukan anak kandung Bunda ya?" tanya anaknya yang nomor empat, Iori.

"Bunda, Bunda jujur aja, kita ga akan marah dan sedih kok" sahut si bungsu, "kan tadi Mas Mada udah wakilin kita bertujuh untuk pinky promise ke Bunda"

"Bunda, kalau Mas Rayyan bukan anak kandung Bunda sama Ayah, Mas Rayyan, Mas Magi, Mas Farez, Mas Iori, Mas Mada, Mas Sada, Mbak Freya sama Mbak Ilaya ga akan marah ataupun sedih kok"

"Iya Bunda, kita ga akan marah kok" sahut Ilaya membenarkan ucapan dari Rayyan meskipun matanya kini telah berkaca-kaca

"Bunda bakal tetap jadi Bundanya Mas Farez meskipun Mas bukan anak kandung Bunda" ucap Farez menimbrungi ketujuh saudaranya yang lain

"Maaf" ucap sang Bunda yang kini tengah berusaha sekuat mungkin untuk menahan tangisnya

"Bunda kenapa minta maaf?" tanya Freya, "kan Bunda udah janji ke kita" ucapnya lagi yang kini juga telah menangis

"Maaf, maafin Bunda"

"Hiks Bu-Bunda ga pe-perlu minta maaf hiks" ucap Ilaya, "Bu-Bunda ga salah hiks"

"Bunda" panggil Farez sembari memeluk tubuh sang Bunda yang kini bergetar menahan tangisnya, "Bunda ga salah, meskipun kenyataannya Bunda bukan Bunda kandung kita, tapi kita tetap berterima kasih ke Bunda karena sudah dengan ikhlas merawat kami sedari kami masih bayi" ucapnya sembari mengusap punggung sang Bunda

"Iya Bunda, Mas Magi malah berterima kasih ke Bunda sama Ayah juga karena sudah mau dan ikhlas merawat Mas" ucap si sulung berusaha turut serta menenangkan sang Bunda

Sebenarnya bukan hanya sang Bunda dan kedua saudara perempuannya kini yang telah menangis, tapi dapat Magi lihat, kelima saudaranya yang lain kini pun turut serta menangis, hanya saja kelimanya berusaha sekuat tenaga untuk membendung suara isak tangis mereka.

Azalea's Angels | ENDWhere stories live. Discover now