Meminta Maaf

279 34 0
                                    

Keesokan harinya, Xue Yang bersedia untuk menemui Wen Chao di rumah sakit bersama Lan Qiren. Awalnya, anak itu tidak mau. Akan tetapi, Wei Ying mengatakan dia harus bertanggungjawab. Apabila gegenya yang mengatakan, anak itu akan selalu setuju.

"Gege harus ikut, bagaimana kalau nanti Xue Yang digigit monster di rumah sakit?" rayu Xue Yang.

"Xue Yang, ah! Berapa usiamu? Mengapa kau masih membicarakan monster omong kosong?" balas Wei Ying sambil tertawa-tawa.

"Gege, ayolah kumohon. Bagaimana kalau Wen Chao ternyata berniat ingin membunuh Xue Yang? Nanti Gege kehilangan adik Gege yang paling imut, memangnya mau?" balas Xue Yang lagi.

Dia sengaja memasang wajah sedih dan memakai kata-kata yang berlebihan untuk mendukung perannya.

"Kau itu bukan imut, tapi emang hanya satu saja, tidak ada yang lain makanya, kau jadi adik paling imut. Sebenarnya, gegemu ini masih lebih imut," balas Wei Ying memuji dirinya sendiri.

"Idih, Gege narsis!" protes Xue Yang kesal.

Dia sudah biasa melihat Wei Ying narsis, tetapi tetap saja ingin mengejeknya.

"Tanya saja orang ... Lan Zhan, aku paling imut, kan?" tanya Wei Ying pada Lan Wangji.

"Mn, tentu saja," balas Lan Wangji patuh.

"Tuh! Terbukti!" Wei Ying menepuk dadanya sendiri dengan bangga.

"Lagian Gege tidak adil, masa tanya pada Wangji Gege? Jawabannya sudah pasti 'Wei Ying' adalah segalanya," goda Xue Yang.

"Apa yang kau bicarakan anak nakal?" Wei Ying memukul kepala Xue Yang dengan pelan dan membuat anak itu mengaduh.

"Gege, ayolah tolong," rayu anak itu lagi, tapi kali ini bukan pada Wei Ying, melainkan Lan Wangji.

"Oh, kau pandai, ya. Jadi, kau sengaja merayu Lan Zhan supaya aku mau?" protes Wei Ying.

"Gege, kumohon. Setelah ini aku akan menjadi anak baik dan babu untuk kalian berdua dan anak kalian sampai keturunan kesebelas!" mohon Xue Yang pada Wangji.

"Wei Ying, tidak masalah," jelas Wangji.

"Lan Zhan, tapi kita mau belajar," protes Wei Ying.

"Tidak masalah," balas Lan Wangji lagi.

"Ah, baiklah. Kau anak nakal, kau sangat beruntung hari ini. Ya, sudah kami bersiap dulu. Kau sebaiknya persiapkan dirimu dan jangan membuat masalah baru," suruh Wei Ying pada adiknya.

"Siap Gege Gege ku yang tampan dan manis. Aku akan menjadi anak baik dan babu kalian," ulang Xue Yang dan memberikan hormat ala militer pada keduanya sebelum pergi.

"Ada-ada saja anak itu," gumam Wei Ying.

"Ayo, Lan Zhan, kita bersiap dan ganti pakaian," Wei Ying menarik tangan Lan Wangji dan menyeretnya ke kamar.

Sejam kemudian, mereka sudah sampai di rumah sakit.

Cangse juga ikut dan membawa beberapa buah-buahan untuk menjenguk Wen Chao yang giginya copot sekaligus meminta maaf. Hanya Xichen yang tidak ikut, dia mendapatkan tamu dari Lian Huawu, Acheng datang sore itu.

"Yangyang, kau jangan membuat masalah lagi nanti! Kau cukup meminta maaf dan jangan membicarakan omong kosong!" perintah Cangse pada anaknya.

"Dengar kata ibumu, Nak!" imbuh Qiren yang berjalan menggandeng tangan Cangse.

"Baiklah, Paman Qiren!" goda Xue Yang.

"Kau!" Qiren memasang wajah ingin marah, tetapi itu adalah wajah bercanda dan mereka sudah sering melakukan itu.

Innocent Love || Wangxian [Tamat]On viuen les histories. Descobreix ara