Hukuman

1.6K 192 5
                                    

Sepulang sekolah, Wei Ying dan Jiang Cheng langsung menghambur ke ruang makan.

"A-Xian makan banyak. A-Cheng juga," kata Jiang Yanli, kakak Jiang Cheng menambahkan beberapa sup dan lauk.

Jiang Yanli adalah anak pertama pasangan Jiang Fengmian dan Madam Yu.

"A Jie, A Jie mamam," kata Wei Ying menyuapi Shijie-nya dengan mulut dibuat berbentuk huruf O.

Dia tampak menggemaskan dengan pipi menggembung yang masih menyisakan lemak bayi.

"A-Xian makan aja, ya, jiejie bisa sendiri," kata Yanli merasa lucu dengan perhatian anak kecil itu.

Yanli menyukai Wei Ying sejak awal dan juga menyayangi Jiang Cheng yang merupakan adik kandungnya sendiri. Tidak ada perbedaan antara mereka. Sama saja.

"A Jie harus mamam. Nanti a jie takit" kata Wei Ying masih memasang wajah imutnya.

Wei Ying memang perhatian pada setiap orang.

"Mamam, jangan, bericik," ketus A-Cheng dengan nada tinggi, anak kecil itu sudah memasuki mode kucing galak.

"Cheng, Cheng juga mamam, ya," ucap Wei Ying menyuapi saudaranya itu.

Awalnya, Jiang Cheng menolak tetapi akhirnya dia juga mau disuapin.

Pemandangan itu sangat menyenangkan, apalagi dua saudara kecil itu makan dengan lahap.

Yanli merasa usahanya memasak tidak sia-sia.

"Maaf, Nona, kata Nyonya Yu setelah makan tuan muda keduanya disuruh menghadap," lapor seorang maid menyampaikan pesan itu dengan sopan.

"Baiklah," Yanli menjawab singkat tapi perasaannya tidak enak.

Dia tahu ibunya adalah perempuan yang baik dan juga tegas sekaligus. Dia tidak membiarkan anak-anak jika bertingkah tidak patuh atau tidak disiplin.

Mendisiplinkan sejak dini lebih baik walau caranya agak keras.

"Mama," panggil A-Cheng berlari hendak memeluk ibunya. Akan tetapi, 'tarantula betina ungu' itu sedang memasang wajah garangnya.

Dia hanya diam dan membalas panggilan manis itu dengan tatapan yang agak dingin.

"Mama ...," panggil Jiang Cheng lagi dan ketika mendekat, langkah Acheng melambat dan senyum di wajahnya sirna seketika.

"Ibu," panggil Wei Ying yang mengetahui wajah galak purple spider itu pertanda tidak baik.

"A-Xian apa kau berkelahi lagi di sekolah?" tanya Madam Yu memulai interogasinya.

"Ti-tidak Bubu," jawab Wei Ying sambil menundukkan kepalanya.

Madam Yu menatap Jiang Cheng.

"A-Cheng, apa mama bilang? Jaga saudara mu! Mengapa dia berkelahi lagi?"

Madam Yu menatap kedua anaknya itu bergantian masih dengan ekspresi wajah yang galak dan tegas.

Jiang Yanli mengintip bersembunyi di balik tiang. Gadis berusia delapan tahun itu merasa sangat kasihan pada adiknya itu. Ibunya terlalu keras walaupun itu karena sayang.

"Bu-bu ... ma-maaf," ucap Wei Ying mengatakan dengan terbata-bata.

Wajahnya kini tampak menyedihkan minta dikasihani.

"Katakan, apa salahmu A-Xian," ucap purple spider itu masih mode galak.

"A-Xian ... Hiks hiks A-Xian gigit A Chao," ucap bocah nakal itu pura-pura menangis tanpa air mata.

Innocent Love || Wangxian [Tamat]Where stories live. Discover now