Kejutan Ulang Tahun

450 64 0
                                    

Dua bulan kemudian, Lan Wangji berulang tahun. Semua teman sekelasnya diundang untung hadir ke kediaman Lan. Tentu saja tak hanya itu, Lan Qiren juga mengundang beberapa rekan kerja dan partner bisnisnya.

Akan tetapi, dari semua undangan itu, yang paling Lan Qiren harapkan adalah kedatangan Cangse. Sudah lama dia tak berani terlalu mendekati perempuan itu. Dia tak mau Cangse merasa tertekan karena dirinya.

Suasana dekorasi ulang tahun Lan Wangji cukup mewah. Memang Lan Qiren tak pernah menghamburkan uang hanya untuk pesta.

Ulang tahun Wangji yang keempat adalah suatu keistimewaan. Pertama karena anak itu akhirnya sudah bisa bicara dengan lancar. Kedua, karena Wangji sendiri yang anehnya meminta merayakan ulang tahun.

Tidak seperti tahun lalu yang suram, Wangji hanya meratapi kepergian ayah dan ibunya ketika dia berulang tahun. Itulah kenapa Lan Qiren sangat senang hati hari ini.

"Wangji kau sudah siap?" Xichen memeriksa adiknya di kamar sebelah.

"Sudah." Wangji mengangguk dan segera mereka ke tempat acara.

Awalnya, tempat acara itu hanyalah lahan kosong di belakang rumah utama kediaman Lan. Tapi sekarang sudah disulap sedemikian rupa menjadi tempat indah.

"Wangji sudah saatnya memulai pesta."

Lan Qiren tersenyum gembira. Meski hatinya masih gelisah dan matanya tak pernah berhenti mencari keberadaan seseorang. Bahkan, dia hampir menyerah dan ingin menelepon wanita yang tak pernah meninggalkan pikiran dan hatinya itu.

"Paman tunggu Wei Ying boleh?" Wajah Wangji tampak sedikit cemberut.

Lan Qiren mengerutkan keningnya tapi dia sungguh mengerti perasaan Wangji, sama dengan perasaannya menantikan kehadiran Cangse.

Karena Cangse belum juga datang dengan bayi imutnya, maka Lan Qiren memutuskan untuk mengarahkan anak buahnya untuk mencari tahu keberadaan ibu dan anak itu.

Betul saja!

Lima belas menit kemudian Lan Qiren mendapatkan laporan bahwa Cangse dan Wei Ying mengalami kecelakaan. Lan Qiren yang panik segera bergegas ke tempat kejadian yang tak jauh dari tempat acara. Hanya berjarak 15 menit dari kediaman Lan.

Qiren berlari dan segera menemukan tempat kejadian dan sialnya dia tak melihat Cangse ataupun Wei Ying.

"Cangse! Wei Ying!" Lan Qiren berteriak kencang.

Kerumunan orang membuatnya semakin sulit mencari tahu keberadaan dua orang itu.

"Cangse! Wei Wuxian!" Lan Qiren tak berhenti berteriak bagai orang kerasukan.

Setelah puluhan kali meneriakkan dua nama itu, lututnya terasa lemas dan air matanya mengalir perlahan.

Qiren terjatuh berlutut dan memegangi kedua kepalanya dengan tangannya. Dia menangis bagai orang bodoh di pinggir jalan, sementara polisi sudah mulai membersihkan sisa kecelakaan di sana.

Dengan sisa-sisa kewarasan yang dia miliki, Lan Qiren mengucapkan beberapa kalimat seperti kerasukan.

"Cangse aku mencintaimu. Aku selalu mencintaimu. Jangan membuat ku putus asa begini. Wei Wuxian, Wei Ying, Lan Wangji pasti akan menangis dan bisa gila kalau tahu kejadian begini ketika ulang tahunnya. Cangse, Wei Wuxian kembalilah aku mohon. Aku akan menyayangi dan melindungi kalian."

Lan Qiren masih menangis dalam posisi berlutut. Setelah jasnya bewarna biru navy sudah berantakan. Bahkan rambutnya sudah acak-acakan. Dia berteriak sekali lagi mengucapkan kalimat yang sama.

"Benarkah?" tiba-tiba suara kecil dan imut serta menyebalkan mengganggu telinga Lan Qiren.

"Wei Wuxian? Wei Wuxian?" Lan Qiren menatap bocah di hadapannya itu dan mengguncangkan tubuhnya berkali-kali berharap yang dia lihat bukan hantu.

Innocent Love || Wangxian [Tamat]Where stories live. Discover now