Sekolah

272 39 0
                                    

Note. Bab baru.

Kini Xue Yang sudah berusia tiga tahun dan memasuki sekolah, dia berjalan dengan wajah ceria dengan tangan kanan memegangi tangan Wei Ying dan tangan kiri menggenggam jempol Lan Wangji.

Anak itu terlihat sangat senang, berbeda dengan teman-temannya yang tampak malu-malu dan ragu.

"Xue Yang!" teriak Yufeng yang berjalan dengan Yanli.

Xue Yang menoleh melihat sepupunya itu dan melepaskan genggaman kedua gegenya. Dia berlari mencapai sepupunya.

"Pelan-pelan, kalau jatuh pakaianmu kotor," kata Yanli menasihati keduanya.

Ketika keduanya saling sapa, Yanli ikut mendekat dan menjaga mereka bagai ibu dari kedua anak itu.

Jin Zixuan yang sedari dulu sangat mendambakan dirinya kini semakin suka dengan Yanli. Bagi dia, Yanli adalah tipe perempuan ideal yang sesuai dengan hatinya.

Yanli baik, wajahnya memang tidak cantik luar biasa, tetapi dia manis dan sangat enak dipandang. Auranya sangat lembut dan meneduhkan jiwa.

Sangat sulit mencari yang seperti itu. Bahkan, Zixuan mengakui kalau ibunya masih kalah lembut dengan Yanli walau keduanya mirip. Menurut Zixuan.

Kedua anak balita itu saling menyapa setelah berpelukan lucu.

"Kau sekolah, juga? Kita bisa jadi teman," kaya Yufeng dengan senang.

Usia mereka hanya berbeda dua bulan. Xue Yang si anak nakal tidak repot-repot memanggil kakak pada sepupunya, sedangkan Yufeng tampak tidak keberatan dengan itu. Dia malah senang dipanggil adik, dengan begitu dia menjadi adik semua orang dan bisa manja kepada semuanya.

Logika yang aneh memang.

Xue Yang senang, setidaknya dia mempunyai teman sekelas yang bisa diajak nakal bersama.

"Iya, kita duduk bersama, ya," bisik Xue Yang.

Kedua balita itu tertawa senang. Tampak wajah nakal mereka sudah merencanakan beberapa kenakalan bersama.

"Ayo, kalian ke kelas dulu," kata Yanli.

"Lalu?" tanya Wei Ying agak bingung siapa yang akan mengantarkan anak-anak nakal itu.

"Biar aku saja, kalian ke kelas saja," kata Yanli.

Wangji dan Wei Ying mengangguk. Di belakang mereka ada Jiang Cheng yang tampak kurang senang.

"Mereka sekelas, bisa kutebak apa yang akan terjadi," dengusnya kasar.

Entah, ada yang mendengar atau tidak bukan masalah bagi Jiang Cheng. Yang terpenting umpatan dan isi hatinya dikeluarkan.

"Dia kenapa?" tanya Wei Ying pada Lan Wangji.

Wangji menggeleng dan menarik tangan Wei Ying lalu membimbingnya ke ruangan kelas.

"Aiyo, kalian sudah datang," kata Nie Huaisang menyambut kedua temannya pada ajaran baru kali ini.

"Iya, nih, kita sekelas lagi. Aku senang," ucap Nie Huaisang.

Mianmian dan A-Qing juga masih sekelas dengan mereka. Hal itu menyenangkan. Akan tetapi, ada hal lain yang terjadi, selain mereka ada juga Wen Chao si pembuat onar lengkap dengan bawahannya, Wen Zhuliu, Wen Ning yang terpaksa menjadi bawahannya. Jangan lupakan pacarnya yang menyebalkan itu, Wang Lijiao.

"Mereka juga ada," kata Nie Huaisang sambil menunjuk dengan gerakan bola matanya.

Wei Ying tertawa.

"Biarlah, betapa pun absurd teman-teman ini, mungkin ini lebih baik dibandingkan manusia baru yang belum jelas. Mereka bisa saja terlihat baik, tetapi sebenarnya jahat, atau terlihat jahat bisa juga baik. Kalau mereka kita sudah jelas tahu," jelas Wei Ying.

Innocent Love || Wangxian [Tamat]Where stories live. Discover now